Kerangka Teori Program “Asal Usul” Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Akan Mitos (Studi Korelasional Tentang Program “Asal Usul” di Trans7 dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Akan Mitos di Kalangan Masyarakat Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Polonia Kota Medan)

Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah penelitian dan sumber bacaan kepada mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU. b Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai komunikasi, khususnya komunikasi massa. c Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada siapa saja yang tertarik terhadap perkembangan media massa, khususnya televisi.

1.5 Kerangka Teori

Dalam penelitian ilmiah, teori berperan sebagai landasan berpikir. Dengan demikian, pemecahan masalah yang diteliti tampak jelas dan sistematis sesuai dengan pengertian teori itu sendiri, yakni serangkaian asumsi, konstruksi, definisi, dan proporsi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara menghubungkan hubungan antar konsep Singarimbun, 1995: 37. Nawawi 1995: 39-40 mempertegas bahwa kerangka teori merupakan landasan dan kerangka berpikir yang berguna sebagai pendukung pemecahan masalah atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian disoroti. Universitas Sumatera Utara Menurut Kerlinger Rakhmat, 2004: 6, teori adalah himpunan konstruk konsep, definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. Khalayak berperan aktif dalam menentukan media mana yang sesuai dengan kebutuhannya. Termasuk dalam pemilihan program-program di televisi, baik yang bersifat mendidik, informasi, kontrol sosial, ataupun hiburan. Hal ini adalah persoalan utama yang dikaji dalam Teori Uses and Gratifications. Herbert Blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan teori Uses and Gratifications. Teori ini diperkenalkan pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses of Mass Communications: Current Perspective on Gratifications Research. Dikatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media itu adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Teori Uses and Gratifications lebih menekankan pada pendekatan manusiawi didalam melihat media. Artinya, manusia itu punya otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Menurut pendapat teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana lewat media mana mereka menggunakan media itu akan berdampak bagi dirinya. Teori ini dimulai di lingkungan sosial, dimana yang dilihat adalah kebutuhan-kebutuhan khalayak. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian Effendy, 2003: 294, yakni : Universitas Sumatera Utara a. Cognitive needs Kebutuhan Kognitif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan, dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan rasa hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk penyelidikan. b. Affective needs Kebutuhan Afektif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman- pengalaman yang estetis, menyenangkan, dan emosional. c. Personal integrative needs Kebutuhan pribadi secara integratif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal–hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri. d. Social integrative needs Kebutuhan Sosial Secara Integratif Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat berafiliasi. e. Escapist needs Kebutuhan Pelepasan Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrta akan keanekaragaman. Dengan adanya kebutuhan-kebutuhan dari diri khalayak, membuat khalayak menjadi aktif dalam menggunakan media. Khalayak menjadi produktif dalam mengkonsumsi media, sehingga khalayak akan memilih media yang diinginkannya. Universitas Sumatera Utara Pesan yang diterima khalayak adalah yang sesuai dengan bidang pengalaman yang dimiliki masing-masing khalayak dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Di Kelurahan Sari Rejo Kota Medan, banyak berkembang mitos yang sudah lama hidup dan dipercaya masyarakat. Oleh karena itu, mereka membutuhkan media yang bisa memberikan informasi mengenai kebenaran dibalik mitos tersebut. Masyarakat Sari Rejo berperan aktif dalam memilih media mana yang akan mereka konsumsi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dan pesan yang akan diterima adalah yang sesuai dengan media mana yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini didukung pula oleh formula Lasswell. Harold D. Laswell Mulyana, 2002: 62 menyatakan bahwa cara terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan: “ Who says what in which channel to whom with what effect” Siapa mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa, dan dengan efek apa. Jawaban bagi pertanyaan Laswell bila dikaitkan dengan permasalahan dalam penelitian ini adalah: a Who : komunikator pihak Trans7 melalui program Asal Usul. b Says What : pesan topik yang dibahas dalam program Asal Usul, yaitu mitos tentang flora dan fauna. c In Which Channel : Media yang digunakan televisi. d To Whom : komunikan masyarakat Kelurahan Sari Rejo, Kec.Polonia Kota Medan. e With What Effect : efek pemenuhan kebutuhan informasi akan mitos. Universitas Sumatera Utara Laswell berpendapat bahwa tidak semua komunikasi bersifat dua arah dengan satu aliran yang lancar dan umpan balik yang terjadi antara pengirim dan penerima. Dalam suatu masyarakat yang kompleks, banyak informasi yang disaring oleh pengendali pesan yang menerima informasi dan menyampaikannya kepada publik dengan beberapa perubahan. Formula yang diungkapkan oleh Laswell ini memfokuskan perhatian pada aspek-aspek penting komunikasi. Latar belakang individu mempengaruhi seseorang dalam memilih media massa. Hal ini sesuai dengan Teori Perbedaan Individual. Asumsi teori ini adalah pesan-pesan yang disampaikan media massa ditangkap individu sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan personal individu. Efek komunikasi pada individu akan beragam walaupun individu menerima pesan yang sama. Terdapat faktor psikologis dalam menerima pesan yang disampaikan media massa. Masing- masing individu mempunyai perhatian, minat, keinginan yang berbeda yang dipengaruhi faktor-faktor psikologis yang ada pada diri individu tersebut sehingga mempengaruhi dalam menerima pesan yang disampaikan media massa. Teori Perbedaan Individual ini mengandung rangsangan-rangsangan khusus yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan anggota khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap pribadi anggota khalayak itu, maka secara alamiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individual itu. Tetapi dengan berpegang tetap pada pengaruh variabel-variabel kepribadian yakni menganggap khalayak memiliki ciri-ciri kepribadian yang sama, teori tersebut tetap akan memprediksi keseragaman tanggapan terhadap pesan tertentu jika variabel antara bersifat seragam. Universitas Sumatera Utara Masyarakat di Kelurahan Sari Rejo Kota Medan memiliki latar belakang yang berbeda. Mereka secara selektif memperhatikan pesan-pesan mengenai mitos yang disampaikan oleh pihak Trans7 pada program “Asal usul”. Terutama bila pesan itu sesuai dengan sikap, kepercayaan dan nilai-nilai yang dianutnya. Dengan perbedaan latar belakang tersebut, tentu akan menghasilkan efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individual. Efek yang dihasilkan yakni perbedaan tingkat pemenuhan kebutuhan informasi akan mitos antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya. S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Teori ini mula- mula dikemukakan oleh para psikolog seperti Parlov, Shinner, dan Hull. Teori ini dilandasi suatu anggapan bahwa oganisme menghasilkan perilaku tetentu jika ada kondisi stimulus tertentu. Dalam proses perubahan sikap, maka sikap komunikan dapat berubah jika stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi dari apa yang pernah dialaminya. Teori S-O-R ini semula berasal dari psikologi yang kemudian menjadi teori komunikasi. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi, unsur-unsur dalam teori S-O-R adalah: a. Stimulus S : Pesan b. Organism O : Komunikan c. Respon R : Efek Effendi, 1993: 254 Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah “how” bukan “what” atau “why”. Dalam proses perubahan sikap, tampak bahwa sikap Universitas Sumatera Utara Stimulus Response yang dapat berubah hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Hovland, Janis, dan Kelley mengatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel yang penting, yaitu: a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan Gambar 1.1 Model S-O-R • Pengertian Effendy, 1999:254-255 Bagan di atas menunjukkan bahwa perubahan sikap tergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya, komunikan mengerti setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. Organism • Perhatian • Pengertian • Penerimaan Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini, maka unsur S-O-R dapat dijabarkan sebagai berikut: a. S Stimulus, yaitu program Asal Usul di Trans7. b. O Organism, yaitu masyarakat Kelurahan Sari Rejo Kota Medan. c. R Response, yaitu pemenuhan kebuuhan informasi akan mitos.

