Torsi yang dihasilkan dengan Solar murni + Biogas 4 lmin Torsi yang dihasilkan dengan Solar murni + Biogas 6 lmin

1500 300 873.63 5.56 1200 1000 300 473.60 4.52 1100 300 621.57 5.40 1200 300 707.63 5.63 1300 300 869.13 6.39 1400 300 1012.76 6.91 1500 300 1123.88 7.16 1500 1000 300 567.50 5.42 1100 300 703.15 6.11 1200 300 834.12 6.64 1300 300 1024.83 7.53 1400 300 1174.85 8.02 1500 300 1336.12 8.51 Dari hasil perhitungan diatas, dapat kita lihat bahwa pada peningkatan beban, rata – rata torsi mesin meningkat sejalan dengan putaran mesin. Untuk lebih lengkap nya, dapat kita lihat pada grafik perbandingan torsi vs putaran dibawah ini : Gambar 4.5 Grafik Torsi N.m vs Putaran rpm pada beban 600 Watt • Berdasarkan grafik terlihat bahwa torsi untuk setiap bahan bakar pada beban 600 Watt, didapat torsi terendah dari mesin pada putaran mesin 1000 dengan menggunakan bahan bakar solar murni, yaitu sebesar 2,32 N.m. Torsi tertinggi didapat pada putaran 1500 pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas 2 lmin yaitu sebesar 3,81 N.m. • Dari grafik juga didapat bahwa rata-rata torsi mesin paling rendah pada bahan bakar solar murni, sedangkan rata – rata torsi tertinggi terjadi pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas 6 lm . Gambar 4.6 Grafik Torsi N.m vs Putaran rpm pada beban 900 Watt • Berdasarkan hasil grafik terlihat torsi untuk setiap bahan bakar pada beban 900 Watt, didapatkan torsi terendah dari mesin pada putaran mesin 1000 dengan menggunakan bahan bakar solar murni, yaitu sebesar 3,40 N.m. Torsi tertinggi didapat pada putaran 1500 pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas 6 lmin yaitu sebesar 5,56 N.m. • Dari hasil grafik juga didapat bahwa rata-rata torsi mesin paling rendah pada bahan bakar solar murni, sedangkan rata – rata torsi tertinggi terjadi pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + 6 lm bio gas. Gambar 4.7 Grafik Torsi N.m vs Putaran rpm pada beban 1200 Watt • Berdasarkan hasil grafik torsi untuk setiap bahan bakar pada beban 1200 Watt, didapatkan torsi terendah dari mesin pada putaran mesin 1000 dengan menggunakan bahan bakar solar murni, yaitu sebesar 4,5 N.m. Torsi tertinggi didapat pada putaran 1500 pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas 6 lmin yaitu sebesar 7,15 N.m. • Dari hasil grafik juga didapat bahwa rata-rata torsi mesin paling rendah pada bahan bakar solar murni, sedangkan rata – rata torsi tertinggi terjadi pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas 2 lm. Gambar 4.8 Grafik Torsi N.m vs Putaran rpm pada beban 1500 Watt • Berdasarkan hasil grafik torsi untuk setiap bahan bakar pada beban 1500 Watt, didapatkan torsi terendah dari mesin pada putaran mesin 1000 dengan menggunakan bahan bakar solar murni, yaitu sebesar 5,29 N.m. Sedangkan Torsi tertinggi didapat pada putaran 1500 pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas 4 lmin yaitu sebesar 8,8 N.m. • Dari hasil grafik juga didapat bahwa rata-rata torsi mesin paling rendah pada bahan bakar solar murni, sedangkan rata – rata torsi tertinggi terjadi pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas 4 lm.

4.3 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik

Adapun persamaan yang digunakan untuk menghitung konsumsi bahan bakar spesifik spesific fuel consumption, sfc dari masing-masing pengujian pada tiap variasi beban dan putaran yaitu : ....................... 4.4 dimana : Sfc = konsumsi bahan bakar spesifik gkW.h = laju aliran bahan bakar gjam Dimana besarnya laju aliran bahan bakar m f dihitung dengan persamaan berikut: dimana: = massa jenis bahan bakar kgm 3 v f = Volume bahan bakar yang diuji ml tf = Waktu pengujian Idetik

4.3.1 SFC yang dihasilkan dengan Solar murni

Untuk beban 600 Watt Putaran 1000 rpm Massa jenis solar = 820 kgm 3 = x 3600 = 0,2125 kgjam Maka : ...................... 4.5 SFC = = = 875,29 gkW.jam Dengan cara perhitungan yang sama, maka hasil perhitungan SFC menggunakan bahan bakar solar murni untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.9 Hasil perhitungan SFC untuk bahan bakar solar murni dengan Catalytic Converter pada variasi putaran dan variasi beban Beban watt Putaran RPM Vol ml Waktu s Daya W mf kgjam SFC gkW.Jam 600 1000 21.6 300 242.83 0.2125 875.29 1100 24.4 300 300.36 0.2401 799.36 1200 26.4 300 362.13 0.2598 717.35 1300 29.8 300 423.36 0.2932 692.64 1400 31.2 300 503.77 0.3070 609.42 1500 35.6 300 579.62 0.3503 604.37 900 1000 23.8 300 356.30 0.2342 657.29 1100 27.6 300 446.50 0.2716 608.25 1200 34.2 300 536.07 0.3365 627.77 1300 39.8 300 635.97 0.3916 615.81 1400 37.8 300 733.92 0.3720 506.80 1500 42 300 837.73 0.4133 493.33 1200 1000 26.8 300 471.16 0.2637 559.71 1100 30 300 560.38 0.2952 526.79 1200 35.2 300 686.59 0.3464 504.47 1300 38.6 300 800.72 0.3798 474.35 1400 43.8 300 936.41 0.4310 460.26 1500 48.8 300 1072.06 0.4802 447.92 1500 1000 31.6 300 554.97 0.3109 560.29 1100 35.8 300 685.36 0.3523 514.00 1200 41.6 300 820.84 0.4093 498.69 1300 56.2 300 961.30 0.5530 575.27 1400 58.4 300 1126.35 0.5747 510.19 1500 61.6 300 1286.84 0.6061 471.03 4.3.2 SFC yang dihasilkan dengan Solar murni + Biogas 2 lmin Untuk beban 600 Watt Putaran 1000 rpm Massa jenis solar = 820 kgm 3 Massa jenis biogas = 1,0923 kgm 3 m f = mf biogas + mf solar = + = 60 10 2 0923 , 1 6 − × × x 3600 + 300 10 6 , 11 820 6 − × × x 3600