Masa nifas Program Discharge Planning Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

Pada sekitar minggu ke-tiga vagina akan mengecil dan timbul rudae kembali. Vagina yang semula sangat teregang dan akan kembali secara bertahap seperti ukuran sebelum hamil pada minggu ke-6 sampai ke-8 setelah melahirkan. b. Perineum Perineum adalah daerah antara vulva dan anus. Setelah melahirkan perineum menjadi agak bengkak atau edema. IV. Perubahan pada sistem pencernaan Biasanya ibu mengalami konstipasi setelah melahirkan anak. Hal ini disebabkan karena pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang berlebihan pada waktu persalinan dehidrasi , kurang makan, hemorroid , laserasi jalan lahir. Supaya buang air besar kembali teratur dapat diberikan diit atau makanan yang mengandung serat dan pemberian cairan yang cukup. Bila usaha ini tidak berhasil dalam waktu 2 atau 3 hari dapat ditolong dengan pemberian huknah atau gliserin spuit atau diberikan obat laksan yang lain. V. Perubahan pada sistem perkemihan Saluran kencing kembali normal dalam waktu 2 sampai 8 minggu, tergantung pada 1 keadaanstatus sebelum persalinan 2 Lamanya partus kalla II yang dilalui 3 Bersarnya tekanan kepala yang menekan pada saat persalinan. VI. Perubahan tanda-tanda vital a. Suhu tubuh Sekitar hari ke 4 setelah persalinan suhu tubuh mungkin naik sedikit, antara 37,2ºC-37,5°C, bila kenaikan mencapai 38°C pada hari kedua sampai hari-hari berikutnya, harus diwaspadai infeksi atau sepsis nifas. b. Denyut nadi Denyut nadi ibu akan melambat sampai sekitar 60 kali per menit, yakni pada waktu habis persalinan karena ibu dalam keadaan istirahat penuh. Ini terjadi utamanya pada minggu pertama postpartum . c. Tekanan darah Tekanan darah 14090 mmHg . Tekanan darah tersebut bisa meningkat dari pra persalinan pada 1-3 hari postpartum . d. Pernafasan Pada umumnya respirasi lambat atau bahkan normal, karena ibu dalam kedaan pemulihandalam kondisi istirahat. Bila ada respirasi cepat postpartum 30x per menit mungkin karena adanya tanda-tanda syok. 3. 4 Kebutuhan dasar ibu nifas a. Gizi Ibu nifas dianjurkan untuk: makan dengan diet berimbang, cukup, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, mengkonsumsi makanan tambahan, nutrisi 800 kalorihari pada bulan pertama, 6 bulan selanjutnya 500 kalori dan tahun kedua 400 kalori. Asupan cairan 3 literhari, 2 liter di dapat dari air minum dan 1 liter dari cairan yang ada pada kuah sayur, buah dan makanan yang lain, mengkonsumsi tablet besi 1 tablet tiap hari selama 40 hari, mengkonsumsi vitamin A 200.000 iu. Pemberian vitamin A dalam bentuk suplementasi dapat meningkatkan kualitas ASI, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kelangsungan hidup anak Danuatmaja, 2007. b. Ambulasi Ambulasi sedini mungkin sangat dianjurkan, kecuali ada kontraindikasi. Pada proses operasi cesarea digunakan anastesi agar pasien tidak merasakan nyeri saat dibedah, namun setelah operasi selesai pasien mulai sadar dan efek anastesi habis bereaksi, sehingga pasien akan merasakan nyeri pada bagian tubuh yang mengalami pembedahan, yang menyebabkab pasien tidak mampu untuk melakukan mobilisasi Maryunani, 2008. Pada ambulasi pertama sebaiknya ibu dibantu oleh keluarga. c. Kebersihan diri personal hygiene Ibu nifas dianjurkan untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh, mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air, menyarankan ibu mengganti pembalut setiap kali mandi, BABBAK, paling tidak dalam waktu 3-4 jam, menyarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyentuh kelamin, anjurkan ibu tidak sering menyentuh luka episiotomi dan laserasi, pada ibu post sectio caesaria SC, luka tetap di jaga agar tetap bersih dan kering. d. Istirahat dan tidur Ibu nifas dianjurkan untuk: istirahat cukup untuk mengurangi kelelahan, tidur siang atau istirahat selagi bayi tidur, kembali ke kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan, mengatur kegiatan rumahnya sehingga dapat menyediakan waktu untuk istirahat pada siang kira-kira 2 jam dan malam 7-8 jam. Kurang istirahat pada ibu nifas dapat berakibat: mengurangi jumlah ASI, memperlambat involusi , yang akhirnya bisa menyebabkan perdarahan, depresi. e. Eliminasi BAB dan BAK. Buang air kecil BAK dalam enam jam ibu nifas harus sudah BAK spontan, kebanyakan ibu nifas berkemih spontan dalam waktu 8 jam, urine dalam jumlah yang banyak akan di produksi dalam waktu 12-36 jam setelah melahirkan, ureter yang berdiltasi akan kembali normal dalam waktu 6 minggu. Selama 48 jam pertama nifas puerperium, terjadi kenaikan dueresis sebagai berikut: pengurasan volume darah ibu, autolisis serabut otot uterus. Buang air besar BAB biasanya tertunda selama 2-3 hari, karena edema persalinan, diet cairan, obat-obatan analgetik, dan perenium yang sangat sakit, bila lebih 3 hari belum BAB bisa diberikan obat laksantia, ambulasi secara dini dan teratur akan membantu dalam regulasi BAB, Asupan cairan yang adekaut dan diet tinggi serat sangat dianjurkan. f. Pemberian ASI atau laktasi Hal-hal yang diberitahukan kepada ibu nifas yaitu: menyusui bayi segera setelah lahir minimal 30 menit bayi telah disusukan, ajarkan cara menyusui yang benar, memberikan ASI secara penuh 6 bulan tanpa makanan lain ASI eklusif, menyusui tanpa jadwal, sesuka bayi on demand , diluar menyusui jangan memberikan dotkompeng pada bayi, tapi berikan dengan sendok, penyapihan bertahap meningkatkan frekuensi makanan dan menurunkan frekuensi pemberian ASI. g. Keluarga berencana KB Idealnya setelah melahirkan boleh hamil lagi setelah 2 tahun. Pada dasarnya ibu tidak mengalami ovulasi selama menyusui ekslusif atau penuh 6 bulan ibu belum mendapatkan haid metode amenorhe laktasi . Meskipun setiap metode kontrasepsi beresiko, tetapi menggunakan kontrasepsi jauh lebih aman. Jelaskan pada ibu berbagai macam metode kontrasepsi yang diperbolehkan selama menyusui. Metode hormonal, khususnya oral estrogen-progesteron bukanlah pilihan pertama bagi ibu yang menyusui.

