Peranan Pondok Pesantren Al-Qur’an Al Furqon Di Bidang Pendidikan

lx modern, peran pesantren pun lebih komplek lagi dan beban yang dipikul pesantren pun semakin berat. Azyumardi Azra mengatakan bahwa keterkaitan pesantren dan komunitas lingkungannya yang dalam banyak hal terus bertahan hingga kini, pada segi lain, justru dapat menjadi “beban” bagi pesantren itu sendiri. 63 Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Furqon memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat, khususnya dalam penyebaran dan pengembangan agama Islam. Di sini penulis ingin menguraikan peranan pondok pesantren di bidang pendidikan, dakwah dan sosial keagamaan.

B. Peranan Pondok Pesantren Al-Qur’an Al Furqon Di Bidang Pendidikan

Pendidikan merupakan pembangunan watak character building manusia. Untuk menghasilkan watak manusia yang baik, mental yang kuat dan jiwa yang kokoh, diperlukan dasar dan pondasi yang kuat dalam pembangunan watak tersebut. Laksana membangun sebuah gedung, bila pondasinya kuat, maka gedung itu akan berdiri kokoh. Sebaliknya, gedung tersebut akan mudah roboh bila dibangun di atas pondasi yang rapuh. Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam dan falsafah hidup umat Islam, di dalamnya memuat totalitas prinsip yang berkaitan dengan kehidupan manusia termasuk masalah pendidikan. Dan teori-teori tentang pendidikan Islam ke sanalah harus mengacu dan berpijak. Lembaga pendidikan pesantren di Indonesia memiliki sejarah yang panjang seperti halnya dengan pendidikan nasional. Dilihat dari sistem 63 Nurcholish Madjid, Bilik-bilik Pesantren, h. xxvi lxi pendidikannya, pendidikan pesantren sebernarnya merupakan sub sistem dari pendidikan nasional. Dengan membicarakan pendidikan pondok pesantren, kita dapat mengetahui peran, fungsi dan kontribusi pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam dan dakwah Islam dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia. Peranan dari pondok pesantren Al-Qur’an Al-Furqon tentu sangat banyak sekali. Di bidang pendidikan, tujuan awal berdirinya pesantren pun yaitu ingin memajukan umat agar dapat baca tulis Al-Quran, menghafal Al- Qur’an, mengenal seni dalam membaca Al-Qur’an, memberikan pemahaman kandungan Al-Qur’an dan mencetak qori dan qori’ah yang berprestasi di masa yang akan datang serta membentuk manusia yang berakhlakul karimah. Bapak juga mempunyai pemikiran agar setelah santri keluar dari pondok pesantren Al-Furqon dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dengan cara mendekatkan para santri itu sendiri agar dapat bersosialisasi dengan masyarakat. 64 Pada waktu diamanatkan dari Bapak ke Aa dan Teteh, pondok pesantren bahkan semakin berkembang karena pada waktu itu jarang sekali ada suami istri yang dua-duanya dapat muncul sebagai figur. Dalam pelajaran kitab, Teteh yang mengajar dan banyak santri putra-putri yang berminat dan waktu belajarnya yaitu setelah shalat maghrib. Sedangkan dalam pelajaran yang berhubungan dengan seni membaca Al-Qur’an, Aa sendiri yang mengajarkan dibantu oleh staf-staf kepercayaan beliau, Aa juga mengajarkan 64 Wawancara Pribadi dengan KH. Dadun Abdurachim selaku ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Furqon pusat, Cimulang, Bantar Kambing, Bogor, 07 Mei 2008. lxii Tajwid karena ilmu tajwid terbaik se-Kota dan se-Kabupaten Bogor dimiliki oleh Aa, jadi waktu itu pondok pesantren berkembang pesat sekali. Pada bulan Ramadhan banyak santri kilat dari kalangan masyarakat biasa sampai yang santri juga tetapi santri salafi kitab. Karena mereka yang awalnya hanya belajar kitab di pesantrennya, mereka belajar tajwid dan mengajinya di pesantren ini. 65 Bahkan sekarang yang dirasakan di sisi lain, mungkin pelajaran inti seperti mengaji kitab berkurang, karena santri yang tidak sekolah, sekarang difokuskan kepada pelajaran sekolah dengan dipercaya langsung oleh dinas pendidikan kota Bogor untuk mengadakan sekolah kejar paket B setingkat dengan SMP. Yang awalnya pukul 09.00 itu belajar Mujawwad, sekarang itu mereka dari hari Rabu sampai hari Sabtu diberikan pelajaran sekolah. Tetapi menurut Teteh itu sangat menunjang sekali, tidak berkurang bahkan lebih bertambah, yang awalnya mereka hanya belajar kitab, Tajwid, Murottal, Mujawwad dan ilmu agama lainnya, sekarang mereka bertambah ilmu dengan mengenal Bahasa Inggris, Fisika, Matematika, Biologi dan pelajaran sekolah pada umumnya. 66 Berdasarkan uraian di atas, telah terjadi perpaduan antara sistem pendidikan tradisional dan sistem pendidikan modern antara lembaga pendidikan pesantren salaf dengan modern walaupun baru sebatas sekolah kejar paket B. 65 Wawancara pribadi dengan Hj. Siti Jubaedah selaku pengasuh pondok pesantren Al- Qur’an Al Furqon 1, Cilendek Barat, Bogor, 14 Mei 2008. 66 Ibid. lxiii Nampaknya, pesantren ini harus banyak melakukan studi banding dengan pondok-pondok pesantren yang sudah mapan guna memaksimalkan sistem pendidikannya agar bisa menghasilkan alumni-alumni yang benar- benar siap pakai dan mampu menjawab segala tantangan jaman sesuai dengan visi, misi dan tujuan pondok pesantren tersebut.

C. Peranan Pondok Pesantren Al-Qur’an Al Furqon Di Bidang Dakwah