Paguyuban Sebagai Simbol Kesatuan etnis

tersbut bahwa kehidupan mereka orang Jawa tidak terlepas dari rasa saling mengormati dan juga perbuatan baik, saling rukun antar sesama orang lain. Dalam pemaknaannya konsep-konsep tersebut diatas masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Konsep-konsep yang masih mereka gunakan mereka jadikan pedoman hidup untuk mereka menjalani kehidupan mereka ditengah-tengah masayarakt umum. Penggunaan kata-kata dan aturan, mereka gunakan dari mulai tatanan terkecil yaitu keluarga, kemudian berlanjuta ke kehidupan masyarakat disekitar mereka. Dengan tidak mengganggu orang lain berarti mereka tidak mengganggu orang lain, dan berarti mereka juga telah menjalankan apa yang diajarkan oleh para orang tua mereka tentang hidup saling menghormati dan rukun.

4.2. Paguyuban Sebagai Simbol Kesatuan etnis

Pujakesuma sebagai organisasi kemasyarakatan mempunyai tanggung jawab moral untuk mewujudkan harmoni dalam lingkungan baik dalam cakupan local maupun global. Secara cultural Pujakesuma senantiasa mengembangkan dinamika kehidupan yang bertujuan untuk meningkatkan sebuah tatanan selarasan, serasi dan seimbang 27 Paguyuban atau perkumpulan etnis secara umum dapat dikatakan sebagai wadah berkumpulnya orang-orang yang memiliki kesamaan etnis atau berasal dari tempat asal yang sama. Pada umumnya paguyuban didirikan atas kemauan yang sama dan juga dengan rasa memiliki yang sama juga. Begitu juga dengan 27 Baca Kasim Siyo, Wong Jowo di Sumatera, Sejarah, Filosofi, Interaksi Sosial Universitas Sumatera Utara Paguyuban Pujakesuma yang merupakan orang-orang Jawa, juga mengikat tali persaudaraan antara sesama orang Jawa dan juga bukan orang Jawa Tujuan dibentuknya paguyuban Pujakesuma untuk menghimpun dan mengangkat harkat martabat etnis Jawa dan melestarikan seni budaya warisan leluhur nenek moyang orang Jawa agar generasi muda Jawa ke depan dapat memahami dan mengerti nilai-nilai seni budaya Jawa warisan leluhur orang Jawa Seperti yang tertulis dalam ADART Pujakesuma, bahwa paguyuban ini menjaga dan melestarikan Budaya Jawa di Tanah Perantuan. Secara Ringkas AdART tersebut adalah sebagai berikut : 1. Warga Paguyuban Pujakesuma harus menjunjung tinggi mempertahankan serta melestarikan tegaknya Pataka yang merupakan lambang keagungan bagi warga Pujakesuma, justru dengan penjabaran dari Tri Darma : a. Rumangsa Handaweni : merasa ikut memiliki b. Wajib melu hangrung kebi : wajib ikut membela c. Mulut serira hangrasa wani : Mengukur diri sekiranya berani 2. Warga Paguyuban Keluarga Besar Pujakesuma wajib memitri menjaga kelestarian kebudayaan serta kesaenian yang ditinggalkan oleh para karuhan kita, sebagai pewaris kepada kita warga Pujakesuma khususnya dan kepada Warga Negara Republik Indonesia pada umunya. Inilah merupakan penjabaran daripada ukuran Pataka Pujakesuma 3. Pataka Pujakesuma merupakan landasan dasar serta garis pedoman bagi warga Paguyuban Keluarga Besar Pujakesuma dalam berpartisipasi Universitas Sumatera Utara dengan pemerintah dalam pembangunan fisik, mental dan spiritual untuk menuju Mamayu Hayuning Mensejahterakan bumi Bangsa dan Negara. Dimanapun berada, Paguyuban telah menjadi salah satu symbol bahwa sekelompok etnis masih ada dan tetap mempertahankan