Penerapan Tema pada Bangunan

Nova Pina S. : Medan Science Education Center Arsitektur High-Tech, 2009. USU Repository © 2009 lepas dengan industri teknologi tinggi . Sains adalah sesuatu yang patut dimengerti, dipelajari karena bukan hanya membuat sesutu lebih efisien saat ini, tetapi akan berguna untuk masa yang akan datang. Dan hal ini sejalan dengan Arsitektur High Tech yang merupakan jawaban untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. Medan Science Education Center Sains bukan hanya mempelajari apa yang sudah ada, melainkan mempelajari pengembangan pada masa sekarang. Untuk itu di dalam Medan Science Education ini dibutuhkan juga suasana yang serba modern dan mam[u mempresentasikan pengetahuan itu senidiri.

3.3. Penerapan Tema pada Bangunan

Tema arsitektur hightech yang mengusung penggunaan material kaca dan baja ternyata memberikan dampak tertentu pada lingkungan maupun bangunan itu sendiri. Namun sebagai bangunan yang menerapkan arsitektur hightech, terdapat sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan sehingga bangunan dapat memberikan suasana terbaik. Arsitektur hightech yang biasa diciri-khaskan sebagai bangunan yang banyak menggunakan material kaca, perlu mempertimbangkan sejumlah hal.

3.3.1. Penerapan penggunaan kaca pada bangunan

Penggunaan kaca pada bangunan perlu mempertimbangkan sejumlah faktor, diantaranya adalah faktor radiasi matahari. Ada sejumlah jenis kaca yang memberikan pengaruh panas yang berbeda-beda pada bangunan. Dapat dijelaskan sebagai berikut adalah :  Pemakaian kaca transparan tanpa pelindung. Kaca jenis ini meneruskan kalor radiasi ke dalam bangunan sebesar 76-78 dari energi panas yang diterima permukaan kaca. Dengan penggunaan kaca jenis ini namun digandakan penyerapan kalor radiasi bisa berkurang sebesar 20 disbanding dengan penggunaan kaca polos tanpa pelindung tunggal.  Pemakaian kaca penghisap panas. Penggunaan kaca jenis ini dapat mengurangi energi kalor sebesar 40-47.  Penggunaan kaca pemantul panas Penggunaan kaca jenis ini dapat mengurangi penyerapan kalor sebesar 66.  Penggunaan sunscreen Penggunaan sunscreen pada kaca dapat mengurangi penyerapan kalor hingga 42.  Alat peneduh. Nova Pina S. : Medan Science Education Center Arsitektur High-Tech, 2009. USU Repository © 2009 Penggunaan alat peneduh pada bagian luar bangunan terbukti paling efektif. Peneduh ini dapat mengurangi panas yang diserap hingga 80.

3.3.2. Penerapan penggunaan Baja pada bangunan

Penggunaan baja pada bangunan high-tech sebagai elemen struktur yang mendukung seluruh beban bangunan termasuk pada struktur atap merupakan salah satu representasi tema pada bangunan. Menampilkan elemen struktural baja secara jujur. Baja Stainless Baja stainless merupakan baja paduan yang mengandung minimal 10,5 Cr. Sedikit baja stainless mengandung lebih dari 30 Cr atau kurang dari 50 Fe. Karakteristik khusus baja stainless adalah pembentukan lapisan film kromium oksida Cr 2 O 3 . Lapisan ini berkarakter kuat,tidak mudah pecah dan tidak terlihat secara kasat mata. Lapisan kromium oksida dapat membentuk kembali jika lapisan rusak dengan kehadiran oksigen. Pemilihan baja stainless didasarkan dengan sifat-sifat materialnya antara lain ketahanan korosi, fabrikasi, mekanik, dan biaya produk. Penambahan unsur- unsur tertentu kedalam baja stainless dapat dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keriteria baja yang diinginkan.

