Pembuatan Sampel Uji Pengujian Sampel

a. Pembuatan Sampel Uji

Prosedur yang dilakukan dalam pembuatan SPK adalah sebagai berikut : 1. Pembakaran a. Batu gamping ditimbang sebanyak 1 kg kemudian dimasukkan kedalam wadah dan dibakar pada suhu 900 o b. Batu gamping yang telah dibakar diletakkan diatas keramik dengan ukuran 50x50 cm C selama 2 jam 2 Hasil pemadaman tersebut berupa tepung kapur dan sisa-sisa butir kapur yang belum hancur. kemudian dilakukan pemadaman dengan cara menyiramkan air sebanyak 13 dari berat batu gamping supaya gas karbon dioksidanya menguap c. Tanah lempung ditimbang sebanyak 2 kg kemudian dimasukkan kedalam tempat pembakaran dan dibakar pada suhu 900 o d. Tanah lempung yang sudah dibakar diletakkan diatas keramik dengan ukuran 50 x 50 cm C selama 2 ½ jam 2 untuk pendinginan 2. Penggilingan dengan ball mill a. Batu gamping yang telah dibakar masih berbentuk tepung dan sisa butir kapur dimasukkan kedalam tempat penggilingan kemudian digiling dalam waktu 20 menit b. Tanah lempung yang telah dibakar dimasukkan kedalam tempat penggilingan kemudian digiling dalam waktu 20 menit 3. Pengayakan a. Batu gamping yang telah digiling kemudian diayak dengan menggunakan ayakan 0,074 mm dengan ukuran 200 mesh b. Tanah lempung yang telah digiling kemudian diayak dengan menggunakan ayakan 0,074 mm dengan ukuran 200 mesh Universitas Sumatera Utara 4. Pencampuran a. Batu gamping dan tanah lempung yang telah diayak kemudian dicampur dengan perbandingan 1 : 2 selama 10 menit sampai didapatkan campuran homogen b. Batu gamping dan tanah lempung dibentuk menjadi pasta semen dengan menambahkan air sebanyak 25 dari berat semen. 5. Pencetakan a. Disiapkan cetakan berbentuk silinder dengan ukuran diameter 5 cm dan tinggi 5 cm b. Pasta semen dimasukkan kedalam cetakan dan diletakkan ditempat

3.5. Pengujian Sampel

Pengujian yang dilakukan pada SPK adalah sebagai berikut :

1. Pengujian kuat tekan

a. Pengujian kuat tekan umur 1 hari Setelah 1 hari semen pozolan kapur dikeluarkan dari cetakan kemudian ditimbang untuk mendapatkan berat semen kemudian diletakkan ditempat pengujian dan diuji kuat tekannya dengan menggunakan alat universal testing machine hingga didapatkan beban maksimumnya. Setiap kali pengujian dilakukan sebanyak 6 sampel supaya diperoleh kuat tekan rata-ratanya. b. Pengujian kuat tekan umur 3 hari Setelah 3 hari sampel dikeluarkan dari cetakan kemudian ditimbang untuk mengetahui berat semen kemudian diletakkan ditempat pengujian dan diuji kuat tekannya dengan menggunakan alat universal testing machine sampai didapatkan beban maksimumnya. Pengujian dilakukan sebanyak 6 sampel agar didapatkan kuat tekan rata-ratanya Universitas Sumatera Utara c. Pengujian kuat tekan 7 hari Setelah 7 hari sampel dibuka dari cetakan kemudian ditimbang untuk mengetahui berat semen kemudian diletakkan ditempat pengujian dan diuji kuat tekannya dengan menggunakan alat universal testing machine sampai didapatkan beban maksimumnya. Pengujian dilakukan sebanyak 6 sampel agar didapat kuat tekan rata-ratanya. d. Pengujian kuat tekan 28 hari Setelah 28 hari semen dibuka dari cetakan kemudian ditimbang untuk mengetahui berat semen kemudian diletakkan ditempat pengujian dan diuji kuat tekannya dengan menggunakan alat universal testing machine sampai didapat beban maksimumnya. Pengujian dilakukan sebanyak 6 sampel agar didapat kuat tekan rata-ratanya.

2. Pengujian Porositas

Pengujian porositas bertujuan untuk mengetahui berapa besar pori-pori semen. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut : a Batu gamping dan tanah lempung ditimbang dengan perbandingan 1 : 2 b Kemudian dimasukkan ke dalam mixer dan ditambahkan dengan air agar sebanyak 25 dari berat semen hingga didapatkan pasta semen c Disiapkan cetakan dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm 3 d Pasta semen dimasukkan kedalam cetakan dan kemudian ditimbang untuk mendapatkan massa basahnya setelah itu disimpan ditempat kosong yang terbuat dari kaca e Setelah berumur 1 hari semen dikeluarkan dari cetakan kemudian ditimbang untuk mendapatkan massa kering, setiap pengujian dilakukan sebanyak 6 sampel f Setelah berumur 3 hari semen dikeluarkan dari cetakan kemudian ditimbang untuk mendapatkan massa kering, setiap pengujian dilakukan sebanyak 6 sampel Universitas Sumatera Utara g Setelah berumur 7 hari semen dikeluarkan dari cetakan kemudian ditimbang untuk mendapatkan massa kering, setiap pengujian dilakukan sebanyak 6 sampel h Setelah berumur 28 hari semen dikeluarkan dari cetakan kemudian ditimbang untuk mendapatkan massa kering, setiap pengujian dilakukan sebanyak 6 sampel.

3. Pengujian Massa jenis semen

Pengujian massa jenis bertujuan untuk mengetahui berapa besar massa jenis yang terdapat di dalam SPK. Prosedurnya adalah sebagai berikut : a Ditimbang batu gamping dan tanah lempung dengan perbandingan 1 : 2 b Kemudian dimasukkan kedalam mixer c Disiapkan cetakan berbentuk kubus dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm d Pasta semen dimasukkan kedalam cetakan 3 e Kemudian ditimbang massa semen dan ditentukan massa jenisnya Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN