Data Kultural, Sosiologis dan Psikologis Keluarga

BAB IV HASIL PENELITIAN KOMUNIKASI ANTARA ORANG TUA DAN

ANAK

A. Data Kultural, Sosiologis dan Psikologis Keluarga

Responden yang menjadi subjek penelitian ini adalah 4 empat keluarga dengan latar belakang yang berbeda yang ada di masyarakat Rt 003011. Untuk mendapatkan data kultural, masing-masing individu baik ayah dan ibu dalam 1 keluarga menerima pertanyaan yaitu: Dimanakah bapak atau ibu lahir? Sejak tahun berapa bapak atau ibu tinggal di Jakarta? dan untuk anak yaitu: dimanakah saudara lahir? Dapatkah saudara ceritakan latar belakang pendidikan saudara? Begitu juga dengan data sosiologis, yaitu apa pekerjaan bapak saat ini? Apakah bapak, ibu atau saudara aktif dalam bermasyarakat? Untuk mengetahui data psikologis peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada masing-masing individu ayah, ibu dan anak, yaitu: bagaimana pendapat mengenai sifat dan sikap anak anda? dan untuk anak yaitu: bagaimana pendapat saudara mengenai sifat dan sikap orang tua anda? Ayah dan ibu? Dan masing-masing jawaban dari responden adalah sebagai berikut: 1. Keluarga Pertama Tabel 1 Data Keluarga A Kategori Kultural Sosiologis Psikologis Ayah Tegal, Jawa Tengah 1. Wiraswasta dalam bidang perbengkelan di daerah Rawamangun dan bangunan di Tambun. 2. Aktif di masyarakat dalam bidang keagamaan, misalnya kepengurusan masjid. 1.Keras 2.Tegas 3.Penyayang 4.Sedikit emosional Ibu Pekalongan, Jawa Tengah 1. Ibu rumah tangga 2.Dalam masyarakat aktif dalam bidang keagamaan, misalnya pengajian ibu-ibu. 1. Penyayang 2. Tidak banyak bicara 3. Mudah emosi Anak Jakarta 1.Mahasiswi Universitas di Jakarta semester 6. 2.Guru Taman Kanak-Kanak parttime di Duren Sawit. 3.Karang taruna RT dan RW. 1.Manja 2.banyak bicara 3.Jujur 4.Selalu ceria Data Kultural Keluarga yang pertama terdiri dari ayah, ibu dan 3 tiga orang anak. Keluarga ini dilatarbelakangi oleh ayah yang lahir dan tumbuh besar di Tegal, tetapi sejak Sekolah Menengah Pertama SMP beliau sudah berada di Jakarta tepatnya tahun 1958 hingga sekarang. Ibu lahir dan tumbuh besar di Pekalongan, dan tinggal di Jakarta setelah menikah pada tahun 1980. Ketiga anak mereka lahir di Jakarta. Dari ketiga anak mereka yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu A anak ketiga mereka. A lahir dan tumbuh besar di Jakarta, A melanjutkan Sekolah Menengah Pertama SMP hingga Sekolah Menengah Atas SMAnya di sebuah pondok pesantren di kota Solo Jawa Tengah selama enam tahun, kemudian melanjutkan kuliahnya di Jakarta. Ayah dan ibu di keluarga ini jika berkomunikasi menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa Jawa, tetapi terhadap anak-anaknya mereka mereka menggunakan bahasa Indonesia, karena walaupun anak-anak mereka paham apabila mereka berbicara menggunakan bahasa daerah tetapi mereka tidak bisa memberikan respon dengan menggunakan bahasa daerah yang sama pula. Data Sosiologis Ayahnya bekerja sebagai wiraswasta dalam bidang perbengkelan di Rawamangun dan bangunan di Tambun. Ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga. Dua orang anaknya sudah bekerja, dan saat ini A tercatat sebagai mahasiswi di sebuah Universitas Negeri di Jakarta dan sekarang pun A telah bekerja sampingan sebagai guru parttime di sebuah Taman Kanak-Kanak TK di Duren Sawit. Dalam bermasyarakat pun baik ayah, ibu dan A terbilang cukup aktif dalam berbagai kegiatan di lingkungan sekitarnya, dari kegiatan keagamaan seperti kepengurusan masjid Al-Muhajirin, pengajian ibu-ibu maupun kegiatan sosial seperti karang taruna RT dan RW. Data Psikologis Menurut A ayahnya adalah sosok yang mempunyai karakter yang keras dan tegas tetapi penyayang. Kadang sangat peka perasaannya dan mudah emosi bila sedang marah. Tidak pernah terlihat sedih. Banyak bicara bila senang. Ibu menurut A adalah sosok ibu yang sangat penyayang. Tidak terbuka dan tidak juga tertutup jadi dapat dikatakan pendiam. Mengomel bila sedang marah dan senang sekali bercerita bila ia sedang senang. Selalu memberikan hadiah bila anaknya berbuat suatu kebaikan, misalnya nilai akademik yang bagus. Menurut orang tuanya A adalah anak yang selalu terbuka, suka bercerita, selalu pamit dan mengatakan tujuannya jika hendak bepergian, manja kolokan, selalu marah bila apa yang ia mau tidak segera dibelikan, dan tidak pernah terlihat sedih. Karena apa yang dibutuhkan oleh anaknya akan dipenuhi. Semua orang dalam keluarga ini baik ayah, ibu dan anak saling berkomunikasi. Mereka membicarakan semua hal, baik hal-hal yang bersifat santai maupun serius. Satu sama lain saling mengisi, menjalankan apa yang telah menjadi tugasnya dan memberikan apa yang menjadi kebutuhan masing-masing individu dalam keluarga. Tetapi dalam hal menceritakan hal-hal yang bersifat pribadi misalnya, cerita tentang teman dekat yang dia sukai dia tidak dapat menceritakan. Dia lebih bisa mengutarakan tentang isi hatinya kepada kakak perempuannya, karena perasaan takut dimarahi apabila ia katakan kepada ayahnya. 2. Keluarga Kedua Tabel 2 Data Keluarga B Kategori Kultural Sosiologis Psikologis Ayah Purwodadi, Semarang, Jawa Tengah 1.Pegawai Negeri Sipil PNS di Jakarta Pusat. 2.Aktif di masyarakat khususnya dalam bidang keagamaan, misalnya kepengurusan masjid. 1. Keras 2. Tegas 3. Penyayang 4.Agak pendiam 5.Sedikit otoriter Ibu Jakarta 1.Ibu rumah tangga 2.Dalam masyarakat aktif dalam bidang keagamaan, misalnya pengajian ibu-ibu. 3.Guru Taman Pendidikan Al- Qur’an TPQ di masjid Al- Muhajirin. 1. Banyak bicara 2. Penyayang 3. Pengertian 4. Mudah Bergaul Anak Jakarta 1.Mahasiswa Universitas Islam di Jakarta semester 6. 2.Karang taruna RT. 1. Supel 2. Agak pendiam 3. Bertanggung jawab jika diberi amanat 4. Mau belajar Data Kultural Keluarga yang kedua terdiri dari ayah, ibu dan 3 tiga orang anak. Keluarga ini dilatarbelakangi oleh ayah yang lahir dan tumbuh besar di Purwodadi Jawa Tengah, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atasnya di Jakarta pada tahun 1969 hingga sekarang. Ibu lahir dan tumbuh besar di Jakarta, walaupun kedua orang tuanya keturunan Jawa. Ketiga anak mereka pun lahir di Jakarta. Dari ketiga anak mereka yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu B anak kedua mereka. B Lahir dan tumbuh besar di Jakarta. B melanjutkan Sekolah Menengah Atas SMAnya di sebuah pondok pesantren di Banten, kemudian kembali ke Jakarta untuk melanjutkan kuliahnya. Bahasa yang digunakan dalam keluarga ini adalah bahasa Indonesia, karena adanya dua budaya di keluarga ini, yaitu