3.3.3. Penerapan Metoda Penyajian Objek Pameran Peragaan

Gbr 3.2 Ilustrasi Penggunaan Kaca Gbr 3.3 Penggunaan Baja BMW Welt Building Nova Pina S. : Medan Science Education Center Arsitektur High-Tech, 2009. USU Repository © 2009 Sistem Hologram Medan Science Eucation Center menggunakan sistem tampilan hologram pada sejumlah alat peraga atau benda-benda koleksinya. Sejumlah ilmuwan Amerika Serikat mengungkap penemuan baru pada teknologi 3D yang menyediakan data secara realistis dan bisa diperbarui hingga nyaris real time. Dengan inovasi itu, suatu benda dapat dilihat sama seperti benda aslinya, dan dalam media yang sama akan dapat menampilkan sejumlah benda yang berbeda. Dalam jurnal ilmiah Nature, Nasser Peyghambarian dari The University of Arizona dan koleganya mengungkapkan cara merekam, memamerkan, serta memperbarui citra berukuran 10 cm x 10 cm. Hologram dibuat dengan cara menyorotkan sinar laser pada obyek yang lalu diproyeksikan ke sebuah layar peka cahaya. Pada saat bersamaan, sinar laser lain dijatuhkan ke layar itu, menciptakan ”pola interferensi”—membentuk kontur gambar film. Laser ketiga, yaitu jalur cahaya pembaca, diarahkan ke layar sebagai pola interferensi yang memunculkan gambar. Orang di depan layar akan melihat gambar 3-D muncul di tengah ruangan. Hologram banyak digunakan pada iklan, seni, dan dunia hiburan, namun biasanya gambarnya tidak bergerak. Mengingat perkembangan jaman, termasuk perkembangan dunia 3D, tidak menutup kemungkinan Medan Science Education Center akan menerapkan hal serupa pada teater 3D, namun tanpa menggunakan kaca mata 3D lagi. Rahasia teknologi ini ada pada film yang disebut polimer fotorefraktif photorefractive polymers yang mengandung molekul-molekul warna yang bereaksi terhadap cahaya dan berotasi serta berada sejalur saat merespons sebuah medan listrik. Menurut Joseph Perry dari Georgia Institute of Technology di Atlanta, AS, penemuan itu menggembirakan karena polimer cenderung murah dan mudah diproduksi. Panel Panel merupakan tampilan produk ilmu pengetahuan dalam dua dimensi. Panel ini dapat berdiri sendiri atau melengkapi suatu produk lain yang ditampilkan dalam bentuk lain. Sistem Konvensional -Vitrine -Arsip Gbr 3.4 Hologram Nova Pina S. : Medan Science Education Center Arsitektur High-Tech, 2009. USU Repository © 2009

