Weriono : Desain Marka Kerucut Lalu Lintas Jalan Dengan Dasar Karet Dan Penyelidikan Prilaku Mekanik Akibat Beban Impak, 2009.
5. nilai volume dan massa setiap porsi dipakai menghitung berat jenis material,
memakai per , berat jenis = massa volume
3.6 Uji alas dasar karet dan lembaran karet diberi jarak lubang
3.6.1 Uji kelenturan alas dasar karet akibat pengaruh gravitasi Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengukur kelenturan alas dasar karet
akan kendor akibat pengaruh gravitasi sedangkan bagian – bagian dari marka kerucut ditunjukan gambar 3.5. Pengujian dilakukan akibat pengaruh gravitasi dengan variasi
panjang bahan sesuai metode kerja yang ditunjukan gambar 3.6. Adapun metode kerjanya adalah :
1. Alas dasar karet diikat fix ke pengikat dengan memakai 2 atau 3 pengikat.
2. Panjang alas dasar karet dikembang dari sisi bidang datar kemudian diukur.
3. Lima titik ditandai pada bagian depan alas dasar karet.
4. Jarak vertikal dari setiap titik ini ke puncak alas dasarbase karet diukur.
5. Variasi panjang dari base terhadap pengaruhnya gaya gravitasi diukur sesuai
langkah 4. 6.
Variasi pengukuran dilakukan dengan cara mengukur kelenturan titik – titik acuan terhadap panjang karet base titik acuan pannjang karet base adalah
bidang datar
7. Setiap titik acuan diukur terhadap bidang datar.
8. Langkah 2 ke 4 diulang memakai nilai tanpa didukung panjang alas dasar
karet.
Weriono : Desain Marka Kerucut Lalu Lintas Jalan Dengan Dasar Karet Dan Penyelidikan Prilaku Mekanik Akibat Beban Impak, 2009.
Gambar 3.5 Detail Marka Kerucut a Kerucut b Alas Dasar Karet
c Lembaran Karet d Marka Kerucut Base Dengan Mortal
Gambar 3.6 Uji Kelenturan Pengaruh Gravitasi
3.6.2 Test alas dasar karet dengan sebuah arah gaya keatas Pembentukan alas dasar karet yang akan dibentuk sesuai gambar 3.7 dimana
karet yang berupa masih dalam bentuk lembaran – lembaran dengan kekerasan yang
d
Weriono : Desain Marka Kerucut Lalu Lintas Jalan Dengan Dasar Karet Dan Penyelidikan Prilaku Mekanik Akibat Beban Impak, 2009.
telah ditentukan dipress dengan moulding dengan hasil seperti gambar 3.8. Marka kerucut yang dirancang baik juga mempertimbangkan jumlah beratbeban di dasar
untuk tujuan meningkatkan stabilitas dari marka kerucut lalu lintas. Penyelidikan prilaku mekanik perlu dilakukan untuk melihat stabilitas marka kerucut sehingga
tidak hanya ditingkatkan menggunakan strategi desain yang baik. Pengujian ini menentukan hubungan diantara deformasi alas dasar karet akibat gaya internal.
Metode kerja yang dilakukan adalah : 1.
Alat dirancangkan melindungi diterapkan gaya eksternal tegak lurus dengan lantai terhadap alas dasar karet mengalami bengkok.
2. Alas dasar karet ditempatkan pada panggung kotak kayu. Sebuah papan tipis
difix ke sisi permukaan alas dasar karet dipakai untuk menaikkan. 3.
Satu ujung tali plastik diikat ke papan plastik. Pusat berat dilengkapi ke ujung tali
4. Base karet marka kerucut di letakkan pada bidang datar kemudian ditumpu
5. Base karet diikat dengan tali kemudian terhubung ikatannya dengan lifting
pemberat.
6. Variasi pengukuran dilakukan dengan cara mengukur tinggi base karet
terangkat akibat pemberat dari liffting titik acuan tinggi base karet adalah
bidang datar
7. Pengukuran dilakukan dengan variasi pemberat.
8. Berat pemberat makin ditambahkan dan sudut bending alas dasar karet dicatat.
9. Langkah diatas diulangi tanpa pengikat dan test diatas diulangi 3 kali.
Weriono : Desain Marka Kerucut Lalu Lintas Jalan Dengan Dasar Karet Dan Penyelidikan Prilaku Mekanik Akibat Beban Impak, 2009.
Gambar 3.7 Dimensi Base Karet Marka Kerucut
Gambar 3.8 Base Marka Kerucut
210 mm 310 mm
210 m m
310 m m
280 mm
30 mm
Weriono : Desain Marka Kerucut Lalu Lintas Jalan Dengan Dasar Karet Dan Penyelidikan Prilaku Mekanik Akibat Beban Impak, 2009.
3.6.3 Uji kelenturan strip karet Pembentukan alas strip karet yang akan dibentuk sesuai gambar 3.9 dimana
karet yang berupa masih dalam bentuk lembaran – lembaran dengan hardness yang telah ditentukan dipress dengan moulding dengan hasil seperti gambar 3.10. Tujuan
eksperimen ini ditentukan kekakuan dan bending modulus lembaran karet untuk dipakai simulasi komputer adapun metode kerjanya adalah :
1. Karet strip marka kerucut di letakkan pada bidang datar kemudian ditumpu
2. Variasi pengukuran dilakukan dengan cara mengukur panjang stirp titik
acuan pannjang karet base adalah bidang datar
3. Pengukuran dilakukan dengan variasi lebar strip 30 mm, 40 mm, 50 mm.
4. Tanpa didukung panjang lembaran karet dan depleksi akhir lembaran
ditentukan. 5.
Langkah 1 da n 2 diulang dengan lebar lembaran terhadap panjang strip.
Gambar 3.9 Dimensi Strip Karet Marka Kerucut 30 m
m 160 mm
12mm
15 m m
10 mm
Weriono : Desain Marka Kerucut Lalu Lintas Jalan Dengan Dasar Karet Dan Penyelidikan Prilaku Mekanik Akibat Beban Impak, 2009.
Gambar 3.10 Sampel Lembaran Karet Yang Diberi Lubang
Gambar 3.11 menampilkan strip karet mempunyai tebal 6,8 mm yang telah terbentuk sesuai ukuran yang diinginkan kemudian dibuat 3 buah lubang untuk
digunakan sebagai pengikat antara strip karet dan base karet. Setiap lubang dibuat dengan ukuran diameter 8 mm dengan jarak lubang sesuai gambar 3.9 dan
pemasangan lubang dengan baut pengikat dibantu ring dan mur.
Gambar 3.11 Pembuatan Lubang d = 8 mm Untuk Pemasangan ke Base
6, 8
mm
Weriono : Desain Marka Kerucut Lalu Lintas Jalan Dengan Dasar Karet Dan Penyelidikan Prilaku Mekanik Akibat Beban Impak, 2009.
Sedangkan gambar 3.12 menunjukan pembuatan lubang dengan berdiameter 5 mm yang bertujuan untuk menyatukan strip karet dengan kerucut komersial yang
telah dipotong sehingga kerucut dapat terikat dengan baik. Pembuatan lubang pengikat dibuat 2 buah lubang dengan jarak antar lubang masing masing 12 mm.
Pemasangan lubang dengan mengunakan baut serta ring dan mur.
Gambar 3.12 Pembuatan Lubang d=5 mm Strip Untuk Pemasangan ke Kerucut
3.7 Perakitan marka kerucut