Analisis Multivariat HASIL PENELITIAN

usila dengan tingkat pemanfaatan posyandu usila maka maka akan semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan posyandu usila. d. Hubungan variabel persepsi tentang lokasi posyandu dengan variabel tingkat pemanfaatan posyandu usila menunjukkan hubungan yang kuat r=0,719 dan berpola positif, artinya semakin tinggi persepsi tentang lokasi posyandu maka maka akan semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan posyandu usila. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.15. Tabel 4.15. Hasil Uji Statistik Korelasi Pearson No Variabel Correlation Coefficient r Sig ρ 1. Persepsi tentang kegiatan posyandu 0,781 0,000 2. Persepsi tentang penampilan kerja performance kader posyandu 0,711 0,000 3. Persepsi tentang fasilitas posyandu 0,345 0,032 4. Persepsi tentang lokasi posyandu 0,719 0,000 5. Persepsi tentang dukungan lurah 0,143 0,385 Salah satu aspek yang perlu diperhatikan untuk masuk pada uji analisis regresi linier berganda, variabel numerik terutama variabel terikat harus berdistribusi normal. Apabila nilai uji statistik kolmogorv smirnov ρ 0,050 terutama variabel terikat, maka data berdistribusi normal. Pada uji kolmogorov smirnov diperoleh data variabel terikat ρ =0,051 0,050 maka data berdistribusi normal.

4.4. Analisis Multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji yang digunakan dalam analisis multivariat adalah uji regresi linier berganda. Berdasarkan hasil uji statistik bivariat, dapat diketahui Universitas Sumatera Utara bahwa variabel persepsi tentang kegiatan posyandu, variabel persepsi tentang penampilan kerja performance kader posyandu, variabel persepsi tentang fasilitas posyandu dan variabel persepsi tentang lokasi posyandu dapat dilanjutkan ke analisis multivariat regresi linier berganda karena menunjukkan ρ-value0,25. Hasil uji statistik regresi linier berganda dengan tingkat kepercayaan 95 α =0,05 menunjukkan bahwa: 1. Terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel persepsi tentang kegiatan posyandu ρ=0,002, variabel persepsi tentang penampilan kerja performance kader posyandu usila ρ = 0,024, variabel persepsi tentang fasilitas posyandu usila ρ = 0,001 dan variabel persepsi tentang lokasi posyandu usila ρ = 0,000 terhadap variabel tingkat pemanfaatan posyandu usila. 2. Nilai koefisien determinan R Square menunjukkan nilai 0,812 ini berarti variabel persepsi tentang kegiatan posyandu, variabel persepsi tentang penampilan kerja performance kader posyandu, variabel persepsi tentang fasilitas posyandu dan variabel persepsi tentang lokasi posyandu memberikan pengaruh terhadap variabel tingkat pemanfaatan posyandu usila sebesar 81,2 dan sisanya 19,8 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. 3. Hasil uji anova mengungkapkan nilai F hitung F = 36,832 dan ρ=0,0000,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel persepsi tentang kegiatan posyandu, variabel persepsi tentang penampilan kerja performance kader Universitas Sumatera Utara posyandu usila, variabel persepsi tentang fasilitas posyandu usila dan variabel persepsi tentang lokasi posyandu usila secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel tingkat pemanfaatan posyandu usila pada tingkat kepercayaan 95. 4. Model persamaan regresi yang terbentuk adalah: Y = -0,130 konstanta + 0,649 X1 + 0,391 X2 + -0,449 X3 +0,484 X4 Keterangan: Y = Variabel tingkat pemanfaatan posyandu usila. X1 = Variabel persepsi tentang kegiatan posyandu. X2 = Variabel persepsi tentang penampilan kerja performance kader posyandu. X3 = Variabel persepsi tentang fasilitas posyandu. X4 = Variabel persepsi tentang lokasi posyandu. Berdasarkan persamaan di atas dapat dideskripsikan bahwa : 1. Apabila dinaikkan satu poin variabel persepsi tentang kegiatan posyandu maka variabel tingkat pemanfaatan posyandu usila akan meningkat sebesar 0,649 kali 2. Apabila dinaikkan satu poin variabel persepsi tentang penampilan kerja performance kader posyandu maka variabel tingkat pemanfaatan posyandu usila akan meningkat sebesar 0,391 kali. 3. Apabila dinaikkan satu poin variabel persepsi tentang fasilitas posyandu maka akan diikuti penurunan nilai variabel tingkat pemanfaatan posyandu usila sebesar -0,449 kali. Universitas Sumatera Utara 4. Apabila dinaikkan satu poin variabel persepsi tentang lokasi posyandu maka variabel tingkat pemanfaatan posyandu usila akan meningkat sebesar 0,484 kali. Hasil analisis regresi tersebut sesuai dengan tabel 4.16 berikut ini: Tabel 4.16. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Persepsi tentang Posyandu Usila terhadap Tingkat Pemanfaatan Posyandu Usila No Variabel Taraf Signifikan B R Adjusted R quare P Value 1. Konstanta -0,130 0,812 0,790 0,000 2. Persepsi tentang kegiatan posyandu 0,002 0,649 3. Persepsi tentang penampilan kerja kader 0,024 0,391 4 Persepsi tentang fasilitas posyandu 0,001 -0,449 5 Persepsi tentang lokasi posyandu 0,000 0,484 Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

Hasil analisis uji statistik regresi linier berganda dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel persepsi tentang kegiatan posyandu, variabel persepsi tentang penampilan kerja performance kader posyandu, variabel persepsi tentang fasilitas posyandu, dan variabel persepsi tentang lokasi posyandu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pemanfaatan posyandu usila, sedangkan variabel persepsi tentang dukungan lurah tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel tingkat pemanfaatan posyandu usila. 5.1. Pengaruh Variabel Persepsi tentang Kegiatan Posyandu terhadap Tingkat Pemanfaatan Posyandu Usila Analisis statistik regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel persepsi tentang kegiatan posyandu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel tingkat pemanfaatan posyandu usila, ρ = 0,002 α = 0,05. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Permatasari 2007 di Desa Lempur Tengah Kabupaten Kerinci, bahwa persepsi ibu bayibalita tentang pelayanan posyandu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan posyandu. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa jadwal posyandu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan posyandu. Hal ini didukung oleh penelitian Suwarsono 2003 di Dusun Klowok Lor Kabupaten Temanggung, bahwa usila yang belum datang secara teratur karena sering lupa jadwal pelaksanaan posyandu setiap bulannya dan adanya kesibukan bekerja di sawah. Universitas Sumatera Utara