Metode Analisis Data a. Metode Deskriptif Teknik Analisis Data a. Analisis Regresi Sederhana Uji – t Jenis-Jenis Insentif

mendefenisikan suatu variabel. Menurut Nugroho 2005: 68 kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: 1 Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut valid 2 Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

b. Uji Realibilitas

Realibilitas merupakan ukuran kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Menurut Nugroho 2005: 72 realibilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha dari 0.60. Uji validitas dan realibilitas awal, peneliti menyebarkan kuesioner kepada 30 orang karyawan yang diambil dari kantor cabang PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Rayon Medan Baru pada bagian divisi bidang niaga, divisi bidang keuangan, dan divisi bidang SDM administrasi tahun 2008 yang beralamat di Jalan Sei Batu Gingging No. 9 Medan. Responden yang dipilih adalah responden yang menerima insentif.

9. Metode Analisis Data a. Metode Deskriptif

Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengumpulkan dan menganalisa data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pengaruh insentif terhadap prestasi kerja karyawan pada PT PLN Persero Wilayah II Universitas Sumatera Utara Sumatera Utara Medan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.

10. Teknik Analisis Data a. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruhhubungan variabel bebas insentif dan variabel terikat prestasi kerja karyawan. Agar hasil penelitian lebih terarah dan teruji maka peneliti menggunakan bantuan program statistik SPSS Statistic Product and Service Solution versi 12.00. Adapun model persamaan yang digunakan adalah menurut Sugiyono 2006: 211: Y= a + bx + e Dimana: Y = Prestasi Kerja Karyawan a = Konstanta x = Insentif b = Koefisien regresi e = Standar error Dalam analisis regresi sederhana ada 2 jenis kriteria ketepatan Nugroho, 2005: 45 yaitu:

1. Uji – t

Uji – t menunjukkan seberapa besar pengaruh varibel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu insentif X, terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja karyawan Y. Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu insentif X terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja karyawan Y. Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Ha diterima jika t hitung t tabel pada α = 5

2. Identifikasi Determinan R²

Identifikasi determinan R² bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinan terletak pada Tabel Model Summary dan tertulis R square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan Adjusted R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Nilai R square dikatakan baik jika di atas 0.5 karena R square berkisar antara 0 sampai 1 Nugroho, 2005: 51. Identifikasi determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen X terhadap variabel dependen Y. Semakin bersar nilai identifikasi determinan, maka semakin baik kemampuan variabel dependen Y. Determinan R² semakin besar mendekati satu maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu X Universitas Sumatera Utara berupa insentif serta variabel dependen Y yaitu prestasi kerja karyawan semakin besar. Sebaliknya, jika determinan R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu X berupa variabel insentif serta variabel dependen Y yaitu prestasi kerja karyawan semakin kecil. Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

1. Agung 2006 melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kompensasi Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Pada PT Barisan Baja Perkasa Medan”. Hasil penelitiannya bahwa kompensasi pada PT Barisan Baja Perkasa Medan mempunyai hubungan yang sangat kuat dan positif terhadap kualitas kerja karyawan yaitu sebesar 89,2 sedangkan 10,8 dijelaskan oleh variabel lain. 2. Wiwiek 2005 dengan judul skripsi “Pengaruh insentif terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Sentaplas. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa insentif memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Sentaplas.

