Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009
c. Gangguan ini tidak disebabkan oleh gangguan Rett atau gangguan
disintegrasi masa kanak.
C. Penyesuaian Diri Orangtua yang Memiliki Anak autis
Menjadi orangtua adalah suatu periode kehidupan yang akan dilalui setiap individu. Individu yang sudah menjadi orangtua akan mengalami suatu perubahan
dalam kehidupannya sehingga ia perlu menyesuaikan diri. Orangtua yang memiliki anak normal saja akan mengalami masalah penyesuaian diri dengan
kehadiran anak dalam keluarga begitu juga orangtua yang mempunyai anak yang mengalami gangguan perkembangan seperti autisme.
Anak autis adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan pervasif yang ditandai dengan tiga ciri utama, yaitu pengasingan yang ekstrim extreme
isolation dan ketidakmampuan untuk berhubungan dengan orang lain, kebutuhan patologis akan kesamaan dan mutism atau cara berbicara yang tidak komunikatif
termasuk ecolalia dan kalimat-kalimat yang tidak sesuai dengan situasi Kanner dalam Wenar, 1994.
Berbagai reaksi orangtua muncul ketika mengetahui bahwa anaknya mengalami autisme. Ada perasaan menolak, malu, tidak percaya, sedih, cemas,
merasa bersalah dan berdosa, marah, terkejut, depresi hingga pada penerimaan. Sesuai dengan apa yang dikatakan Kubbler – Ross dalam Sarasvati, 2004 bahwa
ada beberapa reaksi yang dapat muncul ketika individu menghadapi cobaan dalam hidup, yaitu menolak kenyataan, marah, melakukan tawar-menawar, depresi dan
penerimaan. Reaksi-reaksi orangtua ini muncul karena harapan orangtua terhadap
Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009
anak tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya yaitu memiliki anak yang berkembang dengan normal seperti anak-anak lainnya dan adanya berbagai
tuntutan dari lingkungan sekitarnya sehingga menuntut orangtua untuk mampu menyesuaikan diri dengan berbagai permasalahan yang muncul.
Umumnya orangtua yang memiliki anak autis akan mengalami stress. Hal ini terjadi baik pada ayah maupun ibu. Ayah dan ibu juga menunjukkan
penampakan yang berbeda dari stress yang mereka alami yang berhubungan dengan masalah-masalah anak autisnya. Ibu merupakan tokoh yang lebih rentan
terhadap masalah penyesuaian. Hal ini dikarenakan ibu berperan langsung dalam kelahiran anak. Biasanya ibu cenderung mengalami perasaan bersalah dan depresi
yang berhubungan dengan ketidakmampuan anaknya dan ibu lebih mudah terganggu secara emosional. Ibu juga merasa stress karena perilaku yang
ditampilkan oleh anaknya seperti, tantrum, hiperaktif, kesulitan bicara, perilaku yang tidak lazim, ketidakmampuan bersosialisasi dan berteman. Berbeda dengan
ayah yang sebenarnya juga mengalami stress yang sama tetapi dampak stressnya tidak seberat yang dialami oleh ibu. Ayah cenderung lebih stress karena stress
yang dialami oleh ibu. Hal ini dikarenakan oleh peran ayah sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga sehingga mereka tidak terlalu terlibat dalam pengasuhan
anak sehari-hari Cohen Volkmar, 1997 Dillihat dari jenis tuntutan untuk menyesuaikan diri menurut Lazarus
1969, penyesuaian diri orangtua yang memiliki anak autis adalah termasuk : 1.
Tuntutan eksternal yang berasal dari tuntutan sosial social demands. Hal ini disebabkan adanya tuntutan terhadap orangtua untuk berindak, berpikir
Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009
dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak tersebut secara khusus. Disamping itu orangtua juga perlu menangani masalah perilaku anak,
kesehatan dan pendidikan anak yang sangat berbeda dari anak-anak normal.
2. Tuntutan internal yang berasal dari motif sosial. Hal ini disebabkan
adanya keinginan orangtua untuk disayangi, dihormati, dicintai dan ditemani orang lain. Baik itu keinginan untuk disayang oleh anaknya
walaupun anaknya mengalami kesulitan untuk mengekspresikan perasaannya. Begitu juga dengan keinginan orangtua untuk ditemani dan
dihormati oleh orang-orang sekitarnya karena adanya suatu keadaan khusus pada diri orangtua yaitu dengan kehadiran anak autis dalam
keluarganya. Mash Wolfe 2005 mengatakan bahwa orangtua harus mencoba
memahami dan menerima kenyataan hasil diagnosa anak dan perilaku anak yang selalu berbeda dengan anak lainnya sehingga orangtua mampu bereaksi untuk
menyesuaikan diri dengan berbagai permasalahan yang muncul baik dari anak itu sendiri, dari diri sendiri maupun permasalahan yang timbul dari lingkungan
sekitarnya. Penerimaan orangtua dengan anak autis dapat mempengaruhi penyesuaian orangtua itu sendiri dan penyesuaian diri orangtua juga sangat
mempengaruhi penyesuaian diri anak. Penyesuaian diri adalah proses yang mencakup respon-respon mental dan
perilaku yang diperjuangkan individu agar berhasil menghadapi kebutuhan- kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik-konflik serta untuk menghasilkan
Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009
kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada Schneider, 1964.
Orangtua yang memiliki anak autis diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan baik sehingga orangtua harus memiliki beberapa karakteristik penyesuaian
diri yang baik, yaitu : 1.
Tidak terdapat emosionalitas yang berlebihan absence of excessive emotionality sehingga mampu mengontrol emosi yang berlebihan dan
dalam menghadapi permasalahan emosinya akan tetap tenang dan tidak panik.
2. Tidak terdapat mekanisme psikologis absence of psychological
mechanisms sehingga dalam menyelesaikan masalah individu menggunakan pemikiran yang rasional dan mengarah langsung pada
permasalahan. 3.
Tidak terdapat perasaan frustrasi pribadi absence of the sense of personal frustration sehingga individu mampu menghadapi masalah secara wajar,
tidak menjadi cemas dan frustasi. 4.
kemampuan untuk belajar ability to learn yaitu pengetahuan yang diperoleh dari hasil belajar dapat dipergunakan untuk mendukung dan
mengatasi permasalahan yang dihadapi. 5.
Pemanfaatan pengalaman utilization of past experience sehingga dapat membandingkan pengalaman diri sendiri dengan pengalaman orang lain
dan pengalaman-pengalaman tersebut dapat memberikan sumbangan dalam pemecahan masalah yang dihadapi
Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009
6. Sikap yang realistis dan objektif realistic and objective attitudes yaitu
mampu menghadapi masalah dengan segera, apa adanya dan tidak ditunda-tunda.
7. Pertimbangan rasional dan pengarahan diri rational deliberation and self
direction yaitu individu dapat mengarahkan dirinya dan mempertimbangkan masalah secara rasional.
Menurut Schneiders 1964 penyesuaian diri yang baik adalah individu yang dapat memberi respon yang matang, bermanfaat, efisien dan memuaskan.
Berdasarkan baik atau buruknya penyesuaian diri orangtua dengan anak autis, dapat dikemukakan dua bentuk penyesuaian diri menurut Lazarus 1969, yaitu :
1. Penyesuaian diri yang buruk dimana orangtua menerima kehadiran anak
autis secara pasif dan tidak mengoptimalkan kemampuan dirinya dan anak tersebut untuk mengatasi masalah yang muncul.
2. Penyesuaian diri yang baik dimana orangtua dapat menerima keterbatasan-
keterbatasan dari anak sehingga akan tercipta hubungan baik antara anak dengan dirinya. Salah satu prinsip penting dari penyesuaian diri yang baik
pada orangtua anak autisme yaitu membuat tujuan yang realistis yang berhubungan dengan kemampuan anaknya atau hubungan diantara mereka
dan berusaha mencapai tujuan tersebut secara bersama-sama. Adapun penyesuaian diri yang tidak baik menurut Schneiders 1969
adalah penyesuaian diri yang menyimpang dari kenyataan yang ditandai dengan ketidakmampuan mengendalikan emosi bila menghadapi masalah, menjadi panik
sehingga tindakan yang diambil tidak sesuai dengan kenyataan, menggunakan
Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009
pertahanan diri yang berlebihan dan menyimpang dari kenyataan sehingga memungkinkan terjadinya kecemasan, frustasi dan konflik.
Misbah Umar Lubis : Penyesuaian Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis, 2009. USU Repository © 2009
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian ilmiah karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah
penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya Hadi, 2000. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat deskriptif yang
dimaksudkan untuk melihat bagaimana penyesuaian diri orangtua yang memiliki anak autis. Menurut Azwar 1999 penelitian deskriptif merupakan metode yang
menggambarkan dengan sistematik dan akurat fakta dengan tidak bermaksud menjelaskan, menguji hipotesis, membuat prediksi maupun implikasi. Menurut
Hadi 2000 metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan suatu fenomena yang terjadi tanpa bermaksud mengambil kesimpulan yang berlaku secara umum.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah penyesuaian diri orangtua yang memiliki anak autis.
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Penyesuaian diri merupakan usaha individu untuk mengatasi secara efektif berbagai tuntutan atau tekanan yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri
maupun dari lingkungannya. Penyesuaian diri dalam penelitian ini dapat diungkap melalui skala penyesuaian diri yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori