BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. DATA PENELITIAN 1.
Sejarah Perusahaan
Seiring dengan Perkembangan zaman maka manusia membutuhkan air yang cukup layak dikomsumsi dan sumber air tersebut semakin lama
semakin terbatas. PT.Aqua Golden Misissippi yang membuat minuman cukup murah
yang mengolah air jadi minuman tanpa bahan pengawet dan tanpa membuat rasa air tawar. Bermodal dari itulah maka di Indonesia bermunculan
minuman murah dengan kemasan plastik dan sampai-sampai di Rumah tangga tidak lagi memasak air untuk dikomsumsi setiap hari cukup membeli
aqua saja. Modal kalau disbanding memproduksi minyak yang jauh lebih sukar dan mahal dari pada Aqua dan harga jualnya bisa mendekati.
Sejalan dengan perkembangan kebutuhan airmaka di Indonesia berdirilah pabrik aquayang memproduksi minuman yang cukup murah dan
mengambil bahan bakunya dari mata air pengunungan. Tahun 1992 berdirilah PT. TIRTA Sibayakindo Indonesia dan
hampir seluruh operasionalnya dilakukan di Berastagi, sedangkan Pembotolan atau Produksi di Doulu. PT. TSBI sanggup mensuplai Aqua
untuk wilayah Sumut, Aceh, Riau dan Padang Sumatera Barat.
Universitas Sumatera Utara
2. Struktur Organisasi
Gambar : 4.1 PT. TSBI ini dipimpin oleh seorang pimpinan yang namanya Kepala Depo dan
Kepala Depo ini mempunyai tugas menggerakkan perusahaan dan ditangan dialah maju mundurnya perusahaan.
Kepala Depo ini memberikan arahan kerja untuk 8 orang kepala agar setiap bagian bekerja memimpin bagianya dan laporannya sendiri jelas kepada Kepala
Depo. Laporan tersebut bisa harian, mingguan, bulanan, tahunan agar kelihatan maju mundurnya perusahaan. Kepala Depo ini walaupun kantornya di Medan
dapat melihat perkembangan perusahaan setiap hari baik segi produksi, pemasaran, mutu, tenaga kerja dll, karena Kepala Depo setiap saat bisa dengan
akses Laptop dan Hp dari setiap orang yang berada dibawahnya. Kepala Depo
KPL Teknik
KPL Produksi
Quality Control
Kpl
LOGISTK KPL
Gudang Barang
Siap Dijual
Kpl
HR
Keuangan
Supervisor Supervisor
Supervisor Supervisor
Supervisor Supervisor
Supervisor Supervisor
Pemasaran
Universitas Sumatera Utara
Setiap kepala bagian bekerja keras untuk bergerak dan maju mengawasi bagiannya masing-masing, suatu saat jika ada masalah kepala setiap bagian
masing-masing memanggil supervisornya.
3. Prosedur Penjualan Kredit
Seluruh hasil produksi dari pabriknya di Doulu dimasukkan di Gudang dan dari Gudang dikirim ke gudang distributor dan dari gudang distributor baru
diperoleh kekonsumen.Itulah prosedur baik tunai maupun kredit.
Gambar 4.2 : Alur Penjualan Kredit Konsumen membeli air minum dari kedai-kedai, depot kecil dan lain-lain. Untuk
mempercepat saluran pemasaran atau penjualan maka surat-menyurat melalui prosedur tetapi produk aqua bisa langsung dari pabrik ke konsumennya, tujuannya
agar produk tidak menumpuk digudang. baik gudang pabrik Doulu maupun gudang pabrik distributor, akan tetapi prosedur surat-menyurat tetap melalui jalur
yang telah digariskan. Kepala bagian produksi sudah mendapatkan laporan jurnal produksi setiap hari
dengan rincian bahan-bahan utama meluncur 24 jam dari gunung sibayak dan konsumennya yang ada di Sumut butuh air selama 24 jam.