B. Insentif 1. Pengertian Insentif

Menurut Hariandja 2002: 265, insentif merupakan salah satu jenis penghargaan yang dikaitkan dengan prestasi kerja. Semakin tinggi prestasi kerja, semakin besar insentif yang diterima. Sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap perusahaan harus menetapkan target yang tinggi dan bila berhasil maka akan diberikan tambahan pendapatan. Insentif merupakan bentuk lain dari upah langsung diluar gaji dan upah yang merupakan kompensasi tetap yang disebut kompensasi berdasarkan prestasi kerja pay for performance plan. Insentif merupakan motivator yang positif bagi 15 Universitas Sumatera Utara para karyawan untuk meningkatkan gairah kerja, kreativitas dan pengembangan diri menuju tenaga yang profesional. Menurut Jensen dan Meckling dalam Hariandja 2002: 264 insentif digunakan untuk mendorong karyawan dalam memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil kerjanya. Pemberian insentif tersebut bermanfaat bagi perusahaan maupun karyawan. Jika insentif yang diterima tidak dikaitkan dengan prestasi kerja tetapi bersifat pribadi maka mereka akan merasa adanya ketidakadilan sehingga mengakibatkan ketidakpuasan yang pada gilirannya dapat mempengaruhi perilaku misalnya ketidakhadiran dan prestasi kerja menurun. Pemberian insentif berfungsi untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan. Insentif menjamin bahwa karyawan akan mengarahkan usahanya untuk mencapai tujuan organisasi. Adapun tujuan utama pemberian insentif adalah untuk meningkatkan kinerja individu maupun kelompok. Insentif merupakan bagian dari imbalan moneter termasuk dalam kompensasi langsung yang pembayarannya berdasarkan prestasi kerja dari karyawan. Insentif tersebut diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan semangat kerja atau gairah bekerja sehingga akan meningkatkan pendapatan perusahaan. Perusahaan sebelum memberikan insentif kepada karyawan yang berprestasi harus menimbang terlebih dahulu keefektifan dari pemberian insentif tersebut. Pertimbangan ini diperlukan agar pelaksanaan pemberian insentif tidak menemukan kesulitan-kesulitan. Oleh sebab itu, menurut Casio dalam Universitas Sumatera Utara Panggabean 2002: 90 agar tujuan pemberian insentif dapat tercapai dengan baik harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan standar prestasi kerja yang tinggi b. Mengembangkan sistem penilaian prestasi yang tepat c. Melatih penyelia dalam melakukan penilaian prestasi dalam memberikan umpan balik kepada bawahannya. d. Mengaitkan penghargaan secara ketat dengan prestasi kerja e. Mengupayakan agar peningkatan penghargaan ada artinya bagi karyawan.

2. Jenis-Jenis Insentif

Ada dua jenis insentif yang sering digunakan oleh manajer suatu perusahaan untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan semangat kerja. Jenis-jenis insentif tersebut menurut Hasibuan 2000: 99 yaitu: a. Insentif Positif, yaitu daya perangsang dengan memberikan hadiah material atau non material kepada karyawan yang kerja di atas prestasi standar. b. Insentif Negatif, yaitu daya perangsang dengan memberikan hukuman kepada karyawan yang prestasi kerjanya di bawah prestasi standar. Menurut Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia dalam www.google.com, insentif dapat dibedakan dalam dua garis besar yaitu: a. Insentif Material, yaitu insentif yang diberikan dalam bentuk uang dan jaminan sosial. Insentif dalam bentuk uang dapat berupa: 1 Bonus yaitu uang yang diberikan sebagai balas jasa atas hasil kerja yang telah ditetapkan, diberikan secara selektif dan khusus kepada Universitas Sumatera Utara pegawai yang berhak menerima, diberikan secara sekali terima tanpa suatu ikatan di masa yang akan datang. 2 Komisi yaitu jenis bonus yang dibayarkan kepada pihak yang menghasilkan penjualan yang baik, dibayarkan sebagai bagian daripada penjualan dan diterima pada pekerja bagian penjualan. 3 Profit Sharing yaitu salah satu jenis insentif yang mencakup pembayaran sebagian besar dari laba bersih yang disetorkan sebuah dana dan kemudian dimasukkan ke dalam daftar pendapatan setiap peserta. 4 Kompensasi yang ditangguhkan yaitu berupa pensiun dan pembayaran kontraktual pelaksanaan perjanjian antara majikan dan pegawai dimana setelah selesai masa kerja dibayarkan sejumlah uang tertentu selama masa kerja tertentu. b. Insentif Non Material, dapat diberikan dalam berbagai bentuk yaitu: 1 Pemberian gelar secara resmi 2 Pemberian tanda jasamendali 3 Pemberian piagam penghargaan 4 Pemberian pujian lisan maupun tulisan secara resmi di depan umum ataupun secara pribadi 5 Ucapan terimakasih secara formal maupun informal 6 Pemberian promosi kenaikan jabatan ataupun pangkat 7 Pemberian hak untuk menggunakan atribut jabatan 8 Pemberian perlengkapan khusus pada ruangan kerja Universitas Sumatera Utara 9 Pemberian hak apabilan meninggal dunia dan dimakamkan di taman makam pahlawan.

3. Tujuan Pemberian Insentif