penyalaan dan penstarteran ketika mesin dalam keadaan dingin tetapi juga jenis pembakaran yang diperoleh dari bahan bakar. Bahan bakar dengan mutu
penyalaan yang baik akan memberikan mutu operasi mesin yang lebih halus, tidak bising, terutama akan menonjol pada beban ringan.
Minyak solar yang dihasilkan harus memiliki standar dan mutu spesifikasi yang memenuhi persyaratan yang bisa dilihat dalam tabel 2.1 di
bawah ini : Tabel 2.1 Spesifukasi minyak solar sesuai Surat Keputusan Dirjen Migas
3675KDJM2006
2.2 Bahan Bakar Gas BBG
Bahan Bakar Gas merupakan gas alam yang telah dimampatkan. Secara umum lebih dari 80 komponen gas bumi yang dipakai sebagai BBG merupakan
gas metana, 10-15 gas etana, dan sisanya adalah gas karbon dioksida, dan gas- gas lain. Bahan bakar gas dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian utama yaitu
gas alam natural gas dan gas buatan manufactured gas. Gas alam umumnya berada di tempat yang sama dengan endapan minyak dan batubara. Sedangkan gas
buatan diproduksi dari kayu, tanah gambut, batubara, minyak, dan sebagainya. Komponen mampu bakar dari gas adalah metana, karbondioksida, dan hidrogen
dalam jumlah yang bervariasi. Karakteristik dari gas sangat tergantung pada komponen yang ada dalam gas tersebut. Berdasarkan sumbernya bahan bakar gas
dapat dibagi 2 yaitu :
Bahan bakar yang secara alami didapat kandari alam: - Gas alam
- Metan dari penambangan batubara
Bahan bakar gas yang terbuat dari bahan bakar padat - Gas yang terbentuk dari batubara
- Gas yang terbentuk dari limbah dan biomasa - Dari proses industri lainnya gas blastfurnace
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dengan kandungan methana 55-65 .
2.2.1 Sejarah Biogas
Sejarah penemuan proses anaerobik digestion untuk menghasilkan biogas tersebar dibenua Eropa. Penemuan ilmuan Alessandro Volta terhadap gas yang
dikeluarkan dirawa-rawa terjadi pada tahun 1770, beberapa decade kemudian Avogadro mengidentifikasikan tentang gas Methana. Setelah tahun 1875
dipastikan bahwa biogas merupakan produk dari proses anaerobik digestion. Tahun 1884 Pasteour melakukan penelitian tantang biogas menggunakan kotoran
hewan. Era penelitian Pasteour menjadi landasan untuk penelitian biogas hingga saat ini. Pada akhir abad ke-19 ada beberapa riset dalam bidang ini dilakukan. Di
Jerman dan Perancis melakukan riset pada masa antara dua perang dunia dan beberapa unit pembangkit biogas dengan memanfaatkan limbah pertanian. Selama
perang dunia II banyak petani di Inggris dan benua Eropa yang membuat digester kecil untuk menghasilkan biogas yang digunakan untuk menggerakkan traktor.
Karena harga BBM semakin murah dan mudah memperolehnya pada tahun 1950- an pemakaian biogas di Eropa ditinggalkan. Namun, di Negara-negara
berkembang kebutuhan akan sumber energi yang murah dan selalu tersedia ada. Kegiatan produksi biogas di India telah dilakukan semenjak abad ke-19. Alat
pencerna anaerobik pertama dibangun pada tahun 1900 Burhani Rahman,http:www.energi.lipi.gi.id.