Jawa dan Betawi dan juga dikarenakan ayahnya yang sudah lama tinggal di Jakarta. Data Sosiologis Ayahnya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS di Jakarta Pusat dan ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan guru Taman Pendidikan Al-Quran TPQ setiap sorenya. Anak pertama mereka telah bekerja di sebuah perusahaan swasta, saat ini B tercatat sebagai mahasiswa semester 6 di sebuah Universitas Islam di Jakarta. Dan anak terakhir mereka saat ini tercatat sebagai siswa kelas 2 di sebuah Madrasah Aliyah di Jakarta. Dalam bermasyarakat ayah, ibu dan B cukup aktif dan dikenal dalam masyarakat, seperti kepengurusan masjid, pengajian ibu-ibu dan karang taruna RT. Data Psikologis Sosok ayah menurut B adalah ayah yang keras, agak pendiam tapi penyayang. Jika sedang sedih ayah diam, jika senang suka cerita. Ibu bagi B adalah ibu yang baik dan dapat menjadi teman, kakak sekaligus sahabat. Ibu yang penyayang, pengertian, banyak bicara cerewet, lembut dan mudah bergaul dengan siapa saja. Jika sedih ibu diam dan menangis, kalau senang ibu senang sekali bercerita. Menurut ibu dan bapak B adalah seorang anak yang bertanggung jawab dalam menjalankan tugas ataupun bila diberi amanat, selalu ingin belajar bila ia tidak mengetahui ataupun tidak memahami suatu mata kuliah, mudah bergaul dengan orang yang baru ia kenal, suka menunda-nunda pekerjaan bila diperintah oleh orang tua, tidak menyelesaikan masalah yang terjadi dalam keluarga menghindar dengan cara pergi dari rumah bila ada konflik internal di rumah tetapi bila ada konflik eksternal dengan teman segera diselesaikannya. Agak tertutup bila berbicara tentang masalah pribadi, misalnya menceritakan teman perempuan terdekat pacar. Ayah dalam keluarga ini jarang berbicara kalau tidak perlu. Yang paling aktif berbicara di keluarga ini adalah ibu dan anak pertama mereka. B dan adiknya tidak banyak bicara dalam keluarga. Karena B dapat dikatakan sangat aktif dalam kegiatan di kampus, jadi jarang sekali pulang ke rumah. Dari 7 hari dalam seminggu hanya 3 hari B berada di rumah dan sisa hari-harinya banyak dihabiskan di luar rumah, seperti kostan dan kampus. Setiap kali pulang ke rumah, ibunyalah yang sering berkomunikasi dengan B, karena keberadaan ibu yang selalu ada di rumah setiap harinya. Sikap B cenderung tertutup. Hanya kepada beberapa orang tertentu saja dia dapat mengutarakan isi hatinya. Tapi baik ayah maupun ibunya menyukai sikap B yang bertanggung jawab dalam menjalankan suatu amanat. 3. Keluarga Ketiga Tabel 3 Data Keluarga C Kategori Kultural Sosiologis Psikologis Ayah Tasikmalaya, Jawa Barat. 1. Supir truk 1.Cuek 2. Tidak perhatian dengan anak 3. Pilih kasih 4.Banyak tuntutan Ibu Yogyakarta 1. Ibu rumah tangga 2. Dalam masyarakat aktif dalam bidang keagamaan, misalnya pengajian ibu- ibu. 1. Banyak bicara 2. Keras 3. Terlalu otoriter 4. Banyak tuntutan terhadap anak. Anak Jakarta 1. Mahasiswi Universitas di Lombok, Nusa Tenggara Barat. 