35
f. Mampu membentuk rutinitas untuk
kegiatan perawatan diri fisik kien
5. Implementasi dan Evaluasi Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Hari Tanggal
No. Dx Tindakan keperawatan
Evaluasi
Rabu 20 Mei 2015
1. Nyeri
Pain management Manajemen nyeri
a. Melakukan pengkajian nyeri
yang komprehensif termasuk lokasi , karakteristik,durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor pencetus
b. Mengobservasi
isyarat nonverbal yang tidak nyaman,
khususnya mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara
efektif c.
Menggunakan strategi
komunikasi terapeutik untuk menggali pengalaman nyeri
S : klien mengatakan nyeri pada sendi jari-
jari tangan, lutut dan jari- jari kaki
O : skala nyeri 7 TD: 16080 mmHg
N: 88xmenit RR: 22xmenit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
36
dan menerima respon pasien tentang nyeri
d. Mengontrol faktor lingkungan
yang mungkin mempengaruhi respon
ketidaknyamanan pasien misal: suhu ruangan,
cahaya, bising e.
Mengurangi faktor pencetus yang
meningkatkan pengalaman
nyeri misal:
ketakutan, kelelahan menetap, kurang pengetahuan
f. Mengkaji pengetahuan klien
dan keyakinan
mengenai nyeri
g. Menentukan
dampak pengalaman nyeri terhadap
kualitas hidup misal: tidur, nafsu
makan, aktivitas,
pikiran, perasaan
dan hubungan dengan yang lain
h. Mengkaji
faktor yang
memperbaiki atau
memperburuk nyeri
- Melakukan
pengkajian nyeri
yang komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan
faktor pencetus
- Mengontrol faktor
lingkungan yang
mungkin mempengaruhi
respon ketidaknyamanan
pasien
- Mengurangi faktor
pencetus yang
meningkatkan pengalaman nyeri
- Mengajarkan
menggunakan teknik nonfarmakologis
37
i. Mengajarkan menggunakan
teknik nonfarmakologis
misal: relaksasi, distraksi, terapi musik, dan pijat
2. Hambatan
mobilitas fisik
Positioning Pengaturan posisi a.
Menginstruksikan klien untuk memperhatikan
kesejajaran tubuh yang benar
b. Mendorong
klien untuk
melakukan ROM pasif atau aktif
c. Menghindari menempatkan
klien dalam
posisi yang
meningkatkan rasa sakit d.
Meminimalkan gesekan dan gaya geser ketika merubah
dan memutar posisi e.
Menganjurkan klien
menggunakan postur
dan mekanika tubuh yang benar
saat melakukan aktivitas S : -
O : kekuatan otot kaki kiri 4,
ketidakseimbangan saat berdiri
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Menginstruksikan
klien untuk memperhatikan
kesejajaran tubuh yang benar
- Mendorong klien
untuk melakukan ROM pasif atau
38
aktif
3. Defisit
Perawatan Diri
Self care assistance Bantuan perawatan diri
a. Memonitor kemampuan klien
dalam perawatan diri secara mandiri
b. Memantau kebutuhan klien
untuk kebersihan
pribadi, berpakaian,
toileting, dan
makan c.
Mendorong klien
untuk melakukan aktivitas normal
sehari- hari dengan tingkat kemampuan
d. Mendorong
kamandirian klien, namun intervensi ketika
klien tidak mampu melakukan e.
Mengajarkan keluarga untuk mendorong
kemandirian klien, namun campur tangan
ketika klien tidak mampu melakukannya
f. Membantu
membentuk S : -
O : klien kooperatif, nyeri pada persendian
kaki
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Memonitor
kemampuan klien
dalam perawatan
diri secara mandiri
- Mendorong
klien untuk
melakukan aktivitas
normal sehari- hari dengan
tingkat kemampuan
39
rutinitas untuk
kegiatan perawatan diri
- Mengajarkan
keluarga untuk
mendorong kemandirian
klien, namun
campur tangan ketika klien
tidak mampu
melakukannya
40
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian pada pasien Ny. N, ada tiga prioritas masalah keperawatan yang ditemukan yaitu sebagai berikut:
1. Nyeri berhubungan dengan terjadinya respons inflamasi pada
sendi. 2.
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan keterbatasan pergerakan fisik ekstremitas bawah, nyeri.
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan hambatan mobilitas
ekstremitas bawah. Nyeri adalah sebagai diagnosa prioritas. Kemudian dilakukan perencanaan
tindakan keperawatan. Perubahan yang terjadi selama dua hari dilakukan asuhan keperawatan, diagnosa keperawatan dengan masalah nyeri teratasi sebagian,
diagnosa hambatan mobilitas fisik sudah teratasi sebagian, dan diagnosa defisit perawatan diri sudah teratasi.