Layanan Peminjaman Koleksi Layanan Perpustakaan

23

C. Layanan Perpustakaan

1. Layanan Peminjaman Koleksi

Layanan jasa peminjaman koleksi adalah pelayanan yang diberikan perpustakaan kepada pengguna dalam bentuk meminjamkan koleksi atau sumber informasi selama beberapa waktu, misalnya sehari, dua hari, satu bulan, atau bisa juga lebih. Pengguna atau masyarakat pengguna diperbolehkan membawa pulang bahan-bahan bacaan milik perpustakaan selama waktu yang telah ditetapkan. Proses peredaran koleksi perpustakaan yang dimulai dari perpustakaan, dipinjam oleh pengguna dan dibaca di rumah, kemudian dikembalikan lagi ke perpustakaan, oleh perpustakaan dipinjamkan lagi kepada pengguna lain yang membutuhkan, dan seterusnya, dikenal dengan sirkulasi. Sirkulasi artinya perputaran, dalam hal ini adalah perputaran buku atau koleksi yang dipinjam pengguna dan dikembalikan lagi ke perpustakaan. Tegasnya, dipinjam, dikembalikan, dipinjam lagi, dikembalikan lagi, dan seterusnya sampai kepada buku atau koleksi tersebut tidak dapat digunakan lagi karena rusak atau aus. Meskipun pada dasarnya perpustakaan bersifat sosial dan segala jenis informasi serta sumber informasinya bebas dimanfaatkan oleh masyarakat, namun pelaksanaannya ditentukan oleh berbagai aturan dan kebijakan. Perpustakaan khusus hanya diperuntukkan bagi peminjam dari kalangan lembaga penaungnya. Namun demikian, bukan berarti masyarakat pengguna di luar lingkungannya sendiri tidak diperbolehkan 24 memanfaatkan koleksi atau informasi dan sumber informasi milik perpustakaan tersebut. Perpustakaan biasanya mengambil kebijakan pembatasan ini semata-mata hanya untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan saja supaya koleksinya menjadi tetap terpelihara dan lestari. Masyarakat di luar sistem organisasi pada lingkungan lembaga penaung perpustakaan pun dapat memanfaatkan informasi dan sumber informasi yang ada di perpustakaan tersebut, asalkan mengikuti prosedur dan aturan tertentu. Aturan dan persyaratan ini biasanya tidak sulit, misalnya hanya diharuskan memberikan identitas resmi, seperti kartu tanda pengenal atau penduduk, rekomendasi dari atasan tempatnya bekerja, dan identitas resmi lainnya. 26 Agar bahan yang dipinjamkan tidak hilang, maka harus diadakan pencatatan yang sistematis, yang dikenal sebagai sistem peminjaman atau chargingsystem. Menurut sejarahnya ada berbagai sistem peminjaman, seperti Browne, Newark, dan Detroit. Ada satu lagi sistem peminjaman dengan menggunakan komputer yaitu sistem modern. Tujuan dari pencatatan peminjaman ini adalah menjaga agar buku tidak hilang, selalu terkontrol dimana buku berada dan di pergunakan oleh siapa.

a. Sistem Peminjaman Browne Browne Charging System

Sistem peminjaman ini sudah lama dipergunakan, terutama di Negara Inggris. Sistem ini ditemukan akhir abad ke-19 oleh Nina E. 26 M Yusup Pawit, Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 464-465 25 Browne, pustakawan dari “Library Bureau Boston” yang juga sekretaris “American Library Association Publishing Board”. 27

b. Sistem Peminjaman Newark Newark Charging System

Sistem peminjaman Newark mulai dipakai pada 1900 oleh Perpustakaan umum Newark New Jersey, semasa dipimpin oleh John Cotton Dana.

c. Sistem Peminjaman Sendiri Detroit Detroit Self-Charging System

Sistem peminjaman sendiri Detroit ditemukan tahun 1929 oleh Ralph A. Ulveling, pustakawan Perpustakaan Umum Detroit, Amerika Serikat. Disebut “Peminjaman Sendiri” karena peminjam sendiri yang menuliskan nomor anggota peminjaman ke dalam kartu buku. Dengan demikian petugas peminjaman tidak harus menuliskannya, sehingga menghemat waktu. Ia hanya mengecek apakah yang dituliskan oleh peminjam itu benar. 28

2. Layanan Jasa Fotokopi Koleksi