2. Guru honorer di SMK 3. Karang taruna RT dan RW. 1. Baik 2. Penuh sopan santun 3. Jujur 4. Agak malas 5. Agak pendiam Data Kultural Keluarga ketiga terdiri dari seorang ibu dan 3 tiga orang anak, karena ia telah berpisah dengan suaminya. Keluarga ini dilatarbelakangi oleh seorang ayah yang lahir dan tumbuh di Tasikmalaya, ibu yang lahir dan tumbuh besar di Yogyakarta, kemudian kerja di Jakarta tahun 1978 hingga sekarang. Ketiga anaknya lahir di Jakarta. Dari ketiga anak mereka yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu C anak keduanya. Yang lahir dan tumbuh besar di Jakarta, kemudian melanjutkan kuliahnya di Lombok Nusa Tenggara Barat. Data Sosiologis Karena sudah lama berpisah dengan suami, dan pekerjaan ibu C hanya sebagai ibu rumah tangga maka yang mencari nafkah untuk keluarga ini adalah anak pertama yang sudah berkeluarga dan tinggal satu atap dengannya. Tetapi setelah anak pertamanya mempunyai rumah sendiri, maka dialah yang mencari nafkah untuk anak-anaknya. Dalam bermasyarakat baik ibu maupun C dikenal cukup baik dan mau bergabung dalam aktivitas ataupun kegiatan yang ada di lingkungannya, kegiatan yang bersifat keagamaan ataupun sosial seperti pengajian ibu-ibu dan karang taruna RT dan RW. Data Psikologis Ayah menurut C adalah ayah yang cuek, tidak perhatian terhadap anak, dan pilih kasih. Banyak menuntut terhadap anak misalnya nilai sekolah harus bagus. Tidak pernah terlihat sedih, banyak bicara ngomel-ngomel bila sedang marah. Menurut C ibu adalah sosok ibu yang keras, otoriter dan banyak menuntut terhadap anak, banyak bicara bila sedang marah, diam bila sedang sedih, dan suka jalan-jalan bila sedang senang. Bagi orang tua C adalah anak yang mempunyai sikap yang baik, jujur, penuh sopan santun, selalu ingin cepat menyelesaikan masalah bila ada konflik internal maupun eksternal. Mudah emosi dan kasar mengerjakan sesuatu tidak ikhlas bila sedang marah, malas mengerjakan sesuatu bila sedang sedih, rajin mengerjakan sesuatu bila sedang senang. Figur ayah tidak ada dalam keluarga ini karena telah berpisah dengan ibunya membuat keluarga ini mempunyai kekurangan dalam segi ekonomi dan ikatan kekeluargaan dengan anak-anaknya. Meskipun ketiga anaknya tingal satu atap dan sudah mempunyai pekerjaan, tapi komunikasi dan kasih sayang di antara mereka tidak terjalin, seperti hidup sendiri. C yang merasa tidak diberi nafkah oleh ibunya menjauh dari ibunya. Dia lebih terbuka kepada teman dekatnya yang sudah hampir 7 tahun mempunyai hubungan yang khusus dengannya. Karena menurut C temannyalah yang dapat memberikan semua kebutuhan hidupnya baik biologis kebutuhan sehari-hari contohnya pakaian, makanan dll ataupun psikologis contohnya rasa nyaman dan aman. Anak maupun ibu dalam keluarga ini tidak dapat berkomunikasi layaknya keluarga lainnya, karena C tidak ingin orang tua khususnya ibu mengatur, turut ikut campur dan mengganggu jalan hidupnya. Maka dari itu ibu dalam keluarga ini lebih memilih tidak banyak bicara diam dan enggan berkomunikasi dengan C dengan alasan “daripada harus bertengkar dengan anak”. Tetapi harapan ibu C menginginkan pribadi C kembali seperti dulu waktu dia masih duduk di bangku SMA yaitu mau berbagi cerita dengannya. 4. Keluarga Keempat Tabel 4 Data Keluarga D Kategori Kultural Sosiologis Psikologis Ayah Purwodadi, Semarang Jawa Tengah 1.Pensiunan Pegawai Negeri Sipil PNS di Jakarta Utara. 2.Aktif dalam kepengurusan RW bagian perlengkapan. 1. Baik 2. Keras 3. Tegas 4. Bijaksana 5. Demokratis 6. Agak pendiam Ibu Bogor, Jawa Barat. 