30
4. Perencanaan
Setelah melakukan pengkajian keperawatan, dari data yang diperoleh dilakukan analisa dan menemukan masalah-masalah keperawatan kemudian dirumuskan
dalam diagnosa keperawatan. Pada saat itu juga perawat melakukan perencanaan tindakan keperawatan untuk memberi asuhan keperawatan kepada Ny.N.
Perencanaan keperawatan dan rasional dari setiap diagnosa dapat dilihat di tabel dibawah ini.
Tabel 1. Perencanaan tindakan keperawatan dengan diagnosa nyeri berhubungan dengan terjadinya respons inflamasi pada sendi.
No. Dx Perencanaan Keperawatan
Dx.1: Nyeri
Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan:
Nyeri berkurang atau penurunan dalam intensitas nyeri
Kriteria Hasil:
- Klien menyatakan secara verbal nyeri berkurang
- Skala nyeri menurun
- Klien mampu mengendalikan nyeri
Rencana Tindakan Rasional
Pain management Manajemen nyeri a.
Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif termasuk lokasi ,
karakteristik,durasi, frekuensi,
Pain management Manajemen nyeri
1. Membantu
dalam mengidentifikasi
derajat
31
kualitas, intensitas nyeri dan faktor pencetus
b. Observasi isyarat nonverbal yang
tidak nyaman, khususnya mereka yang tidak dapat berkomunikasi
secara efektif c.
Gunakan strategi
komunikasi terapeutik
untuk menggali
pengalaman nyeri dan menerima respon pasien tentang nyeri
d. Kontrol faktor lingkungan yang
mungkin mempengaruhi respon ketidaknyamanan pasien misal:
suhu ruangan, cahaya, bising e.
Kurangi faktor pencetus yang meningkatkan pengalaman nyeri
misal: ketakutan,
kelelahan menetap, kurang pengetahuan
f. Kaji pengetahuan klien dan
keyakinan mengenai nyeri g.
Tentukan dampak pengalaman nyeri
terhadap kualitas
hidup misal:
tidur, nafsu
makan, aktivitas, pikiran, perasaan dan
ketidaknyamanan dan
kebutuhan klien 2.
Memaksimalkan intervensi 3.
Mengetahui pengaruh nyeri dalam kehidupan klien
4. Lingkungan
tenang akan
menurunkan stimulus nyeri eksternal
5. Menurunkan ketidaknyamanan
klien 6.
Pengetahuan yang
akan dirasakan
membantu mengurangi nyerinya dan dapat
membantu mengembangkan
kepatuhan pasien
terhadap rencana terapeutik
7. Memberiakan
informasi keefektifan intervensi
8. Takut
masalah akan
meningkatkan tegangan otot menurunkan ambang persepsi
nyeri 9.
Meningkatkan relaksasi,
memberikan rasa kontrol, dan
32
hubungan dengan yang lain h.
Kaji faktor yang memperbaiki atau memperburuk nyeri
i. Ajarkan
menggunakan teknik
nonfarmakologis misal: relaksasi, distraksi, terapi musik, dan pijat
meningkatkan kemampuan
koping
Tabel 2. Perencanaan tindakan keperawatan dengan diagnosa hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan pergerakan
fisik ekstremitas bawah, nyeri.
No. Dx Perencanaan Keperawatan
Dx.2: Hambatan
mobilitas fisik
Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan :
Memperlihatkan mobilitas
Kriteria Hasil :
- Klien mampu bergerak secara mandiri
- Klien mampu mempertahankan keseimbangan tubuh
- Klien mampu untuk mengubah letak tubuh secara mandiri
Rencana Tindakan Rasional
Positioning Pengaturan posisi a.
Instruksikan klien
untuk memperhatikan kesejajaran tubuh
yang benar Positioning Pengaturan
posisi a.
Menghindari cedera akibat jatuh
33
b. Dorong klien untuk melakukan
ROM pasif atau aktif c.
Hindari menempatkan klien dalam posisi yang meningkatkan rasa
sakit d.
Minimalkan gesekan dan gaya geser
ketika merubah
dan memutar posisi
e. Anjurkan klien menggunakan
postur dan mekanika tubuh yang benar saat melakukan aktivitas
b. Untuk mempertahankan
atau mengembalikan fleksibilitas sendi
c. Menurunkan resiko cedera
d. Menghilangkan tekanan
jaringan dan meningkatkan sirkulasi
e. Memaksimalkan fungsi
sendi, mempertahankan mobilitas
Tabel 3. Perencanaan tindakan keperawatan dengan defisit perawatan diri berhubungan dengan hambatan mobilitas
ekstremitas bawah
No. Dx Perencanaan Keperawatan
Dx.3: Defisit
Perawatan Diri
Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan :
Menunjukkan peningkatan perawatan diri
Kriteria Hasil : -
Mampu untuk perawatan mandiri
34
- Mampu menunjukkan dalam kebersihan pribadi, mandi, berpakaian,
dandan, toilet dan makan
- Mampu menyediakan peralatan mandi pribadi yang diinginkan
- Mampu melakukan aktivitas normal sehari-hari dengan tingkat
kemampuan
Rencana Tindakan Rasional
Self care
assistance Bantuan
perawatan diri a.
Monitor kemampuan klien dalam perawatan diri secara mandiri
b. Pantau kebutuhan klien untuk
kebersihan pribadi,
berpakaian, toileting, dan makan
c. Dorong klien untuk melakukan
aktivitas normal sehari- hari dengan tingkat kemampuan
d. Dorong kamandirian klien, namun
intervensi ketika klien tidak mampu melakukan
e. Ajarkan keluarga untuk mendorong
kemandirian klien, namun campur tangan ketika klien tidak mampu
melakukannya Self care assistance Bantuan
perawatan diri a.
Data dasar dalam intervensi b.
Mengarahkan klien dalam kebersihan diri
c. Membantu
dalam mengantisipasi
merencanakan pemenuhan
kebutuhan secara individual d.
Meningkatkan kemandirian dan harga diri
e. Meningkatkan
perasaan makna diri, menigkatkan
kemandirian dan mendorong pasien untuk berusaha secara
kontinu f.
Mendukung kemandirian
35
f. Mampu membentuk rutinitas untuk
kegiatan perawatan diri fisik kien
5. Implementasi dan Evaluasi Implementasi dan Evaluasi Keperawatan