33 tinja suntuk bahan yang sukar larut dalam air.
d. Alat transpor antar jaringan dari bahan-bahan yang diperlukan oleh suatu jaringan dibuat oleh jaringan lain. Hal ini tampak jelas
misalnya dalam transpor lipoprotein seperti lipoprotein densitas tinggi atau high density lipoprotein HDL, lipoprotein densitas
rendah atau low lipoprotein LDL dan hormon. e. Mempertahankan keseimbangan dinamis homeostasis dalam
tubuh, termasuk didalamnya ialah mempertahankan suhu tubuh, mengatur keseimbangan distribusi air dan mempertahankan
keseimbangan asam-basa sehingga pH darah dan cairan tubuh tetap dalam keadaan yang seharusnya.
f. Mempertahankan tubuh dari agresi benda atau senyawa asing umumnya selalu dianggap punya potensi menimbulkan ancaman.
Dengan demikian, secara garis besar dapat dikatakan bahwa fungsi darah ialah sebagai sarana transpor, alat homeostasis dan alat
pertahanan. Mohamad Sadikin,2002
2.4.2 Macam - Macam Sel Darah
Apabila setetes darah diletakkan di atas kaca objek yang bersih dan kering kemudian dibuat sediaan hapus dan diwarnai dengan pewarnaan May Greenwald
Giemsa MGG, secara garis besar akan tampak sel-sel yang dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar :
1. Sel darah merah atau eritrosit Sel darah merah atau eritrosit adalah sel terbanyak di dalam darah. Sel ini
mempunyai bentuk sel yang bulat, tidak berinti dan berwarna merah kebiruan
34 homogen. Karena sel ini mengandung senyawa yang berwarna merah, yaitu
hemoglobin, maka dengan sendirinya darah berwarna merah. Konsentrasi sel darah merah perlu diketahui untuk mengetahui nilai fisiologi tubuh. Cara
yang digunakan untuk mengetahui konsentrasi sel darah merah ada tiga. Pertama menyatakan dalam kosentrasi hemoglobin, kedua sebagai jumlah sel
darah merah dalam suatu volume tertentu. Dan yang ketiga dalam hematokrit Mohamad Sadikin, 2002
Jumlah sel darah merah kira-kira 5 juta mm
2
darah pada rata-rata orang dewasa dan berumur 120 hari. Keseimbangan yang tetap dipertahankan antara
kehilangan dan pergantian sel darah setiap hari. Pembentukan sel darah merah dirangsang oleh hormon glikoprotein, eritropoetin yang dianggap berasal dari
ginjal. Pembentukan eritropoetin dipengaruhi oleh hipoksia jaringan yang dipengaruhi oleh faktor seperti perubahan O
2
atmosfir, berkurangnya kadar O
2
darah arteri dan berkurangnya konsentrasi hemoglobin. Perubahan massa sel darah merah menimbulkan dua keadaan yang berbeda. Jika jumlah sel darah
merah berkurang maka timbul anemia. Sebaliknya, keadaan dimana sel darah merah terlalu banyak disebut polisitemia yang menyebabkan peningkatan
viskositas dan volume darah. Sylvia dan Loraine, 1995. 2. Sel darah putih atau leukosit
Sel darah putih adalah sel lain yang terdapat dalam darah, Sel darah putih umumnya berperan dalam mempertahankan tubuh terhadap penyusupan benda
asing yang selalu dipandanag mempunyai kemungkinan untuk mendatangkan bahaya bagi kelangsungan hidup individu. Jumlah leukosit di dalam darah
35 tidaklah sebanyak sel darah merah yaitu berkisar antar 0,1-0,2 dari jumlah
sel darah merah. Mohamad Sadikin, 2001 Jumlah normal leukosit mempunyai rentang cukup luas yaitu antara 5.10
3
- 10
4
ml. Keragaman jumlah yang sampai 100 dapat dimaklumi karena itu jumlah leukosit tersebut berubah-ubah dari saat ke saat sesuai dengan jumlah
benda asing yang dihadapi dari saat ke saat. Bila keseluruhan leukosit lebih dari 10
4
ini berarti individu berada dalam keadaan radang. Mohamad Sadikin, 2001
Ada 5 jenis leukosit yang kemudian menurut bentuk inti masing-masing kemudian dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. Leukosit dengan inti terpecah sel PMN atau granulosit Leukosit ini terdiri dari 3 macam yaitu : Mohamad Sadikin, 2001
a Netrofil : mempunyai kemampuan untuk melakukan fagositosis yaitu menelan dan memakan benda atau sel asing dengan
menjulurkan sitoplasmanya yang mampu melakukan gerak amuboid mengelilingi benda tersebut. Gangguan apapun terhadap
netrofil baik yang bersifat bawaan atau genetik maupun karena pengaruh
lingkungan akan
menyebabkan individu
yang bersangkutan amat mudah mengalami infeksi.
b Eosinofil : Juga mempunyai kemampuan untuk melakukan fagositosis. Berbeda dengan sel-sel netrofil , sel eosinofil mampu
membunuh parasit termasuk parasit besar seperti cacing. Dapat dikatakan bahwa sel eosinofil merupakan alat pertahanan terhadap
infeksi cacing.
