1. Tidak adanya suatu pola dalam penetapan kriteria.
2. Perhitungan cenderung menyajikan ukuran-ukuran parsial.
3. Mekanisme perhitungan kurang dapat dipahami secara umum.
Adapun langkah-langkah pengukuran produktivitas dengan metode OMAX adalah :
3.7.1. Menetapkan Kriteria Produktivitas
Penetapan kriteria pengukuran agar lebih memfokuskan pada kategori utama penetapan kriteria produktivitas, yaitu:
a. Kriteria efisiensi, yaitu menunjukkan bagaimana penggunaan sumber daya perusahaan
digunakan sehemat mungkin. Kriteria ini meliputi : -
Rasio I : perbandingan antara jumlah produk yang dihasilkan dengan jam kerja terpakai.
- Rasio II :perbandingan antara jumlah produk yang dihasilkan dengan jumlah
pemakaian energi. -
Rasio III : perbandingan antara jumlah produk yang dihasilkan dengan jumlah tenaga kerja.
- Rasio IV merupakan perbandingan antara jumlah jam kerja lembur dengan jam
kerja normal. b.
Kriteria efektivitas, yaitu kriteria yang menunjukkan bagaimana perusahaan mencapai hasil jika dilihat dari sudut akurasi dan kualitasnya. Kriteria ini meliputi :
- Rasio V : perbandingan jumlah minyak yang dihasilkan dengan jumlah TBS yang
diolah -
Rasio VI : perbandingan rendemen aktual dengan RKAP rendemen
Universitas Sumatera Utara
c. Kriteria inferensial, yaitu kriteria yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi
produktivitas tetapi jika diiukutsertakan dalam matrik dapat membantu memperhitungkan variabel yang mempengaruhi faktor-faktor utama. Kriteria ini meliputi :
- Rasio VII merupakan perbandingan antara jumlah absensi tenaga kerja dengan jumlah
tenaga kerja. -
Rasio VIII merupakan perbandingan antara jumlah jam kerusakan mesin dengan jam mesin tersedia.
3.7.2. Penentuan Nilai Rata-rata yang Dicapai Setiap Rasio
Nilai rata-rata yang dicapai setiap rasio dapat dihitung setelah kriteria ditentukan.Nilainya diperoleh dari rata-rata nilai performansi produktivitas perusahaan selama
periode pengukuran yang dilakukan. Dengan formulasi sebagai berikut:
�
�
=
∑ �
� �
�=1
�
dimana K = nilai rata-rata masing-masing rasio X
t
= nilai rasio pengukuran t= 1,2,3,.. n = periode pengukuran
3.7.3. Menetapkan Sasaran Akhir
Sasaran akhir merupakan target peningkatan produktivitas yang ingin dicapai oleh perusahaan pada periode selanjutnya. Sasaran akhir ini terdiri dari nilai kinerja terburuk, nilai
kinerja standar dan nilai kinerja terbaik.Nilai kinerja terbaik akan diletakkan pada level 10 sedangkan nilai kinerja standar diletakkan pada level 3 dan yang terendah akan diletakkan pada
level 0. Nilai ini diambil berdasarkan hasil pengukuran rasio selama masa penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Pembagian skala terdiri atas 3 tiga tingkat, yaitu :
7
3.7.4. Penetapan Bobot Kriteria Kinerja