Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ibu dalam Menyusui

a. Keinginan dalam diri sendiri Setiap individu memiliki kemampuan, keterampilan, kebiasaan yang akan menunjukkan kondisi orang untuk melaksanakan pekerjaan yang mungkin dimanfaatkan sepenuhnya atau mungkin tidak. e. Tingkat pengetahuan Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Tingkat pengetahuan seseorang mempengaruhi perilaku individu, semakin tinggi pengetahuan seseorang maka akan memberikan respon yang lebih rasional dan makin tinggi kesadaran untuk berperan serta, dalam hal ini memberikan ASI. Thaib et. Al dalam Afifah, 2007 menyatakan bahwa tingkat pengetahuan, pendidikan, status kerja ibu, dan jumlah anak dalam keluarga berpengaruh positif pada frekuensi dan pola pemberian ASI. Sedangkan menurut Tripranoto 2004 faktor eksternal atau ekstrinsik meliputi lingkungan, budaya, dukungan sosial suami, dan petugas kesehatan. Adapun penjelasannya sebagai berikut : a. Lingkungan Lingkungan saat berpengaruh terhadap motivasi ibu menyusui terutama lingkungan yang tidak mendukung dan kurang kondusif akan membuat stress bertambah misalnya lingkungan fisik, konstruksi bentuk bangunan, penataan ruangan akan meningkatkan ataupun mengurangi stress dan lingkungan sosial yaitu dukungan keluarga khususnya dukungan suami Tripranoto, 2004 b. Budaya Budaya adalah hasil cipta manusia dan terkandung kebiasaan. Kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama, kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat, kebiasaan diperoleh dari budaya yang mengandung nilai-nilai kepercayaan tentang segala sesuatu Tripranoto, 2004. Banyak ibu-ibu yang mempunyai kebiasaan malu-malu serta sembunyi-sembunyi menyusui bayinya karena mereka menganggap menyusui tidak sopan. Hal ini mempengaruhi tabiat gadis-gadis disekitarnya untuk berbuat sama, dan menyusui anak merupakan sesuatu hal yang harus dihindarkan Siregar, 2004. c. Dukungan sosial suami Dukungan sosial suami sangat berpengaruh dalam memotivasi ibu untuk menyusui karena suami merupakan bagian yang vital dalam keberhasilan atau kegagalan menyusui. Banyak suami yang berpendapat bahwa menyusui adalah urusan ibu dan bayinya. Mereka menganggap cukup menjadi pengamat yang pasif saja. Sebenarnya suami mempunyai peran yang sangat menentukan dalam keberhasilan menyusui karena suami akan turut menentukan kelancaran refleks pengeluaran ASI yang sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi atau perasaan ibu. Dukungan ini bisa berwujud perhatian, informasi, finansial dan emosional. Roesli, 2000. d. Petugas kesehatan Petugas kesehatan adalah orang yang mengerjakan suatu pekerjaan di bidang kesehatan atau orang yang mampu melakukan pekerjaan di bidang kesehatan Dani, 2002. Pada umumnya para ibu mau patuh dan menuruti nasehat petugas kesehatan, oleh karena itu petugas kesehatan diharapkan untuk memberikan informasi tentang kapan waktu yang tepat memberikan ASI eksklusif, manfaat ASI eksklusif dan resiko yang dialami jika tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi Roesli, 2005. 30

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antar variabel yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang telah dilakukan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah rooming-in dan tidak rooming-in dan variabel dependen adalah produksi ASI pada ibu postpartum. Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 1. Kerangka Konsep

B. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan penelitian. Hipotesisi berfungsi untuk menentukan kearah pembuktian, artinya hipotesis ini merupakan pertanyaan yang harus dibuktikan Notoatmodjo, 2010 Hipotesa dalam penelitian ini adalah hipotesa alternatif Ha yaitu ada pengaruh rooming-in terhadap produksi ASI pada ibu postpartum. Produksi ASI berdasarkan Kuantitas ASI Rooming-in

C. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Cara Ukur Skala 11 Variabel Independen : rooming-in Metode perawatan dimana ibu yang melahirkan secara normal maksimal 2 jam tidak dipisahkan dan pada ibu yang melahirkan dengan operasi setelah 4-6 jam post operasi pada bayinya melainkan ditempatkan bersama dalam ruangan kamar selama 24 jam penuh seharinya di Rumah Sakit Umum Fajar Medan Polonia Tahun 2015. Observasi Ya = 1 Tidak = 0 Dilakukan = 1 Tidak dilakukan =0 Nominal 22 Variabel Dependen : Produksi ASI Kuantitas ASI Jumlah ASI yang dikeluarkan Ibu pada saat menyusui berdasarkan kuantitas dan kualitas Hasil atau banyaknya jumlah yang dilihat dari merembesnya ASI yang banyak keluar melalui puting, payudara, payudara terasa tegang sebelum disusukan selama 2 jam, ASI cukup jika setelah menyusu bayi akan tertidur selama 3-4 jam, bayi BAK 6-8 kali dalam satu hari, bayi paling sedikit menyusu 8-10 kali dalam 24jam, ibu mendengar suara menelan ketika bayi menyusu,ibu merasakan payudara seperti diperas ketika menyusui,urin bayi berwarna kuning pucat. Observasi Ya = 1 Tidak = 0 Baik skor 5-8 Tidak baik skor 1-4 Ordinal 32

BAB IV METODE PENELITIAN

A. DesainPenelitian

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah desain penelitian deskriftif analitik yaitu penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek Kasmadi,2013, dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang dilakukan dengan pengamatan sesaat dalam suatu periode waktu tertentu dan setiap subjek hanya dilakukan satu kali pengamatan dalam penelitian Machfoedz, 2008. Penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh rooming-in terhadap produksi ASI di RSU. Fajar Medan Polonia Tahun 2015.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dapat bersifat terbatas apabila jumlah individu atau objek dalam populasi tersebut terbatas dalam arti dapat terhitung. Sedangkan bersifat tidak terbatas dalam arti tidak dapat ditemukan jumlah individu atau objek dalam populasi tersebut Alimul,2007 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum pada hari pertama yang bersalin di RSU. Fajar Medan Polonia Tahun 2015. Berdasarkan penelitian, peneliti memperoleh data dari sejumlah ibu postpartum sebanyak 36 orang.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perawatan Rooming-in terhadap produksi ASI pada Ibu Postpartum di RSUP Haji Adam Malik Medan

20 131 79

Pengetahuan Ibu Postpartum Tentang Infeksi Tali Pusat Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Kota Baru Dan Pulau Kijang, Kecamatan Keritang Inhil Riau Tahun 2009

1 46 62

PENGARUH PIJAT LAKTASI TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU PRIMIGRAVIDA (Studi Pada Ibu Postpartum di Desa Rejoyoso, Kec. Bantur, Kab. Malang)

12 64 25

Pengaruh Perawatan Rooming-in terhadap Produksi ASI pada Ibu Postpartum di RSU Fajar Medan Polonia Tahun 2015

0 0 9

Pengaruh Perawatan Rooming-in terhadap Produksi ASI pada Ibu Postpartum di RSU Fajar Medan Polonia Tahun 2015

0 0 5

Pengaruh Perawatan Rooming-in terhadap Produksi ASI pada Ibu Postpartum di RSU Fajar Medan Polonia Tahun 2015

0 0 24

Pengaruh Perawatan Rooming-in terhadap Produksi ASI pada Ibu Postpartum di RSU Fajar Medan Polonia Tahun 2015

0 1 2

Pengaruh Perawatan Rooming-in terhadap Produksi ASI pada Ibu Postpartum di RSU Fajar Medan Polonia Tahun 2015

1 4 12

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Post Partum di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun 2014 - DIGILIB

0 0 12

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PERILAKU PEMBERIAN ASI PADA IBU POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Perilaku Pemberian ASI pada Ibu Postpartum di RSU PKU Muhammadiyah Yogy

0 0 10