BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting dalam perusahaan. Meskipun telah ditemuka n teknologi baru, sumber daya alam
yang baik dan modal yang memadai perusahaan tidak akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor tersebut jika tidak didukung oleh sumber daya
manusia yang berkualitas. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tergantung pada bagaimana sumber daya manusia itu bekerja,
berprilaku dan menjalankan tugasnya dengan baik. “Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu” Hasibuan, 2003: 93.
Prestasi kerja yang tinggi hanya tercapai apabila seluruh karyawan memiliki tanggung jawab penuh atas pekerjaanya dan didukung pemberian balas
jasaimbalan yang diberikan dalam bentuk insentif yang sesuai oleh perusahaan. Menurut Panggabean 2002: 89 “insentif merupakan penghargaan dalam
bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar kerja yang telah ditentukan”. Semakin besar prestasi kerja seorang pegawai maka
semakin besar pula insentif yang akan diterimanya. Menurut Sulistiani dan Rosidah 2003: 206 “insentif merupakan konteks
yang lebih luas dari pemberian kompensasi atau suatu intitusi. Imbalan meliputi seluruh paket keuntungan yang disediakan organisasi kepada para karyawan”.
1
Universitas Sumatera Utara
Insentif yang layak dan wajar akan mendorong peningkatan prestasi kerja dalam melaksanakan tugas dan kewajiban. Adanya prestasi kerja karyawan yang tinggi
secara otomatis mempengaruhi tingkat pencapaian tujuan perusahaan tersebut. PT PLN Persero Wilayah II Sumatera Utara Medan adalah perusahaan
yang bergerak dalam bidang pelayanan kebutuhan listrik masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh dari PT PLN Persero Wilayah II Sumatera
Utara Medan bahwa pada tahun 2005 perusahaan tersebut merubah kebijakan kompensasinya dimana pada tahun tersebut perusahaan memutuskan mulai
memberikan insentif kepada karyawan setiap bulannya. Pada perusahaan ini pegawai yang memperoleh insentif adalah mereka yang menduduki jabatan
sebagai divisi bidang niaga, divisi bidang keuangan, dan divisi bidang SDM administrasi. Ketiga divisi ini dibawahi oleh kepala unit dan wakil kepala unit.
Insentif diberikan secara berbeda-beda sesuai dengan tingkat pendidikan selain atas prestasi kerja yang diberikan oleh karyawan bagi perusahaan. Tabel 1.1 di
bawah ini menunjukkan daftar insentif yang diberikan pada ketiga bagian tersebut pada PT PLN Persero Wilayah II Sumatera Utara Medan Tahun 2008:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Daftar Biaya Insentif Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Divisi Bidang Niaga, Divisi Bidang Keuangan, Bidang SDM Administrasi PT PLN Persero Wilayah II Sumatera Utara Medan Tahun 2008
Divisi Tingkat
Pendidikan orang
Insentif yang diterima
dalam rupiah Insentif yang ditetapkan
perusahaan diluar lembur, gapok dan tunjangan
- Niaga 22 orang
SLTA = 5 D3 = 15
S1 = 2 SLTA = 9.600.000
D3 = 43.200.000 S1 = 7.600.000
SLTA : Rp.1000jam 8 jamhari
= Rp.8.000hari
- Keuangan 27 orang
SLTA = 6 D3 = 2
S1 = 19 SLTA = 11.520.000
D3 = 5.760.000 S1 = 72.960.000
D3 : Rp.1500jam 8 jamhari
= Rp.12.000hari
- SDMAdm 58 orang
SLTA = 9 D3 = 20
S1 = 29 SLTA = 17.280.000
D3 = 105.200.000 S1 = 111.360.000
S1 : Rp.2000jam 8 jamhari
= Rp.16.000hari
Rumus: Insentif ketetapan perusahaanjumlah hari kerjabulan 12 bulan
Sumber:Bagian Keuangan PT PLN Persero Wilayah II Sumatera Utara Medan, 2009 diolah
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa insentif yang diberikan PT PLN Persero Wilayah II Sumatera Utara Medan kepada karyawan mengalami perbedaan sesuai
dengan tingkat pendidikan karyawan. Tingkat pendidikan SLTA memperoleh insentif paling rendah dan tingkat pendidikan S1 memperoleh insentif paling
tinggi. Pemberian insentif yang berbeda-beda berdasarkan tingkat pendidikan berkaitan dengan semakin meningkat atau menurunnya prestasi kerja karyawan.
Semakin besar insentif yang diberikan kepada karyawan maka prestasi kerja akan meningkat dan semakin kecil insentif yang diberikan kepada karyawan maka
prestasi kerja akan menurun. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul: ”Pengaruh Insentif Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan Pada PT PLN Persero Wilayah II
Sumatera Utara Medan”.
Universitas Sumatera Utara
B. Perumusan masalah