Perakitan marka kerucut Pengujian Impak

Weriono : Desain Marka Kerucut Lalu Lintas Jalan Dengan Dasar Karet Dan Penyelidikan Prilaku Mekanik Akibat Beban Impak, 2009. Sedangkan gambar 3.12 menunjukan pembuatan lubang dengan berdiameter 5 mm yang bertujuan untuk menyatukan strip karet dengan kerucut komersial yang telah dipotong sehingga kerucut dapat terikat dengan baik. Pembuatan lubang pengikat dibuat 2 buah lubang dengan jarak antar lubang masing masing 12 mm. Pemasangan lubang dengan mengunakan baut serta ring dan mur. Gambar 3.12 Pembuatan Lubang d=5 mm Strip Untuk Pemasangan ke Kerucut

3.7 Perakitan marka kerucut

3.7.1 Tujuan Marka kerucut terdir dari base, strip dan kerucut yang terpisah – pisah sehingga perlu dilakukan penyambungan. Tujuan dari perakitan ini adalah mendapatkan titik penyambungan yang baik seperti keseimbangan dan performace. Adapun penyambungan dilakukan dengan menggunakan baut, mur dan ring untuk menyatukan base dengan strip, strip dengan kerucut. Weriono : Desain Marka Kerucut Lalu Lintas Jalan Dengan Dasar Karet Dan Penyelidikan Prilaku Mekanik Akibat Beban Impak, 2009. 3.7.2 Metode kerja 1. Base marka kerucut dibuat 1 satu lubang pada daerah 4 empat sisi dengan diameter 8 mm dengan jarak lubang antar lubang yang sama. 2. Strip yang panjang = 160 mm ; lebar = 30 mm ; tebal 6,8 mm diberi lubang dengan jarak antar lubang 12 mm dari titik tengah diameter. Adapun jarak lubang 1 = 88 mm, lubang 2 = 106 mm dan lubang 3 = 122 mm. 3. Penyambungan dilakukan dengan baut, mur serta ring dengan cara memasukkan ke lubang yang sudah tersedia kemudian dikunci. 4. Kerucut dibuat 2 dua lubang berdiameter 5 mm pada setiap sisi dengan melihat posisi strip yang terpasang dengan base dengan jarak yang sama. 5. Ujung strip base dibuat 2 dua lubang berjarak 15 mm dan dari ujung strip berjarak 10 mm. 6. Kerucut dan strip disambung dengan memakai baut, mur serta ring dengan cara memasukkan ke masing lubang kemudian dikunci. 7. Pemasangan selesai dengan baik jika keseimbangan dan performance marka kerucut sesuai yang diinginkan.

