Sifat-sifat aluminium murni Aluminium 1 Sejarah penemuan aluminium

Zakwan Helmi : Studi Pengaruh Waktu Penahanan Terhadap Jumlah Partikel Aluminium Cair Siap Cetak Pada Proses Perlakuan Logam Aluminium Cair Di Dapur Penampung PT. INALUM, 2009. USU Repository © 2009 Selanjutnya tekanan dikurangi dan ampas yang terdiri dari oksida besi, silikon, titanium dan kotoran-kotoran lainnya ditekan melalui saringan dan dikesampingkan. Alumina dalam bentuk aluminat natrium tersebut dipompa ke tangki pengendapan dan dibubuhkan kristal hidroksida aluminium yang halus. Sehingga kristal itu menjadi inti kristalisasi. Dan kristal hidroksida aluminium terpisah dari larutan. Hidroksida aluminium disaring kemudian dipanaskan diatas suhu 980 o C dan menghasilkan alumina dan dielektrolisa sehingga terpisah menjadi oksigen dan aluminium murni.

2.1.2 Sifat-sifat aluminium murni

Dalam pengertian kimia aluminium termasuk logam yang reaktif. Apabila di udara terbuka ia akan bereaksi dengan oksigen, jika reaksi berlangsung terus maka aluminium akan rusak dan sangat rapuh. Permukaan aluminium sebenarnya bereaksi bahkan lebih cepat daripada besi. Namun lapisan luar aluminium oksida yang terbentuk pada permukaan logam itu merekat kuat sekali pada logam di bawahnya dan membentuk lapisan yang kedap oleh karena itu dapat dipergunakan untuk keperluan kontruksi tanpa takut terhadap sifat kimia yang sangat reaktif. Tapi jika logam bertemu dengan alkali lapisan oksidanya akan mudah larut. Lapisan oksidanya akan bereaksi secara aktif dan akhirnya akan mudah larut pada cairan alkali. Sebaliknya berbagai asam termasuk asam nitrat pekat tidak berpengaruh terhadap aluminium, karena lapisan aluminium kedap terhadap asam. Aluminium dapat ditempa, ekstruksi, dilengkungkan, diregangkan, diputar, dispons, diembos, dirol dan ditarik untuk menghasilkan kawat. Dipasaran dapat diperoleh aluminium dengan bentuk kawat foil, lembaran pelat dan profil. Semua paduan aluminium ini dapat di mampu bentukwrought alloys dan dapat di mesin, di las dan di patri. Zakwan Helmi : Studi Pengaruh Waktu Penahanan Terhadap Jumlah Partikel Aluminium Cair Siap Cetak Pada Proses Perlakuan Logam Aluminium Cair Di Dapur Penampung PT. INALUM, 2009. USU Repository © 2009 Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai ketahanan korosi yang sangat baik karena pada permukaannya terdapat suatu lapisan oksida yang melindungi logam dari korosi dan hantaran listriknya cukup baik sekitar 3,2 kali daya hantar listrik besi. Berat jenis aluminium 2,643 kgm 3 cukup ringan dibandingkan logam lain, titik cair aluminium 660 C dan titik didihnya 1800 C. Kekuatan tarik aluminium yang berkisar 83 – 310 Mpa dan dapat dilipatkan melalui pengerjaan dingin atau pengerjaan panas. Dengan menambah unsur paduan pengerjaan panas maka dapat diperoleh paduannya dengan kekuatan melebihi 700 MPa paduannya, dimana sifat fisik dan mekanik aluminium dapat kita lihat pada tabel 2.1 dan 2.2 berikut. Tabel 2.1 Sifat – sifat fisik Aluminium Sifat – sifat Kemurnian Al 99,996 99,0 Massa jenis 20 C 26,989 2,71 Titik cair 660,2 653 – 657 Panas jenis cal g . C 100 C 0,2226 0,2297 Hantaran listrik 64,94 59 dianil Sumber: Ilmu Logam I Tabel 2.2 Sifat – sifat mekanik Aluminium Sifat – sifat Kemurnian Al 99,996 99,0 Dianil Dirol Dianil H 18 Kekuatan tarik kg mm 2 4,9 11,6 9,3 16,9 Kekuatan mulur kg mm 2 1,3 11,0 3,5 14,8 Perpanjangan 48,8 5,5 35 5 Kekerasan brinell 17 27 23 44 Sumber: Ilmu Logam I Zakwan Helmi : Studi Pengaruh Waktu Penahanan Terhadap Jumlah Partikel Aluminium Cair Siap Cetak Pada Proses Perlakuan Logam Aluminium Cair Di Dapur Penampung PT. INALUM, 2009. USU Repository © 2009 2.2. Proses Peleburan Aluminium 2.2.1 Proses peleburan