Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet WARNET Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
biaya variabel yaitu biaya produksi yang berubah terhadap perubahan output. Selain itu ada juga yang disebut dengan biaya marginal yaitu biaya total akibat perubahan satu unit
output, perubahan biaya total dibagi perubahan output.
2.4.2 Laba
Laba adalah selisih antara penghasilan dengan ongkos cost. Ada dua konsep laba yang dibedakan berdasarkan ongkos yang digunakan, yaitu laba ekonomi dan laba
normal. Laba ekonomi adalah total penghasilan dikurangi dengan ongkos ekonomi biaya eksplisit dan biaya implisit dan laba normal adalah perbedaan antara penghasilan
terhadap semua ongkos yang dikeluarkan termasuk upah yang tidak dibayarkan untuk pemilik yang mengoperasikan perusahaan, dalam arti kata lain yaitu laba yang
dibutuhkan untuk mendorong pemilik perusahaan menggunakan sumber daya milik mereka dan bila seluruh sumber daya yang digunakan oleh perusahaan mendapatkan
imbalan sesuai dengan opportunity cost mereka. Disamping itu dikenal pula istilah yang disebut sebagai laba berdasarkan
pencatatan akuntan accounting profit. Yang dimaksud pengertian laba ini adalah perbedaan antara penghasilan dengan ongkos pencatatan akuntan. Jika seorang pemilik
mengoperasikan perusahaannya sendiri dan gajinya tentu tidak dibayar sesuai dengan tingkat upah yang berlaku biasanya lebih rendah, maka yang diperhitungkan sebagai
ongkos pencatatan akuntan adalah upah yang sebenarnya dibayarkan. Jadi berarti laba berdasarkan pencatatan akuntan ini lebih besar dari laba normal dalam kasus ini.
Sedangkan untuk perusahaan besar yang semua karyawan dibayar sesuai dengan harga pasar kedua macam ini adalah sama.
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet WARNET Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Laba penukaran menurut teori nilai ganti adalah selisih antara harga jual dan nilai ganti dari barang yang ditukarkan. Pada waktu menetapkan laba penukaran untuk suatu
periode perlu diperhatikan keuntungan dan kerugian sebagai akibat dari posisi persedian. Ada dua pendekatan dalam maksimisasi laba, yaitu pendekatan total dan
pendekatan marginal. Penerimaan total dikurangi dengan biaya total, yaitu para pengusaha yang memaksimalkan laba menggunakan pedoman pengambilan keputusan
yang sama dengan perusahaan dalam persaingan sempurna. Para pengusaha harus menemukan tingkat produksi pada saat penerimaan total melebihi biaya total dalam
jumlah yang terbesar. Dan biaya marginal sama dengan penerimaan marginal adalah pengusaha yang memaksimalkan laba, meningkatkan output sepanjang tambahan
penjualan dapat meningkatkan penerimaan total yang lebih besar daripada kenaikan biaya total. Artinya untuk meningkatkan output sepanjang penerimaan marginal melebihi biaya
marginal, dan akan berhenti menaikkan output sebelum biaya marginal melebihi penerimaan marginal. Untuk sederhananya, dapat dikatakan bahwa output yang
memaksimalkan laba terjadi pada saat biaya marginal sama dengan penerimaan marginal, ini merupakan prinsip utama dari maksimisasi laba.
Aturan utama dalam maksimisasi laba adalah untuk memaksimalkan laba atau meminimumkan rugi, perusahaan harus memproduksi tingkat output saat biaya marginal
sama dengan penerimaan marginal, aturan ini berlaku untuk semua struktur pasar. Menutup usaha dalam janka pendek sepanjang rugi karena berproduksi lebih kecil
daripada rugi karena menutup usaha, pengusaha akan tetap melanjutkan usaha produksi dalam jangka pendek. Sebagian besar perusahaan yang rugi tetap melanjutkan usahanya.
Kenyataannya, sebagian besar perusahaan baru mengalami kerugian pada satu dua tahun
Wenny Subandi : Analisis Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Pendapatan Pengusaha Warung Internet WARNET Di Kota Medan, 2009.