Selain motivasi kerja, faktor lain yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah kemampuan pengetahuan dan keterampilan kerja. Dengan pendidikan yang
memadai untuk jabatan dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai
perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya Mangkunegara, 2007.
Ada beberapa kriteria dalam menilai kinerja pegawai. Salah satunya adalah ketepatan waktu, baik itu dalam menyelesaikan pekerjaan maupun dalam pelaporan
hasil kerja kepada atasan Sulistiyani, 2003. Berdasarkan hal tersebut dan dari hasil wawancara dengan petugas pelaksana
SP2TP Dinas Kesehatan Kota Medan, diperoleh gambaran bahwa pada tahun 2008, dari 39 puskesmas yang ada di kota Medan, terdapat 10 25 puskesmas yang
mengirim laporan bulanan tidak tepat waktu tiap bulannya, dan yang bertanggung jawab dalam pengiriman laporan tersebut adalah koordinator SP2TP tiap puskesmas.
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja koordinator SP2TP belum sesuai dengan yang diharapkan. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini bermaksud untuk meneliti
hubungan pengetahuan, keterampilan dan motivasi dengan kinerja koordinator SP2TP di puskesmas se-kota Medan.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan adalah laporan SP2TP tidak seluruhnya dikirim tepat waktu ke Dinas Kesehatan Kota
Medan. 3
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan, keterampilan dan motivasi dengan kinerja koordinator SP2TP di puskesmas se-kota Medan tahun 2010.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kinerja koordinator SP2TP di
puskesmas se-kota Medan tahun 2010. 2.
Untuk mengetahui hubungan keterampilan dengan kinerja koordinator SP2TP di puskesmas se-kota Medan tahun 2010.
3. Untuk mengetahui hubungan motivasi dengan kinerja koordinator SP2TP di
puskesmas se-kota Medan tahun 2010.
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan mengetahui hubungan pengetahuan, keterampilan dan motivasi kerja dengan kinerja koordinator SP2TP di puskesmas se-kota Medan, maka hal ini dapat
dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak Dinas Kesehatan Kota Medan dalam melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja koordinator SP2TP.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja
Istilah kinerja berasal dari kata
job performance
atau
actual performance
prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Kinerja adalah penampilan hasil karya personil baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu
organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personel yang memangku
jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personel di dalam organisasi Ilyas, 1999.
Penilaian kinerja adalah proses menilai hasil karya personel dalam suatu organisasi melalui instrumen penilaian kinerja. Pada hakikatnya, penilaian kinerja
merupakan suatu
evaluasi terhadap
penampilan kerja
personel dengan
membandingkannya dengan standar baku penampilan. Melalui penilaian ini dapat diketahui apakah pekerjaan itu sudah sesuai atau belum dengan uraian pekerjaan yang
telah disusun sebelumnya Ilyas, 1999. Adapun tujuan dari penilaian kinerja tersebut adalah :
1. Untuk mengenali Sumber Daya Manusia SDM yang perlu dilakukan
pembinaan. 2.
Untuk menentukan kriteria tingkat pemberian kompensasi. 3.
Untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan pekerjaan. 4.
Untuk bahan perencanaan manajemen program SDM masa mendatang. 5.
Untuk memperoleh umpan balik atas hasil prestasi personel.
5
Universitas Sumatera Utara