Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELIMPAHAN HAK ASUH ANAK KEPADA

BAPAK

A. Duduk Perkara Putusan Pengadilan Agama

Duduk perkara ini sesuai yang didaftarkan pada kepaniteraan yang tertera pada Nomor 345Pdt.G2007PA.Bks. adalah pada saat Teuku Elwin Hamzah bin H. Teuku Allie sebagai penggugat mengajukan gugatan di Pengadilan Agama Bekasi dengan Imas Hilatunnisyah binti H. Hasanudin Sidi sebagai tergugat. Menikah pada tanggal 05 Februari 1993 di hadapan Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang Nomor 96112111993, tertanggal 05 Februari 1993. Pada awalnya perkawinan antara penggugat dan tergugat berjalan dengan baik, hidup rukun dan bahagia akan tetapi seiring dengan perjalanan waktu terjadi percekcokan dan perbedaan prinsip yang mendalam sehingga sering terjadi pertengkaran, perselisihan mana semakin hari semakin besar dan sudah tidak dapat didamaikan lagi yang akhirnya penggugat mengajukan permohonan cerai talak di Pengadilan Agama Bekasi. Dari perkawinan antara penggugat dengan tergugat telah dikaruniai tiga orang anak; Cut Shahnaz Jihan yang lahir pada tanggal 04 Nopember 1993, Teuku Zulfikar Ali Fahrezi yang lahir pada tanggal 24 Agustus 1998, dan Cut Adila Hana Faiza yang lahir pada tanggal 17 Mei 2003.

B. Pertimbangan Hukum Hakim

Acuan utama dalam membuat pertimbangan hukum adalah apa yang terjadi dalam proses persidangan serta ketentuan hukum yang berlaku di lingkungan peradilan. Putusan-putusan hakim pada dasarnya tidak boleh melewati apa yang dimohon atau digugat. Salah satu celah yang dapat memanfaatkan untuk memaksimalkan tuntutan, misalnya melalui permintaan menetapkan putusan berdasarkan pada prinsip ex aequo et bono, yang memberikan kelonggaran bagi hakim untuk menggali hukum seluas-luasnya demi menegakkan keadilan. Majelis Hakim dalam memutuskan suatu perkara dituntut suatu keadilan dan untuk itu hakim melakukan penilaian terhadap peristiwa dan fakta-fakta yang ada apakah benar-benar terjadi. Hal ini hanya bisa dilihat dari pembuktian, mengklasifikasikan antara yang penting dan tidak penting mengkualifikasi, dan menanyakan kembali kepada pihak lawan mengenai keterangan saksi-saksi dan fakta-fakta yang ada. Adapun pertimbangan hukum dalam memutuskan perkara Nomor: 345Pdt.G2007PA.Bks. adalah bahwa: Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan pemohon agar bersabar dahulu akan tetapi tidak berhasil. Majelis Hakim juga mempertimbangkan hal lainya yaitu, bahwa gugatan penggugat dapat dibuktikan dengan mengajukan alat bukti berupa fotocopy salinan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama dengan Nomor: 96112111993. Dan fotocopy akta kelahiran ketiga anaknya. Selain bukti surat, penggugat juga menghadirkan dua orang saksi yang menerangkan mengenai dalil gugatan pemohon yang pada intinya menguatkan dalil-dalil permohonan Pemohon dan telah berusaha merukunkan akan tetapi tidak berhasil kini rumah tangga Pemohon pisah tempat tinggal sejak bulan agustus 2006. Berdasarkan hasil penelitian dai gugatan penggugat, Putusan Nomor:345Pdt.G2007PA.Bks. maka pertimbangan hukum majelis hakim yang mencakup hal-hal pokok tersebut, yang salah satunya: 1. Menimbang, bahwa berdasarkan pernyataan pemohon yang dikuatkan dengan adanya bukti P.1 kepada Pengadilan Agama Bekasi yaitu bahwa pemohon dan termohon terikat dalam perkawinan yang sah. 2. Menimbang, bahwa yang menjadi permasalahan pemohon mengajukan permohonanya adalah karena rumah tangga pemohon dan termohon tidak harmonis, sering berselisih dan tidak menghargai satu sama lain. Antara pemohon dan termohon sudah bermusyawarah akan tetapi tidak berhasil untuk itu pemohon mengajukan dan mengikrarkan talak terhadap pemohon. 3. Menimbang, bahwa saksi-saksi keluarga dari pemohon di dalam persidangan telah menerangkan yang pada intinya menguatkan dalil- dalil permohonan pemohon. Hal ini diperkuat oleh saksi dari pihak pemohon bahwa rumah tangga pemohon telah pisah tempat tinggal sejak bulan agustus 2006. 4. Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga rumah tangga yang bahagia dan kekal namun yang terjadi dalam rumah tangga pemohon adalah sebaliknya yaitu suatu rumah tangga yang dibarengi dengan perselisihan dan pertengkaran dan pihak pemohon telah menghadirkan saksi keluarga yang keterangannya menguatkan dalil-dalil pemohon sementara termohon meskipun telah dikaruniai tiga orang anak, dipanggil dengan patut tidak hadir dipersidangan, untuk itu Majelis Hakim berkesimpulan bahwa termohon mengetahui adanya persidangan dan demikian alasan pemohon patut untuk dinyatakan terbukti. 5. Menimbang, bahwa selama perkawinan antara pemohon dan termohon telah dikaruniai tiga orang anak yaitu: Cut Shahnaz Jihan, Zulfikar Ali Fahrezi, dan Cut Adila Hana Faiza. Berdasarkan ketentuan Pasal 41 huruf a Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 bahwa akibat putusnya perkawinan baik ibu maupun bapak tetap berkewajiban dalam memelihara dan mendidik anak-anaknya berdasarkan kepentingan anak maka berdasarkan tuntutan pemohon tersebut. Majelis Hakim mengabulkan permohonan dengan menetapkan bahwa anak pemohon dan termohon ditetapkan pengasuhan dan pemeliharaanya kepada pemohon yaitu bapaknya.

C. Analisis terhadap Putusan Pengadilan Agama Bekasi

Dalam hal ini penulis melihat pertimbangan hukum yang diberikan Majlis Hakim dapat dilihat untuk kepentingan anak atau kemaslahatan anak, dalam perkara tersebut yang telah diputuskan hak pemeliharaan dan pengasuhan anak hadhanah diserahkan kepada penggugat yaitu bapak kandung sendiri.