1.6 Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar)

1 45 122

Situs “Www.Baidu.Com” Dan Kepuasan Akan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Dalam Bahasa Mandarin (Studi Korelasional tentang Pengaruh situs “www.baidu.com” terhadap Kepuasan akan Pemenuhan Kebutuhan Informasi dalam Bahasa Mandarin di Kalangan Mahasiswa Sastra

0 32 115

Blackberry Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Pengaruh Blackberry Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi di Kalangan Siswa SMA Shafiyyatul Amaliyyah Medan)

1 46 100

Penggunaan Internet Dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Fasilitas Internet Di Perpustakaan USU Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan.

5 39 129

Tayangan Little Krisna dan pemenuhan kebutuhan akan hiburan” (Studi Korelasional tentang Hubungan Tayangan Little Krisnadi MNCTV terhadap Pemenuhan Kebutuhan akan Hiburan di Kalangan Masyarakat Tamil India di Kampung Madras, Kota Medan).

4 63 169

Mitos Asal-Usul Kaliwungu di Kabupaten Kendal.

0 0 1

mitos Asal usul Agama Frazer

0 0 7

Mitos Asal Usul Nama Pulau Timor

0 1 5

Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan Parhorasan Nauli Kota Pematangsiantar)

0 0 12

PROGRAM INFORMASI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT (STUDI KORELASIONAL MENGENAI PROGRAM “METRO KINI” DI METRO TV DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT KELURAHAN PARHORASAN NAULI KOTA PEMATANGSIANTAR) SKRIPSI

0 0 16