4. Asuhan bayi baru lahir

Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir atau keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan lahir liang vagina atau melalui tindakan medis dalam kurun waktu 0 smpai 28 hari. Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukan usaha pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Aspek-aspek penting dari asuhan segera bayi yang baru lahir adalah: Jagalah bayi tetap hangat dan kering dan usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya sesegera mungkin. Beberapa hal yang bisa diperhatikan dalam perawatan bayi baru lahir adalah: 4.1 Menyusui bayi Berikan hanya ASI saja sampai berumur enam bulan ASI Eksklusif. Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI terutama 30 menit pertama setelah lahir. Pada periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. Kolostrum jangan dibuang tetapi harus segera diberikan pada bayi. Walaupun jumlahnya sedikit, namun sudah memenuhi kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama. Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia dua tahun. Waktu dan lama menyusui tidak perlu dibatasi dan frekuensinya tidak perlu dijadwal diberikan pagi, siang dan malam hari. Serta sebaiknya jangan memberikan makanan atau minuman air kelapa, air tajin, air teh, madu, pisang, dan lain-lain pada bayi sebelum diberikan ASI karena sangat membahayakan kesehatan bayi dan mengganggu keberhasilan menyusui Depkes RI, 2005. I. Cara menyusui yang baik dan benar: Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap air susu. Petugas kesehatan perlu memberikan bimbingan pada ibu dalam minggu pertama setelah persalinan nifas tentang cara-cara menyusui yang sebenarnya agar tidak menimbulkan masalah yaitu dengan langkah-langkah berikut ini: a. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit demi sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini bermanfaat sebagai desinfektan san menjaga kelembaban puting susu. Bayi diletakkan menghadap perut ibupayudara: b. Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih santai lebih baik menggunakan kursi yang lebih rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi c. Bayi dipegang satu lengan, kepala bayi terletak pasa lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu. Posisi tangan bayi diletakkan dibelakang ibu dan yang satu di depan d. Perut bayi menempel pada perut ibu, kepala bayi menghadap payudara tidak hanya membelokkan kepala bayi e. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus. Ibu menatap bayi dengan penuh kasih sayang f. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang dibawah. Jangan menekan puting susu atau areolanya saja. Gambar 1: Cara meletakkan bayi dan cara memegang payudara g. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut rooting reflex dengan cara menyentuh pipi dengan puting susu atau atau menyentuh sisi mulut bayi Gambar 2: Cara merangsang mulut bayi h. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi: i. Usahakan sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah areola, setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi Gambar 3: Tekhnik menyusui yang benar i. Melepas isapan bayi Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya ganti menyusui pada payudara yang lain. Cara melepas isapan bayi: 1 jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi; 2 dagu ditekan ke bawah j. Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan yang dihisap terakhir k. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya l. Menyendawakan bayi. Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah setelah menyusui. Ketika menyusui bayi ikut menelan udara yang dapat membuat perutnya penuh dan

Dokumen yang terkait

Pendidikan Kesehatan tentang Mobilisasi Dini dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Ibu Pasca Operasi Seksio di Ruang Tanjung II RSUD dr Pirngadi Medan

2 79 97

Senam Nifas dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Ibu Nifas di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Medan

8 119 106

Pendidikan Kesehatan tentang Mobilisasi Dini dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Ibu Pasca Operasi Seksio di Ruang Tanjung II RSUD dr Pirngadi Medan

0 3 97

Senam Nifas dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Ibu Nifas di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Medan

0 0 12

Program Discharge Planning Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 13

Program Discharge Planning Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 1

Program Discharge Planning Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 4

Program Discharge Planning Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 32

Program Discharge Planning Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 0 2

Program Discharge Planning Dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Tanjung II RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

0 1 38