Reproduksi Bakteri Fase Pertumbuhan Bakteri

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus. Pilus yang berfungsi sebagai alat untuk menempelkan dirinya pada sel hospes disebut colonizing factor. e Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis. f Endospora adalah bentuk istirahat laten dari beberapa jenis bakteri Gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tumbuh menjadi sel bakteri baru.

2.4.3 Reproduksi Bakteri

Bakteri pada umumnya berkembang biak dengan membelah diri binary fission. Pada waktu akan membelah sel bakteri membesar 2 kali semula kemudian membelah menjadi 2. Masing-masing sel bakteri yang baru menerima sitoplasma dan bahan genetik dalam jumlah yang sama. Dalam lingkungan yang ideal bakteri membelah dengan sangat cepat. Jika bakteri bereproduksi setiap 20 menit, maka akan terbentuk suatu koloni bakteri yang terdiri atas lebih dari 2 juta bakteri selama 7 jam, jika makanannya masih cukup. Ada beberapa bakteri yang berkembang biak secara konjugasi. Konjugasi terjadi antara bakteri yang sama jenisnya, jika satu bakteri mempunyai plasmid yang lainnya tidak. Bakteri jantan dan betina yang sama jenisnya saling melekatkan diri dengan membuat jembatan sitoplasma pilus penghubung dan selanjutnya terjadi pertukaran material genetik. Konjugasi sebetulnya jarang terjadi dan hanya pada beberapa spesies bakteri Pratiwi, 2008.

2.4.4 Fase Pertumbuhan Bakteri

Ada 4 fase pertumbuhan bakteri, di antaranya adalah sebagai berikut : 1. Fase Lambat lag phase, yaitu fase yang terjadi antara beberapa jam tergantung pada umur dari sel inokulum, spesies, dan lingkungannya. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Waktu pada fase lag ini dibutuhkan untuk penyesuaian diri terhadap kondisi pertumbuhan lingkungan yang baru. 2. Fase Cepat Log phase, yaitu setelah beradaptasi terhadap kondisi baru, sel – sel ini akan tumbuh dan membelah diri secara eksponensial sampai jumlah maksimum yang dapat dicapai sesuai kondisi lingkungan. 3. Fase Tetap Stationary phase, populasi bakteri jarang dapat tetap tumbuh secara eksponensial dengan kecepatan tinggi untuk jangka waktu yang lama. Setelah 48 jam, pertumbuhan eksponensial bakteri dengan waktu pembelahan 20 menit akan menghasilkan sebesar 2,2 x 1031 bakteri. Pertumbuhan populasi mikroorganisme biasanya dibatasi oleh habisnya nutrisi yang tersedia, akibatnya kecepatan pertumbuhan menurun dan pertumbuhan akhirnya terhenti, fase ini dikatakan sebagai fase tetap stationary phase. Komposisi sel-sel pada fase ini berbeda dibandingkan dengan saat fase eksponensial dan umumnya lebih tahan terhadap perubahan panas, dingin maupun radiasi. 4. Fase Kematian death phase, yaitu sel-sel pada fase tetap, akhirnya akan mati bila tidak di pindahkan ke media segar yang lain. Sebagaimana pertumbuhan, kematian sel juga secara eksponensial dan karenanya dalam bentuk logaritmis, fase menurun atau kematian ini merupakan penurunan secara garis lurus yang digambarkan oleh jumlah sel-sel yang hidup terhadap waktu. Kecepatan kematian berbeda-beda tergantung dari lingkungan dan spesies mikroorganisme Waluyo, 2004.

2.4.5 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri