66
Gambar 4.1
Struktur Organisasi FDI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a. Visi Fakultas Dirasat Islamiyah
Unggul dalam tafaqquh fi al-din yang berbasis bahasa Arab dan tahfidz al-Qur’an baik pada tingkat nasional maupun
internasional sejalan dengan nilai-nilai ke-indonesiaan, kemanusiaan dan kemodernan.
b. Misi Fakultas Dirasat Islamiyah
Untuk mendukukung visi dimaksud telah ditentukan misi Program Studi Dirasah Islamyah, yaitu:
1 Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dengan pengantar bahasa Arab.
67
2 Menyelenggarakan tahfidz al-Qur’an 8 Juz dan pembudayaan berbahasa Arab dan Inggris.
3 Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan bahan- bahan pendidikan dan pengajaran serta pengembangan
studi Islam lainnya dengan menggunakan bahasa Arab dan Inggris.
4 Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pendidikan, pengajaran, penelitian, dan lainnya
dengan basis bahasa Arab.
c. Tujuan Fakultas Dirasat Islamiyah
Untuk mencapai visi dan missi tersebut telah ditetapkan pula tujuan Fakultas Dirasat Islamiyah, yaitu:
1 Menghasilkan lulusan yang memiliki penguasaan ilmu agama secara mendalam, komprehensif, holistik,
integrated, dan progressif. 2 Menghasilkan lulusan yang menguasai bahasa Arab, baik
dari segi bacaan, pemahaman, pengucapan dan penulisan. 3 Menghasilkan lulusan yang dapat menghafal al-Qur’an
sebanyak 8 Juz disertai pemahamannya yang mendalam. 4 Menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan dalam
praktek keagamaan.
68
5 Menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan dalam mengoperasikan peralatan teknologi informasi, khususnya
komputer. 6 Menghasilkan karya ilmu dalam bentuk hasil penelitian,
buku, artikel dan makalah di jurnal. 7 Menghasilkan karya dalam bidang pengabdian kepada
masyarakat.
4.2.1.2. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan a.
Uraian Sistem yang Sedang Berjalan
Dari wawancara dan kuisioner yang dilakukan penulis kepada orang-orang yang terkait dalam kegiatan persediaan
barang di FDI, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu, selama ini proses kegiatan persediaan barang yang dilakukan FDI
masih dengan cara yang manual sehingga informasinya kurang akurat, sistem yang berjalan selama ini belum bisa
mengakomodir kebutuhan pencatatan dan pelaporan kegiatan persediaan barang di FDI.
Dalam setiap pelaksanaan kerjanya sistem komputerisasi sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan
yang akan dilaksanakan sehingga pencatatan yang dilakukan lebih efektif dan efisien serta informasi yang dihasilkan lebih
tepat dan akurat. Inventarisasi barang yang apabila tidak dilakukan dengan menggunakan program aplikasi akan terasa
69
kurang efesien dan tidak akan menghasilkan informasi yang tepat waktu, dengan ketelitian yang tinggi. Oleh karena itu,
diperlukan suatu sistem persediaan yang baik agar dapat meningkatkan kinerja instansi tersebut.
Pada prosedur pengadaan barang, maka setiap permintaan pengadaan barang harus dilakukan pengajuan
pembelian barang ke bagian Subag Umum. Kemudian oleh bagian Subag Umum dilakukan pencatatan pengajuan
pengadaan barang secara manual pada program Microsoft Excel atau Word. Catatan pengajuan pengadaan barang
tersebut selanjutnya dilaporkan kepada Kabag, untuk kemudian dirapatkan dengan Pudek II dan Sub Bagian
Keuangan. Hasil rapat tersebut akan memutuskan apakah disetujui atau tidak pengajuan pengadaan barang tersebut.
Apabila pengajuan pengadaan barang telah disetujui, maka Subag Umum melakukan kegiatan pengadaan barang.
Pengadaan barang yang telah terlaksana selanjutnya dibuatkan laporan oleh Subag Umum untuk dilaporkan
kepada Pudek II dengan tembusan kepada Dekan. Sementara dalam hal inventarisasi barang, semua
dilakukan oleh Subag Umum dengan cara memasukkan data barang secara manual ke dalam Microsoft Excel. Ketika
kemudian data inventaris barang ini dibutuhkan, maka data
70
pada Microsoft Excel dapat dibuka kembali untuk dibuatkan laporan secara manual.
Dalam hal kegiatan pengadaan barang dan inventarisasi terdapat ketentuan sebagai berikut:
1 Kegiatan pengadaan barang dan inventarisasi barang harus melalui Subag Umum.
2 Pengadaan barang hanya dapat dilakukan jika telah disetujui dalam rapat yang dilakukan oleh Kabag,
Pudek II dan Subag Keuangan. 3 Untuk proses persetujuan terakhir adalah Pudek II
yang selaku PPK Pejabat Pembuat Komitmen. 4 Setiap kegiatan pengadaan barang dan inventarisasi
barang harus dilaporkan kepada Kabag dan selanjutnya diteruskan ke Pudek II dengan tembusan
kepada Dekan.
b. Kelemahan Sistem yang Sedang Berjalan