3.3.4. Penerapan System Keamanan Sistem keamanan Gallery Master

System kerja alat ini cukup mudah diterapkan. System penerima dan pengirim sinyal pada alat ini bekerja pada rentang jarak 75 sampai 100 meter. Rentang ini memberikan keuntungan tertentu pada fasilitas terutama dari segi biaya. Sensor yang terpasang pada perangkat ini tersambung melalui kabel panjang yang merupakan penyuplai tenaga dan informasi yang diperoleh kembali kealat pemonitor utama, PC. Namun terdapat alat pelengkap lain berupa alat sensor tanpa kabel. Kotak kontrol perangkat ini biasanya ditempatkan di ruang petugas keamanan danatau ditempatkan di ruang reception penerimaan. PC yang digunakan akan dapat digunakan untuk mengakses semua data yang dihasilkan oleh alat sensor. Selain itu PC ini juga akan menampilkan semua informasi tentang alat sensor itu sendiri, seperti lemahnya baterai, kerusakan ataupun gangguan pada kekuatan sinyal. Keuntungan lain pada sistem ini selain sensor yang memiliki rentang efektifitas sampai 100 meter adalah, sistem ini dapat diparalelkan hingga mencapai 640 alat sensor. Ini merupakan rentang yang cukup luas untuk fasilitas. Alat-alat sensor yang dapat digunakan juga bermacam-macam, mulai dari sensor laser, sensor kebakaran hingga kamera CCTV. Sistem kontrol juga tidak terbatas pada penggunaan PC saja, tapi juga dapat diakses melaui modem GSM melalui handphone berupa SMS atau e-Mail. Dengan menggunkan kontrol seperti ini, orang-orang tertentu yang memiliki kewenangan khusus dapat mengakses bangunan tanpa harus melapor langsung kepada petugas keamanan. Berikut adalah sejumlah kelebihan system keamanan Gallery Master Security System:  Sensor tanpa kabel dengan rentang sonsor hingga 100 meter.  Baterai yang tahan lama hingga 3 tahun.  Sensor yang tidak dapat disentuh sembarangan karena memiliki Anti-touch detection sehingga meningkatkan keamanan sensor itu sendiri daripenyusup.  Perangkat yang mengeluarkan bunyi.  Setiap sensor pada alarm akan tampil pada layar PC berikut status sensor tersebut.  Pengendalian sistem keamanan melalui password berjenjang.  Terdapat sistem peringatan terhadap kerusakan, pemotongan kabel dan kelemahan sinyal.  Kontrol keamanan yang dapat diakses melaui pager, handphone. Nova Pina S. : Medan Science Education Center Arsitektur High-Tech, 2009. USU Repository © 2009 Sensor Detector Terdapat sejumlah jenis sensor yang dapat dipasangkan pada perangkat ini. Diantaranya adalah sensor hentakan, sensor suara , sensor infrared, alarm penyerangan, dan juga terdapat sensor berat. Sensor-sensor ini memiliki dimensi yang sangat kecil sehingga dapat sisipkan diantara celah benda koleksi ataupun dibalik bingkai photo, jadi akan sangat tersembunyi. Sistem Keamanan Laser System keamanan dengan menggunakan laser merupakan salah satu sistem keamanan yang cukup efektif. Sebelum menentukan tingkatan panjang gelombang dan intensitas laser, alat ini telah disesuaikan sehingga akan mengeluarkan spektrum panjang gelombang yang dapat menciptakan tampilan kerusakan secara temporal, atau juga dapat menunjukkan tingkat gangguan. Alat ini membutuhkan sejumlah fasilitas pendukung seperti tempat penempatan alat yang mampu menjamin keselamatan elemen yang terdapat didalamnya. Selain itu tempat penempatannya harus juga menyediakan sumber tenaga dan juga memiliki sudut terbaik untuk dapat memancarkan cahaya laser. Selain itu juga harus memiliki sejumlah koneksi kesistem keamanan lain seperti remote kontrol ataupun sistem keamanan dengan menggunakan kamera. Dalam mendeteksi penyusup, alat keamanan laser ini akan bekerja dengan merusak sistem penglihatan penyusup tersebut dengan menciptakan efek-efek cahaya yang menyilaukan sehingga para petugas keamanan dapat mengambil tindakan responsif terhadap para penyusup.

3.3.6. Penerapan Sitem Pencahayaan Pencahayaan Gedung

Penggunaan lampu otomatis pada Medan Science Education Center merupakan salah satu penerapan tema high-tech pada bangunan. Lampu otomatis yang digunakan adalah lampu dengan metode aktivasi dengan sensor cahaya. Sirkuit yang diaktifkan dengan sensor cahaya akan mendeteksi kekurangan cahaya. Sirkuit yang berisi seperangkat alat pendeteksi cahaya ini akan menciptakan sinyal yang akan disampaikan Sensor Hentakan Sensor Inframerah Sensor Suara Sensor Anti-touch Sensor Berat Sensor Serangan Gbr 3.5 Jenis sensor Nova Pina S. : Medan Science Education Center Arsitektur High-Tech, 2009. USU Repository © 2009 melalui phototransistor sebagai sensor cahaya. Dengan perangkat ini intensitas penerangan yang dibutuhkan di dalam bangunan akan secara otomatis disesuaikan oleh alat kontrol ini. Sedangkan sistem pencahayaan objek koleksi dilakukan dengan sistem pencahayaan spotlight maupun sistem pencahayaan setempat.

3.4. STUDI BANDING PROYEK SEJENIS