36 c Basofil : Membawa heparin, faktor-faktor pengaktifan histamin
dan platelet pada granula-granulanya untuk menimbulkan peradangan pada jaringan. Fungsi yang sebenarnya tidak diketahui
dengan pasti. Kadar basofil meningkat basofilia ditemukan pada gangguan mieloproliferatif yaitu gangguan proliferatif dari sel-sel
pembentuk darah. b. Leukosit dengan inti bulat Leukosit Mononukleus
Leukosit ini mempunyai inti yang utuh, tidak terpecah-pecah menjadi beberapa segmen. Sebenarnya inti sel leukosit ini tidak selalu bulat sempurna
akan tetapi selalu utuh dan tidak terbagi-bagi. Leukosit ini terdiri dari 2 macam yaitu : Mohamad Sadikin, 2001
a Limfosit : Leukosit mononukleus dengan sitoplasma dan inti kecil. Sel limfosit mempunyai ukuran lebih kecil, hampir sama dengan
sel darah merah. Limfosit adalah leukosit terbanyak di dalam darah setelah leukosit neutrofil. Berbeda dengan sel-sel granulosit,
limfosit tidak dapat melakukan fagositosis. Akan tetapi sel-sel limfosit ini mempunyai peranan sangat penting dalam mekanisme
pertahanan atau imunitas spesifik terhadap benda asing. Bila limfosit bertemu dengan benda asing, ia akan berkembang dan
mitosis menjadi sel plasma plasmosit yang berfungsi sebagai sel penghasil antibodi.
b Monosit : sel-sel mononukleus yang mempunyai sitoplasma yang banyak dan inti besar.
37 Kelainan-kelainan yang terjadi pada sel darah putih dapat mengenai setiap
lapisan sel atau semua lapisan sel dan umumnya berkaitan dengan pembentukan atau penghancuran diri, antara lain : Sylvia dan Loraine, 1995.
a. Leukositosis menyatakan peningkatan leukosit yang umumnya melebihi 10.000mm
2
. b. Netrofilia menyatakan peningkatan netrofil
c. Leukopenia menyatakan jumlah leukosit yang menurun d. Agranulositosis menyatakan keadaan yang sangat serius ditandai
dengan jumlah leukosit yang sangat rendah dan tidak adanya netrofil. 3. Keping darah atau trombosit atau platelet
Trombosit merupakan pecahan-pecahan sel yang berasal dari sel-sel awal yang besar di dalam sumsum tulang. Umur trombosit setelah terpecah dari sel
asalnya dan masuk darah ialah antara 8 sampai 14 hari. Konsentrasi trombosit di dalam darah ialah antara 10
5
sampai 5 x 10
6
ml darah. Perubahan dalam jumlah trombosit umumnya ialah penurunan oleh karena sering terjadi pada
berbagai penyakit dan keadaan patologi tertentu. Penurunan jumlah trombosit ini dihubungkan dengan fungsinya. Ivan.M roitt, 2002
Peranan trombosit yang banyak diketahui adalah homeostasis melalui pembentukan agregasi pada dinding vaskuler yang rusak. Jumlah trombosit
yang turun akan ditandai dengan perdarahan. Selain homeostasis, trombosit mempunyai peranan modulasi respon inflamasi, sitotoksik sel efektor dan
penyembuhan jaringan. Ivan.M roitt, 2002
38
Tabel II. Cara Pemeriksaan Darah Sylvia dan Loraine, 1995
Pengukuran Penjelasan
Hitung sel darah merah Jumlah sel darah merah dalam 1mm
3
darah Konsentrasi hemoglobin
Jumlah hemoglobin dalam volume darah tertentu Hematokrit
Persentase darah yang dibentuk oleh sel darah merah Volume eritrosit rata-rata MCV
Volume masing-masing sel darah merah MCV = Hematokrit, vol x 10
Jumlah eritrosit, jutamm
3
Konsentrasi hemoglobin eritrosit rata-rata MCHC Perbandingan setiap eritrosit yang ditempati oleh hemoglobin
MCHC = Hemoglobin, g100ml x 100 Hematokrit, vol
Hemoglobin eritrosit rata-rata MCH Jumlah persen hemoglobin dalam setiap eritrosit
MCH = Hemoglobin, g100ml x 10 Jumlah eritrosit, jutamm
3
Hitung leukosit Jumlah leukosit dalam 1mm
3
darah Hitung jenis
Persentase dari berbagai jenis leukosit yang tampak pada pemeriksaan sediaan darah perifer
Hitung trombosit Jumlah trombosit dalam 1mm
3
darah Hitung retikulosit
Presentase eritrosit tak berinti yang mengandung sisa DNA
Tabel III. Nilai Sel Darah Normal
Sylvia dan Loraine, 1995
Pengukuran Pria
Wanita
Hitung eritrosit juta selmm
3
4,7-6,1 4,2-5,2
Hemoglobin, g100ml 13,4-17,6
12,0-15,4 Hematokrit,
42-53 38-46
MCV, µm
3
eritrosit 81-96
MCHC, g100ml eritrosit 30-36
MCH, pgeritrosit 27-31
39
Jumlah leukosit total, selmm
3
4000-10.000 -PMN,
-Eosinofil, -Basofil,
-Neutrofil, 38-70
1-5 0-2
40-60 Monosit,
1-8 Limfosit,
15-45 Trombosit, selmm
3
150.000-400.000 Hitung retikulosit
1-2
2.5 Sistem Imun