Prosedur adalah rangkaian kegiatan administrasi yang biasanya melibatkan beberapa orang untuk mencapai keseragaman tindakan dalam melakukan
transaksi-transaksi yang sering terjadi. Pengawasan adalah segala sesuatu yang termasuk dalam aktivitas perusahaan apakah pelaksanaan perusahaan sesuai
dengan perencanaannya dan apakah telah diadakan pengamanan terhadap harta benda usaha.
Mengingat pentingnya masalah penjualan kredit dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi usaha pada perusahaan, oleh karena itu penulis merasa
tertarik membahasnya dalam skripsi yang berjudul “Prosedur Dan Pengawasan Penjualan Kredit Guna Meningkatkan Efektivitas Dan Efisiensi Usaha Di PT Tirta
Sibayakindo Berastagi Indonesia TSBI.
B. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dari kegiatan penelitian ini adalah:
1. Apakah prosedur penjualan kredit yang digunkana telah sesuai dengan
ketentuan yang diterapkan oleh perusahaan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan?
2. Apakah pengawasan piutang yang diterapkan perusahaan telah sesuai
dengan ketentuan di dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan?
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian: 1.
Untuk mendapatkan gambaran yang nyata tentang praktek prosedur dan pengawasan piutang pada perusahaan dan membandingkannya dengan
teori-teori yang berlaku umum. 2.
Untuk mengetahui apakah prosedur dan pengawasan piutang yang diterapkan perusahaan telah sesuai di dalam meningkatkan efektifitas
dan efisiensi perusahaan. Manfaat penelitian:
1. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan tentang masalah prosedur
dan pengawasan piutang baik dalam kerengka teoritis maupun dalam penerapannya di perusahaan.
2. Bagi perusahaan yang diteliti, sebagai sumbangan pemikiran yang
bermanfaat untuk dapat menerapkan prosedur dan pengawasan piutang secara memadai sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum.
3.
Bagi mahasiswa, sebagai bahan referensi untuk mengkaji dan meneliti masalah prosedur dan pengawasan piutang.
Universitas Sumatera Utara
D. Kerangka Konseptual
Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual PT Tirta Sibayakindo
Berastagi Indonesia Penjualan
Kredit Piutang
KasCek Dan Giro
Rekening Penagihan
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan konsep penjualan kredit
Secara umum tujuan perusahaan adalah atas pendapatan lebih besar dari pada moral biaya, jika sebaliknya yaitu moral biaya atau beban lebih besar dari
pada hasil atau penjualan maka akan terjadi ketinggian. Jika total biaya secara dengan total pendapatan semua dengan titik impor atau break event point. Untuk
lebih jelas biaya arti dari penjualan tersebut adalah penyerahan barang atau jasa kepada pihak lain, sudah barang tentu dalam penyerahan barang atau jasa tersebut
diharapkan ada imbalan yaitu sumber daya atau uang sesuai yang dapat dipengaruhi untuk berbagai kebutuhan.
Menurut Ralph Estes 124-2000 definisi penjualan adalah “Transfer kekuatan barang untuk mendapatkan sumber daya lainnya seperti kas atau janji
untuk membayar kas suatu piutang”. Dari definisi diatas diambil pengertian penjualan adalah perpindahan jasa atau barang dari satu pihak ke pihak lain
dengan pihak yang menyerahkan jasa atau barang tersebut mendapatkan kas atau sumber daya, selanjutnya penulis menjelaskan penjualan yang lebih lagi yaitu ada
penjualan tunai ada penjualan kredit ada penjualan angsuran ada penjualan titipan, ada potongan penjualan ada potongan return dan lain-lain untuk lebih singkatnya
penulis hanya menjelaskan penjualan kredit. Dengan adanya penjualan secara kredit maka pembeli atau konsumen akan mendapatkan barang atau jasa lebih
mudah karena dengan menyediakan uang tunai sedikit saja konsumen mendapatkan jasa. meskipun barang yang diinginkannya sudah cukup besar
Universitas Sumatera Utara
maupun banyak dan pembayaran urusan nomor belakang. Sedangkan dari pihak penjual akan melakukan penjualan berlipat-lipat baik dari segi unit yang terjual,
dari segi jumlah uang yang diperdagangkan maupun dari segi harga. Dari segi unit yang terjual jika secara tunai menyangkut saja terjual 10 unit akibat kemampuan
uang tunai konsumen tetapi jika secara kreditmaka penjualan dari 200 kali lipat demikian juga uangnya ada harganya berlipat kali.
Jika kita lihat konsep penjualan kredit maka lihat dahulu apa itu kredit “ menurut pasal, butir 1 UU NO. 10 tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara baik dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peninjauan
untuk melewati hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga “. Jadi kredit yang artinya pembayaran dibelakang yaitu, setelah jasa atau barang
dinikmati pembayarannya beberapa hari,minggu,bulan yang akan datang atau bisa juga setahun.pendapatan lain mengenai kredit adalah hasibuan 2001 : 87 “kredit
adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayarkan kembali bersama bunganya oleh peminjaman sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati. Dari penulis
hasilkan penekanan pembayaran harus dilaksanakan antara hutang diambil berupa, dengan kata lain ada penekanan harus, jika langsung jika tidak maupun maka
konsumen akan dikenakan sangsi, misalnya barang dikembalikan, denda dan lain- lain.
Menurut Rivai 2004:4 “ Kredit adalah penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak kredit atau pemberian pinjaman atas dasar kepercayaan kepada
Universitas Sumatera Utara
pihak lain nasabah atau piutang dengan pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak”.
Penulis diatas menekankan kepercayaan dan pembayaran untuk waktu yang ditentukan bersama. Jadi kredit akan terjadi atas saling percaya dan
pembayaran disepakati tanggal maupun waktunya. Dari pengertian diatas tidak diragukan pembayaran karena saling percaya dan pembayaran untuk jangka waktu
yang telah ditetapkan, ditambah lagi jaminan dan jika tidak dibayar tentu diberikan sangsi atau jaminan tersebut ditarik. Penulis akan memberikan contoh
jurnal penjualan seperti di bawah ini ; 1.
Debit kas Rp 00
Kredit penjualan Rp 00 tunai
2. Debit piutang
Rp 00 Kredit penjualan
Rp 000 kredit Kas Debit
Rp 000 Kredit piutang
Rp 000 penagih 3.
Debit kas Rp 00
Debit Piutang Rp 000
Kredit Penjualan Rp 00.000
4. Metode Perpetual
Debit Kas Rp 000.000
Kredit sales Rp 000.000
Debit harga pokok penjualan Rp 000
Kredit persediaan Rp 000
Universitas Sumatera Utara
5. Debit Sales Return
Rp 000 Kredit Kaspiutang
Rp 000 6.
Debit Kas Rp 000
Sales discount Rp 00
Kredit Sales Rp 00.000
7. debit kas
Rp 12 Debit kontrak piutang
Rp 60 Gedung
Rp 72 Pada saat diangsur dengan bunga untuk belanja
Debit Kas Rp 17
Kredit piutang kontrak RP 16
Kredit pendapatan bunga Rp 1
8. Konsinyasi keluar
Rp 12 Pengiriman barang konsinyasi
Rp 12 Kas
Rp 12 Konsinyasi keluar
Rp 12
B. Pengertian dan penggolongan piutang