perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai kepada tujuan. Hal-hal seperti itu yang
menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber. 7.
Lingkungan Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat
mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan menjadi empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis,
dan dimensi waktu. Jadi, setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun
proses komunikasi. Bahkan ketujuh unsur itu saling bergantung satu sama lainnya.
2.2 Komunikasi Massa
Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa media cetak dan elektronik. Antara lain media elektronik televisi, radio, media
cetak surat kabar, majalah, tabloid, buku dan film. Dengan demikian media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara
serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan pada waktu yang serempak.
Defenisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bitner Ardianto, 2004: 3, yakni: komunikasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang mass communication is message communicated through a mass medium to a large
number of people. Dari defenisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa.
Universitas Sumatera Utara
Defenisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Gebner, komunikasi massa adalah produksi dan distribusi
yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berkesinambungan serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri
Ardianto, 2004: 4. Sementara itu menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney Nurudin, 2007:
12, komunikasi massa dalah sebuah proses dimana pesan–pesan yang diproduksi secara massaltidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang
luas, anonim, dan heterogen. Kata luas disini berarti lebih luas dari sekedar kumpulan orang yang
berdekatan secara fisik, sedangkan anonim berarti individu individu yang menerima pesan cenderung asing satu sama lain, dan heterogen berarti pesan
dikirimkan kepada orang-orang dari berbagai macam status, pekerjaan, dan jabatan dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain dan bukan penerima
pesan yang homogen. Berdasarkan pengertian tentang komunikasi massa yang sudah dikemukakan
oleh para ahli komunikasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa modern media cetak
dan elektronik dalam penyampaian informasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak komunikan heterogen dan anonim sehingga pesan yang sama dapat
diterima secara serentak.
Universitas Sumatera Utara
2.2.1 Ciri-ciri Komunikasi Massa
Melalui defenisi-defenisi komunikasi massa tersebut, kita dapat mengetahui ciri-ciri komunikasi massa. Menurut Nurudin 2007: 19-23, ciri-ciri dari
komunikasi massa adalah: 1.
Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan
orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja sama satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai
sebuah sistem. Sistem itu adalah sekelompok orang, pedoman, dan media yang dilakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan,
simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai suatu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu
menjadi sumber informasi. 2.
Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen beragam. Artinya
komunikan terdiri dari beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, jabatan yang beragam, dan memiliki agama atau kepercayaan yang
berbeda pula. Herbert Blunner pernah memberikan ciri tentang karakteristik audience
komunikan sebagai berikut: a.
Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, ia mempunyai heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditinjau dari
asalnya, mereka berasal dari berbagai kelompok masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
b. Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain.
Disamping itu, antar individu itu tidak berinteraksi satu sama lain secara langsung.
c. Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal.
3. Pesannya Bersifat Umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan
kepada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang dikemukakan pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus disini, artinya pesan memang tidak
sengaja untuk golongan tertentu. 4.
Komunikasinya Berlangsung Satu Arah Pada media massa, komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bisa
langsung memberikan respon kepada komunikatornya media massa yang bersangkutan. Kalaupun bisa, sifatnya tertunda.
5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan
Salah satu ciri komunikasi massa selanjutnya adalah keserempakan dalam proses penyebaran pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media
massa tersebut hampir bersamaan. 6.
Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada
khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik mekanik atau elektronik.
Universitas Sumatera Utara
7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper
Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasipalang pintupenjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui
media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan
lebih mudah dipahami.
2.2.2 Fungsi Komunikasi Massa
Disamping memiliki ciri-ciri khusus, komunikasi massa juga mempunyai fungsi bagi masyarakat. Adapun fungsi komunikasi massa menurut Dominick
Ardianto, 2004: 16-17 adalah sebagai berikut: a
Surveillance Pengawasan Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam 2 bentuk, yaitu:
1 Fungsi pengawasan peringatan, terjadi ketika media massa
menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau
adanya serangan militer. Peringatan ini dapat serta merta menjadi ancaman.
2 Fungsi pengawasan instrumental, adalah penyampaian atau penyebaran
informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.
b Interpretation Penafsiran
Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap
Universitas Sumatera Utara
kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan.
Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi
antarpribadi atau komunikasi kelompok. c
Lingkage Petalian Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam,
sehingga membentuk lingkage pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.
d. Transmision of Values Penyebaran Nilai-Nilai Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini juga sosialisasi. Sosialisasi
mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar, dan
dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan mereka. Dengan perkataan lain, media mewakili kita
dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya. e.
Entertainment Hiburan Penyiaran drama, tarian, kesenian, sastra, musik, olahraga, permainan,
melalui isyarat-isyarat, lambang-lambang, suara dan gambar, bertujuan untuk menciptakan suatu kesenangan yang bersifat hiburan. Melalui berbagai macam
program acara yang ditayangkan televisi, khalayak dapat memperoleh hiburan yang dikehendakinya.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Efek Media Massa
Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Menurut Steven M. Chaffe Ardianto dkk, 2004: 49 efek media massa dapat
dilihat dari beberapa pendekatan, yaitu: a.
Efek media massa yang berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri. 1.
Efek ekonomi Kehadiran media massa di tengah kehidupan manusia dapat
menumbuhkan berbagai usaha produksi, distribusi, dan konsumsi jasa media massa. Keberadaan televisi baik televisi pemerintah maupun televisi swasta
dapat memberi lapangan pekerjaan kepada sarjana ilmu komunikasi, para juru kamera, pengarah acara, juru rias, dan profesi lainnya.
2. Efek sosial
Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai akibat dari kehadiran media massa. Sebagai contoh misalnya
kehadiran televisi dapat meningkatkan status dari pemiliknya. 3.
Penjadwalan kegiatan sehari-hari Terjadinya penjadwalan kegiatan sehari-hari, misalnya sebelum pergi
kekantor masyarakat kota akan lebih dahulu melihat siaran berita di televisi. 4.
Efek hilangnya perasaan tidak nyaman Orang menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan
psikologisnya dengan tujuan menghilangkan perasaan tidak nyaman, misalnya untuk menghilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa, dan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
5. Efek menimbulkan perasaan tertentu
Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perasaan tidak nyaman pada diri seseorang, tetapi juga dapat menumbuhkan perasaan
tertentu. Terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negatif terhadap media tertentu. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu
media massa tertentu erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut.
b. Efek media massa dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri
khalayak 1.
Efek kognitif Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya
informatif bagi dirinya. Efek kognitif ini membahas bagaimana media massa dapat membantu khalayak dapat mempelajari informasi yang bermanfaat dan
mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah
kita kunjungi secara langsung. Realitas yang ditampilkan oleh media adalah realitas yang sudah diseleksi. Televisi memilih tokoh-tokoh untuk ditampilkan
dan mengesampingkan tokoh lainnya. 2.
Efek Afekif Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari
komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasan iba,
terharu, sedih, gembira, marah, setelah menerima pesan dari media massa.
Universitas Sumatera Utara
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan dari media massa adalah sebagai berikut:
• Suasana emosional, respon individu terhadap suatu film atau sinetron
televisi akan dipengaruhi situasi emosional individu. •
Skema kognitif, merupakan naskah yang ada di dalam pikiran individu yang menjelaskan alur peristiwa.
• Suasana terpaan, adalah perasaan individu setelah menerima terpaan,
informasi dari media massa. •
Predisposisi individual, mengacu kepada karakteristik individu. Individu yang melankolis cenderung menghadapi tragedi lebih emosional daripada
orang yang periang. Orang yang periang dan mempunyai sifat terbuka cenderung akan lebih senang bila melihat adegan-adegan lucu daripada
orang yang melakonkolis. •
Faktor identifikasi, menunjukkan sejauhmana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi,
penonton, pembaca, pendengar, akan menempatkan dirinya di posisi tokoh.
3. Efek Behavioral
Efek behavioral ini merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk tindakan atau kegiatan.
2.3 Media Massa Televisi