5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Obat
Menurut SK Menteri Kesehatan R.I. No.125KabB.VII71 tanggal 9 Juni 1971, yang dimaksud dengan obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-
bahan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk untuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia.
7
Obat berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan karena penanganan dan pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari
tindakan terapi dengan obat atau farmakoterapi.
8
2.2. Obat Palsu 2.2.1.
Definisi Obat Palsu
Menurut KepMenkes No. 10102008, obat palsu adalah obat yang diproduksi oleh yang tidak berhak berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku atau produksi obat dengan penandaan yang meniru identitas obat lain yang telah memiliki izin edar. Sedangkan definisi obat palsu menurut
WHO adalah obat-obatan yang secara sengaja pendanaannya dipalsukan, baik
identitasnya maupun sumbernya. Menurut WHO, obat palsu dikelompokkan dalam lima kelompok yaitu:
9
Produk tanpa zat aktif API Produk dengan kandungan zat aktif yang kurang
Produk dengan zat aktif berbeda Produk yang diproduksi dengan menjiplak produk milik pihak lain
Produk dengan kadar zat aktif yang sama tetapi menggunakan label
dengan nama produsen atau negara asal berbeda.
6
2.2.2. Upaya Pemberantasan Obat Palsu
2.2.2.1. Apotek Rakyat
Menurut Peraturan
Menteri Kesehatan
nomor. 284MENKESPERIII2007 definisi apotek rakyat adalah sarana
kesehatan tempat dilaksanakannya pelayanan kefarmasian dimana dilakukan penyerahan obat dan perbekalan kesehatan dan tidak
melakukan peracikan.
10
a. Alasan didirikan Apotek Rakyat
10
Dalam rangka meningkatkan dan memperluas akses masyakat dalam memperoleh obat dan untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian
perlu dibuka kesempatan pengembangan Pedangan Eceran Obat menjadi Apotek Rakyat.
Bahwa agar apotek rakyat dapat memberikan pelayanan kefarmasian dengan baik perlu mengatur pengelolaan Apotek Rakyat dengan
peraturan Menteri Kesehatan
b. Pengaturan Apotek Rakyat
Setiap orang atau badan usaha dapat mendirikan apotik rakyat. Pedagang eceran obat dapat merubah statusnya menjadi apotik rakyat
bila merupakan satu atau gabungan paling banyak 4 pedagang eceran obat.
10
Jika bergabung maka harus:
10
o Mempunyai ikatan kerjasama dalam bentuk badan usaha atau
bentuk badan lainnya o
Letak lokasi pedagang eceran obat berdampingan yang memungkinkan dibawah satu pengelolaan
o Apotek rakyat dalam pelayanan kefarmasian harus
mengutamakan obat generik o
Apotek rakyat harus memiliki satu orang apoteker sebagai penanggung jawab dan dapat dibantu oleh asisten apoteker
7
o Apotek rakyat harus memenuhi standar dan persyaratan
o Pedagang eceran obat yang statusnya sudah berubah menjadi
apotek sederhana dianggap telah menjadi apotek rakyat dan harus mengganti izin apotek sederhana tersebut oleh dinkes
kabkota
c. Larangan Jika Sudah Menjadi Apotek Rakyat