Berdasarkan persepsi responden tentang dukungan lurah diketahui sebanyak 35 orang 89,7 termasuk kategori buruk dan 6 orang 15,4 termasuk kategori
sedang. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4.13. Distribusi Kategori Persepsi tentang Dukungan Lurah ]]
No Variabel
Jumlah Persepsi dukungan lurah
1. Buruk
35 89,7
2. Sedang
14 15,4
Jumlah 39
100
4.2.6. Tingkat Pemanfaatan Posyandu Usila
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat pemanfaatan posyandu usila, sebanyak 10 orang 25,6 termasuk kategori buruk, 16 orang 41,1 dan 13
orang 33,3 termasuk kategori baik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14. Distribusi Kategori Variabel Tingkat Pemanfaatan Posyandu usila
No Variabel
Jumlah Tingkat pemanfaatan posyandu usila
1 Buruk
10 25,6
2. Sedang
16 41,1
3. Baik
13 33,3
Jumlah 39
100
4.3. Analisis bivariat
Untuk menjelaskan hubungan variabel bebas persepsi tentang posyandu usila meliputi: kegiatan posyandu, penampilan kerja performance kader posyandu,
fasilitas posyandu, lokasi posyandu dan dukungan lurah dengan variabel terikat tingkat pemanfaatan posyandu usila digunakan uji statistik korelasi Pearson Product
Moment dengan hasil sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Variabel persepsi tentang kegiatan posyandu usila
ρ = 0,000, variabel persepsi tentang penampilan kerja performance kader posyandu usila
ρ = 0,000, variabel persepsi tentang fasilitas posyandu usila
ρ = 0,032 dan variabel persepsi tentang lokasi posyandu usila
ρ = 0,000 menunjukkan hubungan secara signifikan dengan variabel tingkat pemanfatan posyandu
usila karena nilai ρ 0,05. 2.
Variabel persepsi tentang dukungan lurah tidak memiliki hubungan secara signifikan dengan variabel
tingkat pemanfaatan posyandu usila ρ 0,05. 3.
Menurut Colton Hastono,2001 melalui hasil uji statistik dari korelasi Pearson dapat dilihat kekuatan hubungan dari dua variabel secara kualitatif
sehingga ditarik kesimpulan sebagai berikut Hastono,2001 : a.
Hubungan variabel persepsi tentang kegiatan posyandu dengan variabel tingkat pemanfaatan posyandu usila menunjukkan hubungan yang kuat
r=0,781 dan berpola positif, artinya semakin tinggi persepsi tentang kegiatan posyandu maka akan semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan posyandu usila.
b. Hubungan variabel persepsi tentang penampilan kerja performance kader
posyandu dengan variabel tingkat pemanfaatan posyandu usila menunjukkan hubungan yang kuat r=0,711 dan berpola positif, artinya semakin baik
persepsi tentang penampilan kerja performance kader posyandu maka maka akan semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan posyandu usila.
c. Hubungan variabel persepsi tentang fasilitas posyandu dengan variabel tingkat
pemanfaatan posyandu usila menunjukkan hubungan yang sedang r=0,345 dan berpola positif, artinya semakin tinggi persepsi tentang fasilitas posyandu
Universitas Sumatera Utara
usila dengan tingkat pemanfaatan posyandu usila maka maka akan semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan posyandu usila.
d. Hubungan variabel persepsi tentang lokasi posyandu dengan variabel tingkat
pemanfaatan posyandu usila menunjukkan hubungan yang kuat r=0,719 dan berpola positif, artinya semakin tinggi persepsi tentang lokasi posyandu maka
maka akan semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan posyandu usila. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15. Hasil Uji Statistik Korelasi Pearson No
Variabel Correlation
Coefficient r
Sig ρ
1. Persepsi tentang kegiatan posyandu
0,781 0,000
2. Persepsi tentang penampilan kerja
performance kader posyandu 0,711
0,000 3.
Persepsi tentang fasilitas posyandu 0,345
0,032 4.
Persepsi tentang lokasi posyandu 0,719
0,000 5.
Persepsi tentang dukungan lurah 0,143
0,385
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan untuk masuk pada uji analisis regresi linier berganda, variabel numerik terutama variabel terikat harus berdistribusi normal.
Apabila nilai uji statistik kolmogorv smirnov ρ 0,050 terutama variabel terikat, maka data berdistribusi normal. Pada uji kolmogorov smirnov diperoleh data variabel
terikat ρ =0,051 0,050 maka data berdistribusi normal.
4.4. Analisis Multivariat