15
b. Memiliki IMT normal 18,50-24,99
1
c. Tidak memiliki riwayat gangguan metabolisme glukosa dengan hasil yang dibuktikan dari pemeriksaan glukosa darah puasa
d. Tidak mengalami tanda dan gejala penyakit kronik e. Tidak sedang mengalami gangguan pencernaan
f. Tidak hamil atau menyusui 3.4.2
Kriteria Ekslusi a. Menjalani program diet dalam 3 bulan terakhir
b. Memiliki alergi terhadap bahan makanan uji
3.5 Besar dan Cara Pengambilan Sampel
Responden dipilih dengan cara consecutive sampling atau responden kuota.
24
Dalam penelitian ini diambil 11 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Responden terdiri dari 3 orang laki-laki dan 8 orang perempuan.
Untuk menilai kriteria inklusi dan eksklusi, peneliti melakukan anamesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa lampiran 1,
2, 3
16
3.6 Alur Penelitian
3.7 Cara Kerja Penelitian
1. Responden menjalani puasa kurang lebih 10 jam dari jam 22.00-08.00
2. Responden sebelumnya telah diminta untuk tidak melakukan aktivitas
berat dan makan seperti biasa selama 48 jam sebelum hari pengecekan 3.
Responden mengkonsumsi makanan dalam waktu 10 menit 4.
Selama 2 jam pasca pemberian makanan, darah kapiler responden diambil setiap 15 menit pada 1 jam pertama, dan setiap 30 menit pada 1
jam kedua untuk diukur kadar glukosanya menggunakan glukometer.
Mahasiswa PSPD 2010 yang memenuhi kriteria
inklusi Populasi
11 orang responden
Puasa selama 10 jam dan tidak melakukan
aktivitas berat
Minggu kedua pemeriksaan
siomay
Pemeriksaan glukosa darah pada menit ke 0, 15,
30, 45, 60, 90, 120 Minggu pertama
pemeriksaan roti putih
Minggu ketiga pemeriksaan siomay dengan tambahan
tahu,kentang, dan kembang kol Minggu keempat
pemeriksaan batagor
Perhitungan indeks glikemik
17
5. Selama pemeriksaan, responden boleh mengkonsumsi air putih
sebanyak 250-500 mL 6.
Hasil setiap
pengambilan glukosa
darah responden
dicatat menggunakan kurva dan dihitung luas area di bawah kurva.
7. Langkah 1-6 diulang pada makanan uji dan makanan standar
8. Menghitung nilai indeks glikemik dengan membandingkan luas daerah
di bawah kurva antara siomay, siomay campur, dan batagor yang diukur indeks glikemiknya dengan roti putih yang diberikan.
3.8 Rencana Analisis Data
Pada penelitian ini, untuk menghitung luas area di bawah kurva yaitu dengan menggunakan metode trapezoid lampiran 4 dan 5.
25
Luas area di bawah kurva dihitung dari masing-masing responden pada setiap makanan
standar dan makanan uji. Setelah menghitung luas bangun, untuk menentukan nilai indeks glikemik dilakukan perhitungan menggunakan rumus:
5,25
x 100
3.9 Pengolahan Data
Data perhitungan indeks glikemik dianalisis menggunakan SPSS 16. Kemudian dilakukan uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk karena
responden yang digunakan ≤ 50. Setelah itu dilanjutkan dengan uji statistik repeated ANOVA karena variabel yang diteliti adalah numerik lebih dari 2
kelompok berpasangan dan jika datanya normal. Hasil dikatakan bermakna apabila menghasilkan nilai p 0,05.
26
Jika setelah dilakukan uji normalitas dan datanya tidak normal maka di gunakan uji statistik Friedman.
26