2.2.2 Keterampilan Kerja
Keterampilan adalah keahlian dalam penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu yang menghasilkan karya. Keterampilan diperoleh melalui proses
belajar dan berlatih. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis, seperti
keterampilan komputer dan lain sebagainya Sulistiyani, 2003. Keterampilan setiap orang akan dipengaruhi oleh kebugaran fisik dan
kesehatan jiwa individu yang bersangkutan, pendidikan, akumulasi pelatihan, dan pengalaman kerjanya. Kebugaran fisik membuat orang mampu dan tahan bekerja
keras dan lama. Sementara pendidikan dan pelatihan merupakan bagian dari investasi sumber daya manusia
human investment
. Semakin lama waktu yang digunakan seseorang untuk pendidikan dan pelatihan, semakin tinggi kemampuan atau
kompetensinya melakukan pekerjaan, dan dengan demikian semakin tinggi kinerjanya.
Demikian juga dengan pengalaman kerja, dapat memperdalam dan memperluas kemampuan kerja. Semakin sering seseorang melakukan pekerjaan yang
sama, semakin terampil dan semakin cepat dia bila menyelesaikan pekerjaan tersebut. Semakin banyak macam pekerjaan yang dilakukan seseorang, pengalaman kerjanya
semakin lama dan luas, dan memungkinkan peningkatan kinerja Simanjuntak, 2005. 8
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Motivasi Kerja
Motivasi dapat diartikan sebagai kondisi internal, kejiwaan dan mental manusia seperti: aneka keinginan, harapan, kebutuhan, dorongan dan kesukaan yang
mendorong individu untuk berperilaku kerja untuk mencapai kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.
Motivasi dapat juga didefenisikan sebagai sebagai kesiapan khusus seseorang untuk melakukan atau melanjutkan serangkaian aktivitas yang ditujukan untuk
mencapai beberapa sasaran yang telah ditetapkan. Dalam hubungannya dengan lingkungan kerja, motivasi merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang. Motivasi kerja dapat didefinisikan sebagai sesuatu hal yang berasal dari internal individu yang menimbulkan dorongan
atau semangat untuk bekerja keras Ilyas, 1999. Teori kebutuhan ERG
Existence, Relatedness, Growth
dari Alderfer menyebutkan bahwa ada 3 tiga dasar kebutuhan manusia yang harus dipenuhi dalam
meningkatkan motivasi yang berhubungan dengan situasi kerja pegawai serta gaya hidup, yaitu :
1.
Existence Needs
. Kebutuhan ini berhubungan dengan fisik dari eksistensi pegawai, seperti makan, minum, pakaian, bernapas, gaji, keamanan kondisi kerja.
2.
Relatedness Needs.
Kebutuhan interpersonal, yaitu kepuasan dalam berinteraksi dalam lingkungan kerja.
3. Growth Needs.
Kebutuhan untuk mengembangkan dan meningkatkan pribadi. Hal ini berhubungan dengan kemampuan dan kecakapan pegawai.
Mangkunegara, 2007. 9
Universitas Sumatera Utara
2.3 Sistem Informasi Manajemen Puskesmas SIMPUS