Administrasi Perpajakan Pada PT Pertamina Persero MOR I Medan

Istilah dari tax specialist perusahaan sendiri di lapangan bisa beragam, ada yang menyebutnya sebagai tax accountant, tax administrator dan tax officer. Pada dasarnya istilah tersebut semuanya memiliki konteks yang sama, yaitu orang yang diberi kepercayaan untuk mengurus segala permasalahan pajak di perusahaan. Administrasi perpajakan Tax Administration merupakan cara-cara atau prosedur pengenaan dan pemungutan pajak. Mengenai peran administrasi perpajakan. Adminsitrasi perpajakan dikatakan efektif apabila mampu mengatasi masalah-masalh berikut ini: 1. Wajib pajak tidak terdaftar unregistered taxpayers. 2. Wajib Pajak yang tidak menyampaikan SPT stop filling taxpayers 3. Penyelundup pajak tax evaders. 4. Penunggak pajak delinquent tax payers. Tanggung jawab dari pihak administrasi perpajakan di PT. Pertamina adalah sebagi berikut: 1. Melakukan verifikasi faktur pajak masukan keluaran untuk memastikan keakuratan data. 2. Membuat laporan bulanan PPN, membuat SPT Tahunan PPH Ps 29 badan , melakukan pengecekan Laporan PPH pasal 21 pasal 2326, membuat laporan penjualan pembelian secara bulanan berdasarkan Laporan PPN dengan data yang diambil dari SAP yang diverifikasi dilengkapi terlebih dahulu, agar semua sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. 3. Membuat SSP PA setiap bulan untuk melakukan pembayaran kekurangan PPN via bank 4. Membuat rekapan laporan PPN PPH 21, 2326, dan semua laporan yang berhubungan dengan pajak, agar menjadi bahan informasi bagi perusahaan. Beberapa sasaran administrasi perpajakan pada PT. Pertamina, seperti: 1. meningkatkan kepatuhan para pembayar pajak. 2. melaksanakan ketentuan perpajakan secara seragam untuk mendapatkan penerimaan maksimal dengan biaya yang optimal. Kepatuhan Wajib Pajak tax compliance dapat diidentifikasi dari kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri, kepatuhan untuk menyetorkan kembali Surat Pemberitahuan SPT, kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutang, dan kepatuhan dalam pembayaran tunggakan. Isu kepatuhan menjadi penting karena ketidakpatuhan secara bersamaan akan menimbulkan upaya menghindarkan pajak, seperti tax evasion dan tax avoidance, yang mengakibatkan berkurangnya penyetoran dana pajak ke kas negara. Kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh kondisi sistem administrasi perpajakan yang meliputi tax service dan tax enforcement. Perbaikan administrasi perpajakan sendiri diharapkan dapat mendorong kepatuhan Wajib Pajak. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa tingkat kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi oleh bagaimana administrasi perpajakan dilakukan. Rahman: 2009 Sistem administrasi perpajakan modern di PT. Pertamina melakukan reformasi perpajakan disegala aspek yang berkaitan dengan sektor pajak. Salah satu bentuk modernisasi pajak yaitu dengan adanya account representative AR. Account representative adalah aparat pajak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan dan pengawasan secara langsung untuk sejumlah Wajib Pajak tertentu yang telah ditugaskan kepadanya. Bagi Wajib Pajak, Account Representative berfungsi sebagai komunikator sekaligus sebagai wakil dari citra kantor pajak. Pada prinsipnya, seluruh Wajib Pajak akan memiliki Account Representative yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa wajib pajak memperoleh hak-haknya secara transparan sehingga Wajib Pajak patuh terhadap kewajibannya. Account Representative AR berkewajiban melaksanakan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan, melaksanakan bimbingan dan melaksanakan himbauan kepada Wajib Pajak WP. Setiap Account Representative AR mempunyai beberapa Wajib Pajak WP yang harus diawasi. Penugasan pelayanan oleh Account Representative AR dilakukan berdasarkan jenis usaha sehingga meningkatkan profesionalisme dan meningkatkan produktivitas kerja karena pelaksanaan pekerjaan lebih terfokus.

D. Pengendalian Intern Administrasi Perpajakan pada PT Pertamina Persero MOR I Medan

Perusahaan menggunakan pengendalian internal untuk mengerahkan operasi perusahaan, melindungi berkas-berkas ataupun data, dan mencegah penyalahgunaan sistem perusahaan. PT Pertamina Persero MOR I Medan telah menerapkan prinsip-prinsip fungsi pengendalian intern yang baik dalam sistem administrasi perpajakan yaitu dengan di pimpin oleh manajer bidang perpajakan. Manajer bidang perpajakan bertanggung jawab atas semua kegiatan atau transaksi yang berhubungan dengan perpajakan perusahaan. American Institute of Certified Public Accountants AICPA 2005, mendefinisikan sebagai pengendalian intern meliputi struktur organisasi, semua cara dan alat-alat yang dikoordinasikan dan dipergunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan data efisiensi usaha dan menjaga agar kebijakan yang ditetapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik- baiknya. Berdasarkan tujuannya, pengendalian intern mencakup pengendalian akuntansi accounting control dan pengendalian administrasi administrasion control. Pengendalian administrasi terdiri membuat laporan transaksi pajak dengan teliti dan tepat waktu, sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga semua kewajiban pajak perusahaan dapat terlaksana dengan baik. Sistem pengendalian intern berfungsi dengan baik, yaitu dalam menjaga keamanan harta perusahaan, ketelitian dan kebenaran informasi faktur pajak, meningkatkan efisiensi dan mematuhi kebijakan perusahaan, jika empat syarat berikut ini terpenuhi. 1. Adanya struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tetap. 2. Pemberian wewenang yang tepat dan prosedur verifikasi yang baik yang menunjang pengawasan administrasi terhadap faktur-faktur pajak. 3. Terselenggaranya praktik sehat dan melaksanakan fungsi masing-masing. 4. Karyawan dengan tingkat kecukupan memadai sesuai dengan tanggung jawabnya.