Penjualan Kredit
Pabrik Gudang
Gudang Konsumen
Pemasaran Pengecer
Universitas Sumatera Utara
Produksi Aqua satu juta liter setiap hari yang dimasukkan dalam kemasan plastik yaitu:
1. Aqua 5 Gallon
2. Aqua 1500 ml
3. Aqua 600 ml
4. Aqua 240 ml
Laporan kepala pabrik masuk kepala gudang Finish Good rangkap 3 yaitu satu lembar untuk kepala gudang, satu lembar untuk pembukuan Akuntansi dan satu
pertinggal. Kepala Gudang akan mengeluarkan barang jika ada permintaan dari kepala pemasaran meminta kepala gudang untuk mengeluarkan aqua dengan bukti
pemintaan dari kepala pemasaran walaupun yang mengantarkan supir truck, satu lembar untuk kepala gudang, satu lembar untuk dipembukuan satu pertinggal
dipemasaran. Jadi kepala gudang mengtahui persis berapa masuk , keluar dan sisa aqua digudang setiap hari, tetapi mengenai harga produk ini harga jual dan lain-
lain tidak mengerti. Kepala pemasaran tahu persis berapa terjual setiap hari dengan harga yang sudah
ditetapkan antara Distributor dengan Kepala Depo untuk pengajian per tiga bulan. Kepala pemasaran tahu berapa terjual dan berapa harganya akan tetapi yang
memegang uang dalam bentuk cek, giro dll Kepala Akuntansi atau keuangan dan uang itu berada di Bank walaupum kepala depo mengetahui berapa terjual, berapa
harga dan tetapi harga pokok , harga jual, biaya dll tetap dipegang oleh kepala akuntansi pembukuan dan Kepala depo tetap mendapat laporan telepon sampai
sedetail mungkin. Sebenarnya kepala pemasaran tidaklah laporan dan pekerjaannya
Universitas Sumatera Utara
karena setiap produksi laku terjual yaitu mesin gudang Distributor jadi laku atau tidak dibuat distributor. PT TSBI tidak tahu yang penting sesudah masuk barang
digudang didistributor harus diselaesaikan pembayarannya. Biasanya atau prosedur yang dibuat oleh PT.TSBI adalah aqua sampai digudang distributor maka
perusahaan ini sudah mendapatkan cekgiro paling lambat di uangkan 12 hari. Jadi istilahnya sudah ada penjualan kredit pada teorinya penjualan yang tidak mendapat
uang tunai sama dengan kredit, tetapi untuk PT.TSBI ini 12 hari dianggap tunai maka tidak ada laporan penualan kredit atau analisa umum piutang, atau tabel
piutang umum saja. Setiap bualan harus ada kelihatan cek, atau Giro mana dan penjual, kapan yang belum diuangkan. Sampai saat ini belum ada distributor yang
memberikan cek.giro lewat dari 12 hari tunai. Mungkin saja karena kebutuhan konsumen tidak sebanding produksi, padahal banyak saingan dengan merek lain.
Maka 100 Produk terjual dan belum ada komplain lain tentang harga maupun waktu.
Laporan Penjualan Kredit PT TSBI
Januari 2009
Penjualan Galon 19063 pcs = Rp 139.870.150
Penjualan Botol 1500 ml 1 box = Rp 29.450
Penjualan Botol 600 ml 307 box = Rp 6.775.950
Penjualan Gelas 240 ml 288 box = Rp 3.978.000
TOTAL Rp 150.653.550
Laporan produksi angkanya tidak jauh berbeda dengan penjualan karena stok gudang pada gudang di bagian produksi hanya rata-rata 5 sampai 10 dan stok
Universitas Sumatera Utara
gudang ini dapat dijual tunai untuk masyarakat setempat mulai dari Doulu sampai Berastagi dengan jumlah terbatas.. Hal ini dilakukan agar masyarakat sekitar
perusahaan dapat ikut menikmati kemajuan PT.TSBI.
B. Analisis Hasil Penelitian