1.Ibu rumah tangga 2.Penjahit 3.Dalam masyarakat aktif dalam bidang keagamaan, misalnya pengajian ibu-ibu. Dan sosial misalnya PKK dan Posyandu. 1. Banyak bicara 2. Penyayang 3. Pengertian 4. Mudah bergaul dengan siapa saja Anak Jakarta 1.Mahasiswi Universitas Islam di Jakarta. 1. Ceria 2. Terbuka 2.Guru parttime di lembaga bahasa Inggris di Jatibening, Bekasi. 3.Karang taruna RT. 3. Banyak bicara 4. Pekerja keras 5. Banyak tanya 6. Agak malas Data Kultural Keluarga keempat terdiri dari ayah, ibu dan 2 dua orang anak. Keluarga ini dilatarbelakangi oleh ayah yang lahir dan tumbuh besar di Porwodadi Jawa Tengah, kemudian kerja di Jakarta tahun 1971 hingga sekarang. Ibu yang lahir dan tumbuh besar di Bogor Jawa barat, dan ke Jakarta tahun 1980 setelah menikah. Kedua anak mereka lahir di Jakarta. Dari kedua anak mereka yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu D anak kedua mereka. D lahir dan tumbuh besar di Jakarta, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Pertama SMP sampai Sekolah Menengah Atas SMAnya di sebuah pondok pesantren di kota Ngawi Jawa Timur, dan melanjutkan kuliahnya di Jakarta. Data Sosiologis Ayah dalam keluarga ini bekerja sebagai pensiunan Pegawai Negeri Sipil PNS dan ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai pekerjaan sampingan sebagai penjahit. Anak pertamanya sudah bekerja dan D saat ini tercatat sebagai mahasiswi di sebuah Universitas Islam di Jakarta dan bekerja sebagai guru parttime di sebuah lembaga bahasa Inggris di Bekasi. Dalam bermasyarakat keluarga ini terbilang sangat aktif, ayah D mantan ketua RT selama 12 tahun lamanya dan saat ini tercatat sebagai bagian perlengkapan dalam keperngurusan RW, ibu yang aktif diorganisasi ibu-ibu seperti PKK, Posyandu dan pengajian-pengajian serta D yang selalu mengikuti kegiatan remaja, seperti pengajian remaja, karang taruna RT. Data Psikologis Ayah bagi D adalah ayah yang baik, tegas, demokratis, bijaksana, tidak banyak bicara tapi jika ada yang cerita ayah pasti menanggapinya. Diam bila sedang marah, suka bingung dalam mengerjakan sesuatu bila sedih, banyak bicara bila sedang senang. Bagi D ibu adalah ibu yang sangat penyayang, bisa mengerti perasaan anak, bisa jadi teman, mudah bergaul supel, masakannya enak, banyak bicara cerewet, ngomel jika marah, diam jika sedih dan senang bercerita jika sedang senang. D bagi orang tuanya adalah anak yang ceria, terbuka, suka cerita, banyak bicara dan banyak tanya, pekerja keras tapi agak pemalas. Senang sekali diam di kamar dan menangis bila sedang sedih, banyak bicara ngomel-ngomel bila sedang marah, dan senang sekali bercerita bila sedang senang. Keluarga ini mempunyai komunikasi yang sangat terbuka terhadap anggota keluarganya. Baik ayah, ibu dan anak selalu bercerita tentang kejadian-kejadian yang didapatkan selama di tempat bekerja ataupun di kampus sesampainya di rumah. Jadi tidak ada yang ditutupi di antara mereka. Ayah mengetahui sikap dan sifat D ketika sedih maupun senang, yang disukai maupun tidak, begitu juga ibu. D juga mengetahui apa yang harus dilakukan jika orang tua ibu dan ayah sedih dan senang, apa yang disukai dan apa yang tidak disukai oleh kedua orang tuanya.

B. Proses Non Komunikasi Antarpribadi ke Komunikasi Antarpribadi