Pemimpin Bagi Orang Jawa

menerima dan bahkan mengharapkan pendapat dan saran – saran dari kelompoknya. Pemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu dan mau mendengarkan nasihar dan sugesti bawahan. Dalam setiap pembuatan rencana dan keputusan selalu meminta nasiha dan masukan dari para orang yang lebih ahli dan juga memberikan pekuang kepada bawahanorang yang dipimpinnya untuk mengeluarkan pendapat.

3.2. Pemimpin Bagi Orang Jawa

Pemimpin adalah sebuah kata yangs sering didengar setiap hari, pemimpin juga merupakan sebuah tokoh induk baik dari sebuah rumah tangga, organisasi ataupun perkumpulan. Pemimpin juga merupakan symbol dari sebuah kepemimpinan, selain itu mereka juga merupakan orang yang dapat dipercaya dan memiliki kendali atas sebuah keputusan. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Rahman, Pemimpin adalah sosok seseorang yang mampu membawa dan memimpin orang lain untuk kearah yang lebih baik, pemimpin tidak boleh sombong karena ia merupakan contoh sauri tauladan bagi oang lain. Pemimpin dalam kehidupan sehari-hari merupakan sebuah sosok yang menjadi contoh keteladanan bagi tiap individu-individu yang mempercayainya. Bagi orang jawa pemimpin disama artikan dengan sebuah tokoh yang sangat penting yang membimbing dan menjadi contoh mereka dalam kehidupan sehari- hari. Pemimpin senantiasa mengadakan konsultasi dengan sejumlah orang, dengan Universitas Sumatera Utara mengikuti gagasan dalam pepatah Jawa manunggaling kawulolan masyarakat dan pemimpin adalah satu 24 a. Pemimpin didalam keluarga . Dalam kehidupan sehari-hari, orang Jawa membagi pemimpin kedalam beberapa bagian seperti: Orang Jawa yang memiliki sistem kekerabatan yang bilateral, tidak membedakan sebuah keputusan antara seorang ayah atau ibu. Hanya saja didalam sebuah rumah tangga seorang ayah menjadi pemimpin didalam rumah tangga untuk memimpin dan membimbing keluarganya. System kekeluargaan orang Jawa berdasarkan prinsip bilateral, kedudukan seseorang dari segi hierarkinya dalam masyarakat bergantung kepada ukuran utama dalam masyarakat. Ukuran utama yang membedakan kedudukan seseorang itu adalah kedudukan dalam sebuah keluarga. Hierarki inilah yang menjadi penentu utama hubungan social dalam masyarakat Siyo, 2008:91 Seperti yang diungkakan Ibu Sumiarsih 40 thn, ia mengatakan bahwa : Dialam keluarga kami segala keputusan diambil secara musyawarah, tetapi ayah dari anak-anak kami memiliki keputusan untuk menetukan baik buruknya keputusan yang kami sepakati. Saya dirumah hanya mengurus dan menjaga anak-anak, tidak ada perbedaan antara saya dan suami saya. Memang kami tidak sepenuhnya tau tetang adat dan budaya Jawa yang asli tapi kami masih mmegang prinsip sopan santun dan ramah tamah serta etika dalam bergaul dengan orang lain. Ayah orang tua laki-laki adalah kepala bijaksana dan pelindung kokoh bagi istri dan anak-anaknya, ia menjamin penghidupan mereka dan menjadi 24 Bijlmer, Joep Martin Reurink, Kepemimpinan Lokal di Lingkungan Masyarakat Jawa: Dari Ideologi ke Realitas. Universitas Sumatera Utara dukungan kuat bagi mereka . dalam kenyataannya perana ibu sebenarnya lebih kuat. Ibu adalah pusat keluarga, pada umumnya memegang keuangan, cukup menentukan dalam pengambilan keputuasan-keputusan penting, misalnya keputusan mengenai pilihan sekolah, pekerjaan, dan pilihan suami atau sitri bagi anak-anaknya Suseno 1996 : 170 . Dalam kehidupan sehari-hari, pemimpin dialam keluarga Jawa dipimpin oleh seorang ayah, sementara Ibu melindungi anak-anaknya sama seperti ibu- ibi lainnya, namun terdapat kecenderungan bahwa ibu Jawa over protective terhadap putra-putrinya dan sedapat mungkin melindungi anak-anaknya dari pengalaman pengalaman buruk. Menurut Niels Mulder, kata kunci untuk memahami demokrasi pancasila dan hak asasi manusia tidak terletak dalam pengertian kesetaraan tetapi didalam ide kekeluargaan. Dalam fungsinya sebagai suatu keluarga, dapat ditarik suatu argumen bahwa pada dasarnya, demokrasi pancasila yang dianut bangsa Indonesia itu menaungi suatu asas yaitu kekeluargaan. Kekeluargaan yang berarti keharmonisan antar individu, kerukunan antar individu, dan persatuan dan kesatuan bangsa. Dan oleh karena adanya kesatuan itulah tujuan dapat dicapai. Lebih lanjut, Niels Mulder menyamakan pemahaman bahwa apa yang baik untuk semua adalah baik untuk seseorang. Bangsa dipandang sebagai sebuah keluarga, atau paling tidak dipimpin oleh prinsip kehidupan keluarga. Kepentingan bersamanya merupakan kepentingan pribadi yang sama-sama dimiliki yang harus dilindungi dari anggota yang bukan keluarga, dan dari mereka yang tidak berprilaku menurut ketentuan keluarga. Dan tugas seorang Universitas Sumatera Utara pemimpin harus memiliki kualitas sebagai penunjuk jalan, atau pengasuh yang mendorong, memimpin dan membimbing mereka yang harus dididik. Dengan kata lain, seorang pemimpin adalah seorang bapak dan pelindung yang dapat dipercaya yang harus dihormati dan diteladani, yang prilaku dan keinginannya merupakan perintah dan menaruh perhatian pada anak buahnya pengikutnya. Sehingga dapat diikatkannya menjadi satu dalam ikatan keluarga. b. Pemimpin didalam masyarakat Sosok pemimpin menurut Keeler 1985 adalah dapat memenuhi citra ideal sebagai sosok teladan, seorang pemimpin yang berjiwa kuat, memikat dan penuh dengan sifat baik. Efektifitas kekuasaan diukur dengan kemampuan untuk menyembunyikan instrument kepemimpinan. Memolesnya, dan bukan memperlihatkan bahwa kekuasaanlah yang menjadikannya pemimpin. Budaya jawa tidak dapat dibatasi hanya pada ide tentang kekuasaan, dan ide tentang kekuasaan tidak dapat dibatasi hanya pada masalah tentang sosok teladan. “Budaya jawa adalah sekumpulan ide, norma, keyakinan dan nilai yang sangat beragam sehingga tidak mungkin dapat dilukiskan sebagai ‘keseluruhan yang padu’ sebaliknya, perhatian kita hendaknya dipusatkan pada distribusi dan reproduksi dari pengetahuan yang demikian beragam pada masyarakat”-Eldar Braken Ponco Reko, wordpress.com Itu artinya, masyarakat jawa dalam kepemimpinannya bukan hanya soal untuk memadukan berbagai aspek dalam kepemimpinan, tetapi lebih jauh lagi fokus kepemimpinan itu berada pada pola pikir masyarakat. Sejauh Universitas Sumatera Utara ini dapat disimpulkan, kepemimpinan itu erat hubungannya dengan bagaimana pola prilaku masyarakat dalam menjalani hidup. Artinya, kepemimpinan bukan suatu yang mutlak yang dapat disimpulkan begitu saja. Karena kepemimpinan itu sendiri memiliki berbagai acuan yang menyokongnya. Sehingga dalam penentuannya, konteks kepemimpinan harus lebih difokuskan terlebih dahulu. Sebab, moral, pola pikir dan prilaku masyarakat dapat lebih mempengaruhi proses kepemimpinan itu sendiri. 3.3. Bentuk Dukungan bagi Pemimpin 3.3.1. Dukungan Spiritual

Dokumen yang terkait

Makna Upacara Tedhak Siten Bagi Masyarakat Pendukungnya: Studi Deskriptif Tentang Makna Upacara Tedhak Siten Bagi Masyarakat Jawa Di Desa Tanjung Jati Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat

3 110 90

Studi komparatif tentang konsepsi manusia menurut aliran pangestu dan paguyuban Sumarah

0 26 70

Konsep Diri Pemain Wayang Orang di Paguyuban Bharata Jakarta (Studi Fenomenologi Tentang Konsep Diri Pemain Wayang Orang di Paguyuban Bharata Jakarta)

0 8 2

KOMUNIKASI ORGANISASI PAGUYUBAN KAMPUNGRAWA AMBARAWA Komunikasi Organisasi Paguyuban Kampungrawa Ambarawa (Studi Deskriptif Kualitatif Hubungan Internal Paguyuban Kampungrawa Ambarawa Kabupaten Semarang).

0 4 15

PENDAHULUAN Komunikasi Organisasi Paguyuban Kampungrawa Ambarawa (Studi Deskriptif Kualitatif Hubungan Internal Paguyuban Kampungrawa Ambarawa Kabupaten Semarang).

0 3 27

KOMUNIKASI ORGANISASI PAGUYUBAN KAMPUNGRAWA AMBARAWA Komunikasi Organisasi Paguyuban Kampungrawa Ambarawa (Studi Deskriptif Kualitatif Hubungan Internal Paguyuban Kampungrawa Ambarawa Kabupaten Semarang).

0 4 15

MAKNA BERBAKTI PADA ORANG TUA DALAM PERSPEKTIF REMAJA MUSLIM JAWA Makna Berbakti Pada Orang Tua Dalam Perspektif Remaja Muslim Jawa.

0 2 18

PENDAHULUAN Makna Berbakti Pada Orang Tua Dalam Perspektif Remaja Muslim Jawa.

0 1 12

MAKNA BERBAKTI PADA ORANG TUA DALAM PERSPEKTIF REMAJA MUSLIM JAWA Makna Berbakti Pada Orang Tua Dalam Perspektif Remaja Muslim Jawa.

0 1 22

KONSTRUKSI MAKNA TATO PADA ANGGOTA KOMUNITAS PAGUYUBAN TATTOO BANDUNG.

0 0 2