3.8 Pengujian Impak

3.8.1 Pengujian impak dengan ayunan bola beton Tujuan eksperimen ini adalah mengumpulkan data pada minimum impak membuat marka kerucut terjatuh. Awal prosedur bola semen dan tali baja berat total kira2 8,5 kg dipakai menjatuhkan marka kerucut. Konstruksi serta ukuran alat uji ayunan bola beton dtampilkan pada gambar 3.13. Weriono : Desain Marka Kerucut Lalu Lintas Jalan Dengan Dasar Karet Dan Penyelidikan Prilaku Mekanik Akibat Beban Impak, 2009. Satu tali plastik diikatkan dengan besi yang ditumpu dengan kuda – kuda konstruksi kayu 2 x 4 inch dan dipasang 2200 mm dari atas lantai serta memakai kaki penumpu dari baja UNP 10. Bola semen diikat ke ujung tali baja sehingga bola tergantung di udara .Tinggi vertikal dari lantai dari pusat bola dikontrol dan dicatat sedangkan untuk menjaga agar ayunan tali baja tidak terjadi pembelokkan arah maka dibuatkan dua buah pipa dibuat terpisah disesuaikan dengan ketebalan tali baja sehingga tali baja akibat ayunan tetap pada jalurnya ditampilkan pada gambar 3.14. Dengan bola digantung dalam keadaan statis, marka kerucut ditempatkan di lantai maka permukaan kerucut disentuh bola. Bola semen diayun dengan menjaga lintasan ayunannya memakai jalur tali baja serta diukur ketinggian dan menghasilkan jatuhnya marka kerucut. Jarak horizontal dari pusat bola ke titik impak dengan kerucut dicatat dengan variasi ketinggian.Tinggi jatuh bola semen variasi dan bertahap diulangi hingga jarak horizontal minimum yang dihasilkan ketika kerucut jatuh. Gambar 3.14 Prinsip Ayunan Bola Beton Weriono : Desain Marka Kerucut Lalu Lintas Jalan Dengan Dasar Karet Dan Penyelidikan Prilaku Mekanik Akibat Beban Impak, 2009. Awal prosedur bola semen berat total kira2 8,5 kg dipakai menjatuhkan marka kerucut dan jarak ayunan bola beton dari marka kerucut dicata sesuai dengan variasi panjang tali sesuai gambar 3.15 sehingga energi yang diberikan ke marka kerucut bervariasi. Gambar 3.15 Impak Prinsip Ayunan Bola Metode kerja : 1. Satu tali baja difixed 2200 mm diatas lantai 2. Bola semen diikat ke ujung tali baja maka bola tergantung diudara tinggi vertikal dari lantai dari pusat bola dikontrol dan dicatat. 3. Dengan bola digantung dalam keadaan statis, marka kerucut ditempatkan di lantai sehingga permukaan kerucut disentuh bola akibat ayunan bola beton. Weriono : Desain Marka Kerucut Lalu Lintas Jalan Dengan Dasar Karet Dan Penyelidikan Prilaku Mekanik Akibat Beban Impak, 2009. 4. Bola semen di ayun kembali dengan diukur ketinggian dan menghasilkan kondisi jatuh atau tidaknya marka kerucut. Jarak horizontal dari pusat bola ke titik impak dengan marka kerucut dicatat. 5. Tinggi jatuh bola semen bervariasi dan bertahap serta diulangi hingga jarak horizontal minimum yang dihasilkan dalam kondisi marka kerucut jatuh. 3.8.2 Pengujian impak dengan kecepatan sepeda motor dan mobil Tujuan eksperimen ini adalah mengumpulkan data pada stabilitas marka kerucut akibat beban impak yang diberikan oleh kecepatan berjalan dari sebuah sepeda motor dan mobil sehingga marka kerucut dapat terjatuh dan berpindah posisi. Penerapan adanya kemungkinan terjadinya sepeda motor tertabrak ke marka kerucut yaitu 260 mm terukur dari ban sepeda motor tetapi tidak membuat marka kerucut. Untuk dapat menjatuhkan suatu marka kerucut yaitu dengan memberikan bidang samping sepeda motor yaitu dengan ketinggian 465 mm. Pada kendaraan mobil yang bisa menjatuhkan marka kerucut yaitu dari samping bamper muka mobil yang mempunyai ketinggian bervariasi untuk setiap mobil antara lain 460 mm, 510 mm dan 550 mm. Adapun metode kerjanya adalah : 1. Sepeda motor diikatkan sebuah kayu setinggi 465 mm dan sebuah mobil digunakan dengan bamper muka ketinggian 550 mm. 2. Masing – masing marka kerucut diletakkan di atas dasar aspal yang rata. 3. Sepeda motor yang telah dipasang kayu pada bagian samping dijalankan dengan kecepatan 20 kmjam serta dicatat kondisi marka kerucut yang telah langgar. Weriono : Desain Marka Kerucut Lalu Lintas Jalan Dengan Dasar Karet Dan Penyelidikan Prilaku Mekanik Akibat Beban Impak, 2009. 4. Kecepatan sepeda motor dilanjutkan dengan variasi kecepatan 30 kmjam, 40 kmjam dan 45 kmjam kemudian dicatat kondisinya untuk masing – masing marka kerucut. 5. Kemudian menggunakan mobil dengan tinggi bamper 550 mm dengan variasi sesuai point 3 dan 4 untuk masing – masing marka kerucut.

3.9 Simulasi Komputer