Semen Sebagai Bahan Perekat Bangunan Penggunaan Semen Pada Pekerjaan Konstruksi Semen Portland

guncangan atau panas, sebab kekuatannya dapat berkurang sehingga tidak sesuai lagi dengan persyaratan. Proses pengerasan berlangsung sejak tercapainya pengikatan awal. Lamanya proses pengerasan serta penambahan kekuatan berlangsung untuk jangka waktu yang lama. Bahan yang bersangkutan memerlukan perlakuan yang hati-hati dan tidak boleh dipengaruhi oleh perlakuan-perlakuan kasar dari luar.

2.2 Semen Sebagai Bahan Perekat Bangunan

Semen berasal dari bahasa asing yaitu “CEMENT” yang berarti pengikat perekat. Perkataan cement itu sendiri diambil dari kata latin “CEMENTUM” yaitu nama yang diberikan kepada batu kapur yang serbuknya telah dipergunakan sebagai adukan mortar lebih dari 2000 tahun yang lalu di Negara Italia. Dalam perkembangannya, arti perkataan “CEMENT” mengalami sedikit perubahan evolusi, misalnya pada abad pertengahan diartikan sebagai segala macam bahan pengikat perekat seperti Rubber Cement. Semen adalah hydraulic binder perekat hidraulis yang berarti bahwa senyawa-senyawa yang terkandung didalam semen tersebut dapat beraksi dengan air dan membentuk zat baru yang bersifat sebagai perekat terhadap batuan. Oleh karena sifat hidraulis tersebut, maka semen bersifat : 1. Dapat mengeras bila dicampur dengan air 2. Tidak larut dalam air

2.3 Penggunaan Semen Pada Pekerjaan Konstruksi

Dalam perkembangannya dari waktu ke waktu penggunaan beton atau bahan bangunan berbasis semen, mengalami perubahan atau kemajuan yang disesuaikan dengan jenis, fungsi serta kondisi lingkungannya. Sehingga dengan metode dan teknologi pencampuran bahan tambahan tertentu muncullah jenis beton mutu tinggi, Universitas Sumatera Utara beton ringan, beton tahan radiasi dan lain-lain. Begitu pula dengan adanya pengelompokkan jenis konstruksi structural dan non struktural seharusnya ada dan diperlukan jenis semen tertentu yang dapat digunakan sesuai dengan peruntukkannya tanpa perlu menambahkan bahan tambahan lainnya.

2.4 Semen Portland

Semen Portland adalah suatu bahan kunstruksi yang paling banyak dipakai serta merupakan jenis semen hidraulik yang terpenting. Semen Portland dipergunakan dalam semua jenis beton struktural seperti tembok, lantai, jembatan, terowongan dan sebagainya yang diperkuat dengan tulangan atau tanpa tulangan. Berikut tabel bahan mentah semen Portland Tabel 2.2 Bahan Mentah Semen Portland Mengandung kapur CaCO 3 Mengandung kapur dan lempung 75 CaCO 3 Mengandung lempung CaCO = 40 -75 3 40 Batu kapur Kapur Kerang Batu kapur kelempungan Kapur kelempungan Batu marl kelempungan Batu tulis Batu tulis Lempung Sumber ASTM C 150 Berikut tabel persentase dari komposisi dan kadar senyawa kimia semen Portland. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 Persentase dari Komposisi dan Kadar Senyawa Kimia Semen Portland Analisa Biasa Pengerasan cepat Panas rendah Tahan sulfat Kapur 63,1 64,5 60,0 64,0 Silikat 20,6 20,7 22,5 24,4 Alumina 6,3 5,2 5,2 3,7 Besi Oksida 3,6 2,9 4,6 3,0 Senyawa kimia Trikalsium silikat C 3 40 S 50 25 40 Dikalsium Silikat C 2 30 S 21 45 40 Trikalsium Aluminate C 3 11 A 9 6 2 Senyawa besi C 4 11 AF 9 14 9 Sumber L.J Murdock, 1979 Sifat-sifat semen Portland sangat dipengaruhi oleh susunan ikatan dari oksida- oksida serta dari bahan-bahan kotoran-kotoran lainnya. Pada umumnya analisa kimia menunjukkan persentase dari senyawa-senyawa berikut : Bagian yang tidak larut dalam asam klorida : - Silisiumdioksida SiO 2 - Aluminiumoksida Al 2 O 3 - Kalsiumoksida CaO - Ferioksida Fe 2 O 3 - Magnesiumoksida MgO - Sulfurtrioksida SO 3 - Alkali sebagai Natriumoksida Na 2 - Alkali sebagai kaliumoksida K O 2 - Kalsiumoksida bebas CaO-bebas O Berikut ini tabel persyaratan semen Portland. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4 Persyaratan Phisik Semen Portland. Jenis semen Kuat adukan kubus Nmm 2 lbin 2 1 hari 3 hari 7 hari 28 hari a. Portland biasa BS 12 : 1971 ASTM jenis I - - 15 2200 12.4 1800 23 3400 19.32800 - - b.Portland yang cepat keras BS 1222 : 1971 ASTM jenis III - 12.4 1800 21 3000 24.1 3500 28 4000 - - - c. Portland panas rendah BS 1370 : 1974 ASTM jenis IV ASTM jenis II - - - 8 1100 - 10.3 1500 14 2000 6.9 1000 17.2 2500 28 4000 17.22500 - d. Portland tahan sulfat BS 4027 : 1972 ASTM jenis V - - 15 2200 8.3 1200 23 3400 15.2 2200 - 20.7 3000 e. Portland dapur letus BS 146 : 1973 - 15 2200 23 3400 34 5000 f. Aluminium tinggi BS 915 : 1972 42 6000 49 7000 - - Sumber : LJ Murdock, 1979. Keterangan : a. Semen Portland tahan sulfat mempunyai bentuk yang lebih tahan sulfat daripada semen biasa, karena kadar trikalsium aluminat dikurangi. Semen ini tidak tahan asam dan tak ada keharusan untuk menambahkan kalsium klorida karena mengurangi sifat-sifat tahan sulfat. Universitas Sumatera Utara b. Semen Portland dapur letus memenuhi persyaratan BS 146 : 1973 diproduksi dengan menggiling suatu campuran klinker semen Portland dengan sisa batuan tambang dari dapur letus pada perbandingan 35 : 36.

2.5 Semen Alternatif