Efektivitas Kerja Pada PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera.

D. Efektivitas Kerja Pada PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera.

Setiap organisasi mempunyai tujuan baik organisasi besar maupun kecil. Kendati tujuan organisasi yang satu dengan yang lainya berbeda. Oleh sebab itu, dalam dunia penelitian hal ini menimbulkan banyak kriteria dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. Untuk memberikan gambaran lebih luas tentang pengertian efektivitas kerja berikut ini ada beberapa pengertian dari para ahli : a. Tika 2006 : 129 Berpendapat bahwa efektivitas kerja adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan manajemen. b. Yuli 2005 : 67 Menyatakan bahwa efektifitas menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai sasaran-sasaran hasil akhir yang telah ditetapkan secara tepat. c. Siswanto 2006 : 55 Efektivitas kerja berarti menjalankan pekerjaan yang benar. Efektifitas berarti kemampuan untuk memilih sasaran yang tepat. Dari definisi yang dikemukakan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa efektifitas adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan baik dan benar sehingga pencapai tujuan perusahaan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Adapun indikator dari efektivitas kerja yaitu : 31 1. Kualitas Kerja Kualitas kerja adalah ketelitian, kerapian, dan keterkaitan hasil kerja yang dilakukan dengan baik agar dapat menghindari kesalahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. 2. Kuantitas Kerja Kuantitas kerja adalah volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi normal. Kuantitas juga menunjukan banyaknya jenis pekerjaan yang dilakukan dalam suatu waktu sehingga efektivitas dapat terlaksana sesuai dengan tujuan perusahaan. 3. Pemanfaat Waktu Pemanfaat waktu adalah penggunaaan masa kerja yang sesuai disesuaikan dengan kebijakan perusahaan agar pekerjaan selesai tepat pada waktu yang ditetapkan. Disiplin kerja merupakan sikap yang ditunjukan oleh karyawan berupa keputusan dan ketaatan secara sadar terhadap aturan-aturan yang ditetapkan oleh organisasi. Setiap karyawan diharapkan mampu untuk mematuhi segala aturan yang ada. Selain itu, karyawan harus juga diharapkan dapat menggunakan waktu seefisien mungkin, terutama dengan cara datang tepat waktu ke kantoor dan berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Sehingga efektivitas kerja dapat tercapai. Tanggung jawab kerja adalah suatu sikap yang ditunjukan oleh karyawan dimana mereka merasa harus bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan dengan cara berkerja sebaik-baiknya. Upaya dalam meningkatkan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan cara pembinaan karyawan serta jaminan keamanan selama berkerja maupun sesudahnya, dan yang paling penting adalah terjadinya komunikasi dalam mendelegasian wewenang dari atasan ke bawahan. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia tentunya sangat diperlukan guna mewujudkan hasil yang diharapkan oleh setiap perusahaan. Setiap karyawan sudah sepatutnya diarahkan untuk lebih meningkatkan efektivitas kerja merekan melalui berbagai tahapan usaha secara maksimum. Sehingga pemanfaatan sumber daya manusia akan akan lebih berpontensi dan akan lebih mndukung keberhasilan perusahaan. Tabel 3.1 Rencana dan Realisasi Anggaran Tahun 2008-2009 Penjelasan 2008 2009 Rencana Realisasi Rencana Realisasi Pendapatan 48.838.880.058 46.693.532.159 44.305.319.493 44.992.463.756 Beban Usaha 55.366.656.223 49.505.334.310 46.288.426.482 45.699.546.754 Beban SDM 21.656.999.126 21.797.684.605 18.302.602.282 19.412.241.465 Beban Operasi 9.034.074.118 8.424.010.274 7.925.000.083 7.620.412.598 Pajak Bumi dan Bangunan 4.313.683.597 4.286.178.221 4.536.002.462 4.108.230.092 Depresiasi 16.035.009.581 10.785.356.541 11.478.821.6555 10.684.041.975 Beban Umum dan Adm 4.254.369.544 4.325.256.355 4.046.000.000 3.874.620.633 Laba Usaha -6.527.776.165 -2.811.802.151 -1.983.106.989 -707.082.998 Pendapatan Beban Lain-lain -45.000.000 38.707.725 -30.000.000 -173.099.471 Laba Sebelum Pajak -6.572.776.165 -2.773.094.426 -2.013.106.989 -880.182.469 Sumber : PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera, 2008-2009 Diolah. Berdasarkan realisasi pada Tabel 3.1 perusahaan menggalami kerugian setiap tahunnya disebabkan terlalu besarnya beban-beban operasional yang ada dalam perusahaan. Pendapatan perusahaan tidak menyeimbagi pengeluaran yang ada pada perusahaan hal ini tentunya sangat merugikan, dalam hal pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan perusahaan belum berjalan secara efektif dan efisien. Tetapi efektivitas berdasarkan pada Tabel 3.1 kalau kita liat perencanaan untuk tahun 2008 -6.572.776.165 sedangkan terealisasi -2.773.094.426 berartia adanya penyimpangan hal ini disebabkan karena besarnya total beban usaha ternyata perusahaan belum mencapai target efektif efisien, karena perusahan mengalami kerugian. Belum mendapat laba rugi Tahun 2008-2009 sedangkan perusahaan belum efektif karena belum bisa menekan. Tabel 3.2 Jumlah Kecelakaan, Jumlah Korban Meninggal, Tingkat Fasilitas PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera Tahun 2008-2009 No. Pintu Tol Cabang Branch Jumlah Kecelakan Number of Accidents Korban Meninggal Death Toll Tingkat Fasilitas Fatality Rate Penjelasan 2008 2009 2008 2009 2008 2009 1 Belawan 228 240 19 23 0,81 0,85 Perbedaan tingkat kecelakaan disetiap pintu tol dihitung dari banyaknya setiap pengguna tol, perbedaan ini terjadi pada dasarnya disalah satu pintu merupakan gerbang perdagangan lalulintas keluar masuk barang. 2 Tanjung Mulia 45 56 10 17 0,99 1,18 3 Bandar Selamat 31 47 1 8 1,51 1,64 4 Amplas 184 224 9 12 1,32 1,48 5 Tanjung Morawa 206 258 13 16 0,96 0,99 Jumlah 694 825 52 76 5,51 6,14 Sumber : PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera, 2008-2009 Diolah. Pada tabel 3.2 menunjukkan bahwa tingkat kecelakaan terjadi disebabkan tingkat fasilitas yang rendah. Tingkat kecelakaan ditentukan berdasarkan jumlah kecelakaan per 100 juta kendaraan kilometer perjalanan, sedangkan tingkat fasilitas ditentukan berdasarkan jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan per 100 juta kendaraan km perjalanan. Untuk itu upaya untuk meningkatkan fasilitas jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga harus diupayakan dengan baik terutama untuk menekan tingkat kecelakaan yang terjadi. Masalah yang secaranyata dihadapai perusahaan yaitu terjadinya tingkat kecelakaan fatal diakibatkan karena pengemudi mengantuk, kondisi badan, jarak antar kendaraan terlalu rapat, jenis kendaraan, gerakan kendaraan, tahun pembuatan, umur pengemudi dan akibat ban pecah yang contohnya, sering kita temukan batu, tanah, kerikil diatas lintasan jalan tol. Berdasarkan kecelakaan yang terjadi disusun beberapa usaha yang perlu dilakukan dalam mengurangi jumlah dan tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan tol, yaitu dengan melakukan pengetatan di dalam pemberian Surat Izin Mengemudi SIM bagi para calon pengemudi kendaraan bermotor, memberikan pendidikan khusus bagi para pengemudi kendaraan umum tentang etika mengemudi dan cara-cara serta sikap mengemudi di jalan tol, mengeluarkan peraturan atau undang undang lalu lintas yang mengatur tentang penggunaan sabuk pengaman khususnya di jalan tol, melakukan penyuluhan kepada masyarakat atau penduduk di sakitar jalan tol tentang fungsi jalan tol dan keamanan lalu lintas di jalan tol, membuat sarana untuk istirahat pada jalan tol yang cukup panjang atau yang menghubungkan jalan utama, serta membuat jalur hijau sepanjang jalan tol. 35

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebumnya yang bersumber dari PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera maupun dari teori-teori yang didapat penulis, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembagian kerja, Komunikasi, didalam perusahaan belum berjalan dengan baik disebabkan masih tumpang tindih pembagia wewenang di dalam suatu pekerjaan. 2. Ternyata pengeluaran didalam mendesing struktur organisasi belum efektif.. 3. PT. Jasa Marga Persero Tbk Cabang Belmera dalam mengelolah struktur organisasi belum efektif efisien. Hal ini terlihat dari tingkat kerugian yang dialami perusahaan pada tahun 20082009 dan masih tinggi dan tingkat kecelakaan dan kematian.

B. Saran

1. Perlu dibenahi struktur organisasi yang ada dalam perusahaan untuk meningkatkan di dalam pembagian kerja, komunikasi koordinasi serta perlu ditingkatkan sarana fasilitas pegawai agar tingkat kecelakaan dan kematian akibat kecelakaan dapat ditekan. 36