Latar Belakang Masalah Pemanfaatan koleksi umum oleh pemustaka di perpustakaan dewan perwakilan rakyat republik Indonesia (DPR RI)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi sebuah negara saat ini, apalagi bagi negara yang sedang berkembang. Informasi merupakan hal yang tak terpisahkan dalam pembangunan suatu negara, yang diperlukan dalam dunia pendidikan, penelitian, serta pengajaran dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi yang menyediakan informasi yang diperlukan oleh pemustaka. Pemberian informasi ini dilakukan atas permintaan maupun tidak diminta. Dalam hal ini dilakukan bila perpustakaan menganggap bahwa informasi yang tersedia sesuai dengan minat dan keperluan pemustaka. 1 Karena tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai faktor maka tumbuhlah berbagai jenis perpustakaan. Adapun jenis perpustakaan yang ada dewasa ini adalah perpustakaan internasional, perpustakaan nasional, perpustakaan umum dan perpustakaan keliling, perpustakaan swasta pribadi, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan perguruan tinggi. 2 1 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991, h. 6 2 Ibid, h. 42 2 Perpustakaan khusus dapat merupakan perpustakaan sebuah departemen, lembaga Negara, lembaga penelitian, perusahaan swasta, BUMN, pusat informasi, bahkan perpustakaan pribadi. Mulyadi Achmad Nurhadi memberikan definisi perpustakaan khusus sebagai perpustakaan yang diselenggarakan oleh suatu lembaga khusus diluar lembaga perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan perguruan tinggi. Lembaga yang dimaksud berupa lembaga industri, lembaga perkantoran, lembaga penelitian dan lain sebagainya. 3 Perpustakaan pemerintah dan non pemerintah atau lembaga yang digolongkan pada perpustakaan khusus kini sudah banyak tersebar diberbagai tempat dan ada di tiap-tiap lembaga, umumnya dipusat-pusat pemerintah kota maupun daerah. Keberadaan perpustakaan ini biasanya menyesuaikan fungsi dan tugasnya sesuai dengan visi misi lembaga yang menaunginya baik pada jenis koleksi, pemakai, dan pengelolaannya dengan karakter masing-masing. Diantara lembaga-lembaga tersebut adalah lembaga Dewan Perwakilan Rakyat DPR. DPR adalah sebuah lembaga legislatif di Indonesia yang memiliki fungsi penting yaitu menentukan kebijakan policy dan membuat undang- undang. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut DPR membutuhkan tersedianya informasi yang cepat dan akurat. Menyadari akan pentingnya kebutuhan informasi tersebut maka lembaga ini membentuk perpustakaan DPR RI sebagai sumber informasi. 3 Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus, Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, h.1.3 3 Dengan demikian pemustaka dapat memanfaatkan seluruh koleksi yang ada pada perpustakaan tersebut, khususnya pada koleksi umum. Menyediakan koleksi yang valid dan signifikan serta seimbang merupakan kewajiban bagi suatu perpustakaan, karena akan sangat menunjang keberhasilan visi dan misi sebuah perpustakaan. Oleh karena itu Perpustakaan DPR RI sudah selayaknya memiliki koleksi yang tepat, akurat dan memadai bagi kepentingan pemustaka. Pemanfaatan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah proses, cara, dan perbuatan. 4 Pada Perpustakaan DPR RI yang dimaksud dengan pemanfaatan adalah bagaimana para pemustaka menggunakan bahan pustaka khususnya koleksi umum, misalnya meminjam koleksi, memfotokopi bahan pustaka dan membaca koleksi yang tersedia. Pemanfaatan koleksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterpakaian koleksi perpustakaan, yang dapat dilihat dari jumlah koleksi yang dibaca di perpustakaan dan koleksi yang dipinjam. Koleksi perpustakaan khusus difokuskan pada koleksi mutakhir dalam subyek yang menjadi tujuan perpustakaan tersebut atau untuk mendukung kegiatan badan induknya. Koleksi perpustakaan khusus tidak dilihat pada banyaknya jumlah bahan pustaka atau jenis terbitan lainnya melainkan ditekankan pada kualitas koleksinya, agar dapat mendukung jasa penyebaran informasi mutakhir serta penelusuran informasi. 5 Perpustakaan khusus yang 4 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Jakarta: Balai Pustaka, 1988, h. 555 5 Arif Surachman, “Pengelolaan Perpustakaan Khusus”,http:arifs.staff.ugm.ac.id.diakses pada tanggal 10 Maret 2011 jam 09:00 WIB. 4 baik adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi secara khusus dan perlengkapan yang memadai, sehingga dapat memberikan pelayanan yang dapat digunakan untuk kepentingan pemustaka. Perpustakaan DPR RI memiliki berbagai bentuk koleksi diantaranya koleksi umum yang dapat dipinjamkan oleh para pemustaka anggota perpustakaan. Koleksi yang ada pada Perpustakaan DPR RI sampai pada bulan Mei tahun 2011 memiliki 11311 judul buku, terdiri dari berbagai sub disiplin ilmu dari no kelas 000-900, diantaranya adalah karya umum, filsafat, agama, ilmu sosial, bahasa, ilmu murni, ilmu terapan, seni dan olahraga, kesusastraan, sejarah dan geografi. Dari 11311 koleksi umum yang tersedia, peminjaman dari awal tahun 2011 terhadap koleksi umum ternyata hanya mencapai 413 koleksi. Padahal betapapun besar koleksi yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan, jika sirkulasi dan pemakainya tidak lancar, atau hanya sedikit saja yang memanfaatkannya, maka kecil sajalah arti perpustakaan tersebut. Sebaliknya jika kegiatan yang dilakukan oleh bagian sirkulasi ini lancar, dan aktif, maka perpustakaan tersebut dapat dikatakan baik. 6 Berdasarkan kondisi diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PEMANFAATAN KOLEKSI UMUM OLEH PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DPR RI” . 6 Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus, Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, h. 4.3 5

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah