Latar Belakang Manajemen Risiko Kepatuhan Dalam Administrasi Perpajakan Pada PT Pertamina (Persero) MOR I Medan
cepat berubah, mengembangkan corporate governance, mengoptimalkan strategic management, mengamankan sumber daya dan asset yang dimiliki organisasi, dan
mengurangi reactive decision making dari manajemen puncak. Di PT. Pertamina itu sendiri masih punya peluang untuk terjadinya
berbagai macam risiko sama hal nya dengan perusahaan lain. Untuk mengatasi terjadinya risiko maka perusahaan harus memiliki manajemen yang sangat baik
agar dapat meminimalisir setiap risiko yang ada. Secara umum manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu pendekatan
terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk penilaian risiko dan pengembangan strategi
untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pengelolaan sumber daya.
Tujuan manajemen risiko di PT. Pertamina yaitu untuk melindungi perusahaan dari risiko yang menghambat kinerja perusahaan sehingga mendorong
manajemen untuk bertindak proaktif untuk mengurangi risiko kerugian dengan cara memberikan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas risiko
yang ada, mendorong setiap insan perusahaan untuk bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan, dan membangun kemampuan mensosialisasikan
pemahaman mengenai risiko dan pentingnya pengelolaan risiko. Manajemen risiko juga memerlukan manajer kepatuhan untuk pertama kali
menilai semua risiko internal perusahaan. Kemudian, manajer harus meminimalkan risiko atau suatu hal yang berurusan dengan risiko. Tentu saja,
manajemen risiko tersebut harus mematuhi hukum dan peraturan yang organisasi ikuti di dalam perusahaan dan sebagai bagian peraturan tetap di perusahaan.
Manajemen risiko kepatuhan sebenarnya dapat pula diterapkan di berbagai bidang termasuk administrasi perpajakan. Karena salah satu yang menjadi
indikator dalam mengukur aktifitas peningkatan kegiatan perusahaan adalah kegiatan penatausahaan clerical works yaitu pencatatan recording,
penggolongan classifying dan penyimpanan filing. Hal yang dilakukan oleh pihak administrasi perpajakan yang ada di PT.
Pertamina salah satunya adalah memastikan mitra kerja perusahaan sudah membayar pajak atas pembelian produk-produk dari Pertamina baik berbentuk
barang ataupun jasa. Oleh sebab itu pihak administrasi perpajakan di PT. Pertamina telah menerapkan sistem manajemen risiko kepatuhan sehingga mitra
kerja perusahaan sudah dipastikan untuk tidak telat membayar pajak atas produk pertamina tersebut.
Dengan demikian strategi manajemen pajak yang efektif dan efisien dari perusahaan dalam rangka memenuhi kewajiban perpajakan secara benar serta
memahami risiko-risiko pajak yang akan timbul mutlak di perlukan, sehingga perusahaan dapat memaksimalkan seluruh potensi usaha yang ada untuk meraih
keuntungan dan likuiditas sesuai dengan tujuan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis ingin mengetahui sejauh mana
penerapan manajemen risiko kepatuhan dalam administrasi perpajakan yang telah diterapkan oleh perusahaan. Untuk itu penulis mengambil judul : “Manajemen
Risiko Kepatuhan dalam Administrasi Perpajakan pada PT PERTAMINA PERSERO Marketing Operation Region I”.