Efisiensi thermal brake dengan solar murni + biogas 4 lmin Efisiensi thermal brake dengan solar murni + biogas 6 lmin
= 3600
= 45,26 Dengan cara diatas, maka untuk efisiensi thermal brake yang dihasilkan
selengkapnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.16 Hasil perhitungan Efisiensi thermal untuk bahan bakarsolar murni + biogas 6 lmin tanpa Catalytic Converter
Beban watt
Putaran RPM
Daya W
mf kgjam
ηb
600 1000
271.02 0.0338
45.26 1100
335.30 0.0457
41.51 1200
378.23 0.0594
35.97 1300
474.96 0.0811
33.11 1400
520.92 0.1047
28.12 1500
594.70 0.1263
26.61
900 1000
377.60 0.0476
44.82 1100
474.52 0.0634
42.33 1200
555.75 0.0870
36.11 1300
687.16 0.1224
31.73 1400
776.01 0.1539
28.50
1500 873.63
0.1814 27.21
1200 1000
473.60 0.0614
43.60 1100
621.57 0.0870
40.39 1200
707.63 0.1224
32.68 1300
869.13 0.1755
27.99 1400
1012.76 0.2228
25.70 1500
1123.88 0.2602
24.42
1500 1000
567.50 0.0752
42.67 1100
703.15 0.1145
34.70 1200
834.12 0.1677
28.12 1300
1024.83 0.2090
27.72 1400
1174.85 0.2602
25.52 1500
1336.12 0.3231
23.37
Perbandingan harga Efisiensi thermal untuk masing-masing pengujian pada tiap variasi beban dan putaran dengan beban 600 Watt dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar 4.13 Grafik Efisiensi Thermal vs Putaran pada beban 600 Watt. • Berdasarkan hasil grafik di atas efisiensi thermal untuk setiap bahan bakar
pada beban 600 Watt, didapat efisiensi thermal terendah dari mesin pada putaran mesin 1000 dengan menggunakan bahan bakar solar murni yaitu
sebesar 9,94 . Sedangkan efisiensi thermal tertingginya didapatkan pada putaran 1000 pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + 6
lm bio gas yaitu sebesar 45,26. • Dari hasil grafik di atas juga dapat diketahui bahwa semakin tinggi aliran
biogas yang diberikan kepada mesin, maka efisiensi thermalnya semakin tinggi.
Gambar 4.14 Grafik efisiensi thermal vs putaran pada beban 900 Watt • Berdasarkan hasil grafik di atas, efisiensi thermal untuk setiap bahan bakar
pada beban 900 Watt didapatkan efisiensi thermal terendah dari mesin pada putaran mesin 1000 dengan menggunakan bahan bakar solar murni
yaitu sebesar 13,24 . Sedangkan efisiensi thermal tertinggi didapatkan pada putaran 1000 pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni
+ 6 lm bio gas yaitu sebesar 44,82. • Dari hasil grafik di atas juga dapat diketahui bahwa semakin tinggi aliran
biogas yang diberikan kepada mesin, maka efisiensi thermalnya semakin tinggi.
Gambar 4.15 Grafik efisiensi thermal vs putaran pada beban 1200 Watt • Berdasarkan hasil grafik di atas, efisiensi thermal untuk setiap bahan bakar
pada beban 1200 Watt didapatkan efisiensi thermal terendah dari mesin pada putaran mesin 1000 dengan menggunakan bahan bakar solar murni
yaitu sebesar 15,54 . Sedangkan efisiensi thermal tertinggi didapatkan pada putaran 1000 pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni
+ 6 lm biogas yaitu sebesar 43,60 . • Dari hasil garfik di atas juga dapat diketahui bahwa semakin tinggi aliran
biogas yang diberikan kepada mesin, maka efisiensi thermalnya semakin tinggi.
Gambar 4.16 Grafik efisiensi thermal vs putaran pada beban 1500 Watt • Berdasarkan hasil grafik di atas, Efisiensi thermal untuk setiap bahan
bakar pada beban 1500 Watt didapatkan efisiensi thermal terendah dari mesin pada putaran mesin 1300 dengan menggunakan bahan bakar solar
murni yaitu sebesar 15,12 . Sedangkan efisiensi thermal tertinggi didapatkan pada putaran 1000 pada saat mesin menggunakan bahan bakar
solar murni + 6 lm bio gas yaitu sebesar 42,67 . • Dari hasil grafik di atas juga dapat diketahui bahwa semakin tinggi aliran
biogas yang diberikan kepada mesin, maka efisiensi thermalnya semakin tinggi.