B. Metode penghapusan piutang
Penghapusan piutang ini merupakan suatu kerugian bagi perusahaan, piutang yang tidak tertagih terjadi karena debitur lari, meninggal dunia, bangkrut,
atau sebab-sebab lain yang mengakibatkan dihapuskannya rekening piutang. Pencatatan penghapusan piutang tidak dibebankan kerekening cadangan kerugian
piutang, karena kerugian piutangnya sudah diakui pada akhir periode sebelumnya. Jurnal penghapusan piutang dapat dicatat sebagai berikut:
Cadangan Kerugian Piutang Rp XXX
Piutang Rp XXX
Kadang-kadang piutang yang sudah dihapuskan dilunasi kembali oleh debitur sehingga terjadi penerimaan piutang yang sudah dihapuskan. Jurnalnya sebagai
berikut: Kas
Rp XXX Cadangan kerugian Piutang
Rp XXX Bila pelunasan piutang yang sudah dihapuskan tidak langsung diterima, maka
pada saat diketahui bahwa piutang akan dilunasi dibuat jurnal: Piutang
Rp XXX Cadangan Piutang tak Tertagih
RpXXX Metode penyisihan menekankan pada pelaporan beban piutang akibat
piutang tak tertagih tak tertagih dalam periode dimana penjualan terkait terjadi. Penekanan pada perbandingan antara beban dengan pendapatan ini merupakan
metode akuntansi yang lebih disukai untuk piutang ragu-ragu. Namun ada situasi
Universitas Sumatera Utara
dimana tidak mungkin untuk mengestimasikan secara akurat, piutang tak tertagih pada akhir periode. Di samping itu, jika perusahaan menjual sebagian barang dan
jasanya secara tunai, maka jumlah beban dari piutang tak tertagih biasanya kecil. Dalam hal ini, jumlah piutang juga merupakan bagian yang relative kecil dari total
aktiva lancar. Ayat jurnal untuk menghapus piutang yang telah diputuskan tidak akan tertagih adalah :
Beban Piutang Tak Tertagih Rp XXX
Piutang Usaha –D.L Ross Rp XXX
Sedangkan untuk menimbulkan kembali piutang yang telah dihapuskan adalah sebagai berikut
Piutang Usaha –D.L Ross Rp XXX
Beban piutang tak tertagih Rp XXX
G. Prosedur Penagihan Penjualan Kredit Piutang
Prosedur penagihan piutang merupakan lanjutan dari prosedur penjualan kredit yang timbul dari penjualan kredit, maka kedua prosedur ini mempunyai
hubungan yang sangat erat. Sebagaimana dijelaskan bahwa piutang yang sudah jatuh tempo akan dilakukan penagihannya. Penagihan piutang dalam jumlah
sedikit akan lebih mudah dan sederhana. Jika jumlah debitur banyak, diperlukan suatu penanganan yang khusus agar tercipta sistem akuntansi atas penagihan
piutang. Prosedur penagihan piutang secara rinci adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Apabila barang dagangan hendak dikirim bagian faktur menyiapkan faktur
penjualan, faktur ini dalam beberapa rangkap yaitu untuk pelanggan, bagian piutang, bagian pembukuan dan juga bagian faktur sebagai pertinggal.
b. Faktur yang diterima bagian piutang selanjutnya dikirim kebagian piutang
untuk dicatatkan kedalam buku pembantu, buku pembantu dijumlahkan, dibukukan kedalam buku besar piutang.
c. Pada saat jatuh tempo kasir akan menerima pembayaran piutang dan
menyiapkan bukti pembayaran yang dapat dibuat dalam rangkap tiga: 1.
Untuk kasir sebagai pertinggal 2.
Untuk bagian pembukuan sebagai dasar pengkreditan piutang 3.
Untuk bagian piutang sebagai dasar bahwa faktur telah lunas dibayar Dalam bukti pembayaran dicantumkan:
1. Jumlah piutang atau tagihan sejumlah nominal faktur
2. Jumlah potongan jika ada
Bukti tertulis dibuat untuk menunjukkan bahwa penghapusan piutang telah disetujui secara sah, nota dikirim ke internal auditor agar internal auditor
mengetahui dan dapat melakukan pengawasan terhadap penghapusan piutang, selanjutnya nota dikirim ke bagian pembukuan sebagai dasar untuk pengkreditan
dan juga ke bagian faktur sebagai dasar pemberitahuan bahwa piutang dihapuskan.
Universitas Sumatera Utara
H. Hubungan penjualan kredit dengan laporan keuangan