Pengukuran Produksi ASI TINJAUAN PUSTAKA

c. Bayi mencari payudara dengan lidah. d. Bayi tenang dan siaga pada payudara. e. Bayi tetap melekat pada payudara. f. Tanda-tanda pengeluaran susu menetes, after pain. 3. Emotional bounding ikatan emosi Aspek yang dinilai adalah : a. Pelukan yang mantap dan percaya diri. b. Perhatian dan tatap muka dari ibu. c. Banyak sentuhan atau belaian dari ibu. 4. Anatomy anatomi Aspek yang dinilai adalah : a. Payudara lembek setelah menyusui. b. Puting menonjol keluar dan memanjang. c. Kulit tampak sehat. d. Payudara tampak membulat sewaktu menyusui 5. Sucking mengisap Aspek yang dinilai adalah : a. Mulut terbuka lebar. b. Bibir bawah membuka lebar. c. Lidah berlekuk di sekitar payudara. d. Pipi membulat. e. Lebih banyak areola di atas mulut bayi. f. Menghisap pelan dan dalam, diselingi istirahat. g. Melihat atau mendengar bayi menelan 6. Time spent sucking lamanya menghisap Aspek yang dinilai adalah : a. Bayi melepaskan payudara. b. Bayi menghisap selama beberapa menit.

3.5 Manfaat Pemberian Asi

Menurut Roesli 2000, manfaat pemberian Asi dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu bagi bayi dan bagi ibu menyusui.

3.5.1 Manfaat ASI Bagi Bayi

Manfaat ASI bagi bayi ialah sebagai nutrisi, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan, dan meningkatkan jalinan kasih Roesli, 2000. Manfaat- manfaat ini didapat dijelaskan sebagai berikut : a. ASI sebagai nutrisi ASI mengandung semua gizi yang dibutuhkan oleh bayi. Komposisi ASI sangat ideal dan seimbang, tidak sama dari waktu ke waktu dan sesuai dengan pertumbuhan bayi Melalui proses menyusui yang benar, ASI adalah makanan tunggal yang cukup untuk memenuhi semua kebutuhan bayi sampai usia enam bulan Roesli, 2000. b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh Bayi baru lahir secara alamiah mendapatkan zat kekebalan dari ibunya melalui plasenta, tetapi kadar zat tersebut akan menurun segera setelah bayi lahir, padahal sampai usia beberapa bulan bayi belum dapat membentuk sendiri zat kekebalan secara sempurna. Hal ini akan tertutupi jika bayi mengkonsumsi ASI, karena ASI mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari bahaya penyakit dan infeksi Roesli, 2000; Linkages, 2004. c. ASI meningkatkan kecerdasan bayi Bulan-bulan pertama kehidupan bayi adalah periode dimana terjadi pertumbuhan otak yang pesat. Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan adalah pertumbuhan otak. Pertumbuahan otak sangat dipengaruhi oleh nutrisi yang diberikan baik kualitas maupun kuantitasnya dan nutrisi tersebut didapatkan dari ASI Roesli, 2000. d. ASI meningkatkan jalinan kasih Pada waktu menyusu bayi berada sangat dekat dengan ibunya, yaitu dalam dekapan ibunya. Semakin sering bayi berada dalam dekapan ibunya maka bayi akan semakin merasakan kasih saying ibunya, ia juga akan merasa aman, tentram dan nyaman terutama karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah dikenal sejak dalam kandungan. Perasaan terlindungi dan disayangiini menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk ikatan yang erat antara ibu dan bayi Aritonang, 2007 dan Roesli, 2000.

3.5.2 Manfaat Menyusui Bagi Ibu

Menurut Roesli 2000, manfaat menyusui bagi ibu ialah dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan serta mengecilkan rahim, menjarangkan kehamilan, lebih cepat menurunkan badan, lebih ekonomis, praktis dan murah, tidak merepotkan dan hemat waktu,. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut : a. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan serta mengecilkan rahim Menyusui bayi segera setelah melahirkan akan meningkatkan kadar oksitosin didalam tubuh ibu. Oksitosin berguna untuk konstriksipenutupan pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti. Hal ini juga dapat mengurangi terjadinya anemia pada ibu. Selain itu kadar oksitosin yang meningkat juga sangat membantu mempercepat rahim kembali keukuran sebelum hamil Roesli,2000. b. Menjarangkan kehamilan Menyusui merupakan alat kontrasepsi alamiah yang dapat menjarangkan kehamilan. Selain itu menyusi juga kontrasepsi yang aman, murah dan cukup berhasil Roesli,2000. c. Lebih cepat menurunkan berat badan Menyusui memerlukan energi yang besar, sehingga tubuh akan mengambil sumber energy dari lemak yang tertimbun selama hamil terutama di bagian paha dan lengan atas. Dengan demikiian berat badan ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke beratbadan ibu semula Roesli, 2000. d. Lebih ekonomis, murah, dan praktis ASI adalah jenis makanan bermutu yang murah dan sederhana dan tidak memerlukan perlengkapan menyusui sehingga dapat menghemat pengeluaran. Bayi yang diberi ASI mempunyai daya tahan tubuh yang kuat sehingga bayi akan terhindar dari berbagai penyakit, hal ini akan menghemat pengeluaran untuk berobat ke dokter atau ke rumah sakit. ASI mudah dibawa kemana-mana, siap kapan saja dan dimana saja dibutuhkan. Pada saat bepergian tidak perlu membawa peralatan untuk menghangatkan suhu Roesli, 2000. e. Tidak merepotkan dan hemat waktu ASI sangat mudah diberikan tanpa harus menyiapkan atau memasak air dan tanpa harus mencuci botol. ASI mempunyai suhu yang tepat sehingga dapat langsung diminum tanpa khawatir terlalu panas atau dingin. ASI dapat diberikan kapan saja dan tidak perlu takut persediaan habis Roesli, 2000.

3.6 Masalah-Masalah yang Dihadapi Ibu Menyusui

Masalah yang sering terjadi pada saat menyusui seperti puting susu datarterbenam, puting susu nyeri, puting susu lecet Depkes R.I, 2001. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut : a. Puting susu datar terbenam Pada awalnya bayi akan mengalami kesulitan, tetapi setelah beberapa minggu dengan usaha yang ekstra, putting susu yang datar akan menonjol keluar sehingga bayi dapat menyusu dengan mudah. Usaha untuk mengeluarkan puting susu yang terbenam ini dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi segera setelah lahir. Menyusui bayi sesering mungkin misal 2-2½ jam akan menghindarkan payudara terisi terlalu penuh dan memudahkan bayi untuk menyusu. Mengeluarkan ASI secara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perawatan Rooming-in terhadap produksi ASI pada Ibu Postpartum di RSUP Haji Adam Malik Medan

20 131 79

Pengetahuan Ibu Postpartum Tentang Infeksi Tali Pusat Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Kota Baru Dan Pulau Kijang, Kecamatan Keritang Inhil Riau Tahun 2009

1 46 62

PENGARUH PIJAT LAKTASI TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU PRIMIGRAVIDA (Studi Pada Ibu Postpartum di Desa Rejoyoso, Kec. Bantur, Kab. Malang)

12 64 25

Pengaruh Perawatan Rooming-in terhadap Produksi ASI pada Ibu Postpartum di RSU Fajar Medan Polonia Tahun 2015

0 0 9

Pengaruh Perawatan Rooming-in terhadap Produksi ASI pada Ibu Postpartum di RSU Fajar Medan Polonia Tahun 2015

0 0 5

Pengaruh Perawatan Rooming-in terhadap Produksi ASI pada Ibu Postpartum di RSU Fajar Medan Polonia Tahun 2015

0 0 24

Pengaruh Perawatan Rooming-in terhadap Produksi ASI pada Ibu Postpartum di RSU Fajar Medan Polonia Tahun 2015

0 1 2

Pengaruh Perawatan Rooming-in terhadap Produksi ASI pada Ibu Postpartum di RSU Fajar Medan Polonia Tahun 2015

1 4 12

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Post Partum di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun 2014 - DIGILIB

0 0 12

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PERILAKU PEMBERIAN ASI PADA IBU POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Perilaku Pemberian ASI pada Ibu Postpartum di RSU PKU Muhammadiyah Yogy

0 0 10