jati dirinya. Proses-proses atau tahap mempertahankan jati diri etnis tersebut dilakukan dengan menunjukkan bahwa mereka juga mampu menjaga tradisi dan etika di dalam kehidupan sehari- hari mereka. Seperti yang tercantum dalam AD dan ART dari Paguyuban Pujakesuma, Paguyuban ini bukanlah organisasi yang mengarah kepada kehidupan politik. Paguyuban ini murni sebagai organisasi yang membangun dan mempertahankan budaya Jawa yang dibawa oleh para pendatang pada masa kepindahan orang Jawa pada zaman dulu. Sebagai organisasi yang mengarah pada budaya Jawa dan mempertahankan nilai-niai dan norma-norma budaya Jawa. Walaupun demikian Bukan berarti organisasi ini tidak memiliki kaitan dengan kehidupan politik. Seperti yang di utarakan oleh Bapak Supeno Organisasi Paguyuban ini memang perkumpulan orang-orang Jawa, yang mendirikannya dulu juga orang yang paham akan nilai dan norma dari budaya orang Jawa, waktu pertama kali dibentuk organisasi ini sebagai wadah berkumpulnya orang- orang Jawa yang ada diperantauan yang ngerasa senasib sepenanggungan. Tapi walau begitu Paguyuban ini gak memiliki hubugan politik. Jika ada calon yang mau jadi pemimpin maka akan kita dukung tetapi kalau itu cocok sama tujuan dari Paguyuban ini. Dukungan yang dimaksudkan diatas adalah dukungan yang doberikan kepada seseorang atau tokoh yang akan menjdai pemimpin, baik seseorang itu dari Paguyban itu sendiri ataupun tidak dari Paguyuban Pujakesuma. Tujuan Universitas Sumatera Utara utama kehidupan politik dari Paguyuban ini bukanlah sebagai alat untuk mencapai kekuasaan, tetapi hanya sebagai perwujudan bahwa Orang Jawa juga merasa Sumatera adalah tanah kelahirannya yang harus dikembangkan, sehingga orang Jawa harus mampu membangun daerah dimana ia tinggal. Dukungan yang diberikan oleh paguyuban ini kepada salah seorang tokoh tertentu merupakan salah satu cara untuk membangun kebersamaan, orang Jawa sebagai etnis pendatang di kawasan Sumatera pada umunya harus juga mampu membangun daerah dimana ia tinggal. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Joko: Orang Jawa yang merupakan etnis pendatang di Medan ini juga harus mampu mendukung pembangunan disini. Medan juga merupakan tanah kelahiran orang Jawa yang tidak lahir di Jawa jadi Medan juga rumah orang Jawa. Dari wawancara diatas bahwa Paguyuban Pujakesuma tidak merubah landasan pondasi mereka sebagai organisasi yang mencarminkan pelestarian budaya Jawa di perantauan dan bukan merupakan sebuah organisasi yang mengarah kepada politik. Selanjutanya Ketua DPP Pujakesuma Kasim Siyo dalam Bukunya mengungkapkan bahwa : Pujakesuma sebagai organisasi yang tidak bisa dilepaskan dari suku, kita tidak boleh anggar mayoritas, Jawa tidak pernah anggar mayoritas. Kalau kita mau anggar mayoritas bahasa Jawa itu sudah jadi bahasa Indonesia. Tapi orang Jawa adalah sangat-sangat toleran dan sangat menghargai kebersamaan dan kualitas. Jadi, dia apapu kualitas yang ditentukan, dia tidak akan anggar mayoritas. Itulah orang Jawa. tapi mayoritas kepemimpinan orang Jawa yang bisa diterima semua orang 28 28 Siyo, 2008 : 205-206 . Universitas Sumatera Utara Pujakesuma tidak untuk mendukung. Tapi Pujakesuma akan mencoba mewarnai untuk hal-hal yang mendatangkan kebaikan. Memilih pemimpin terbaiknya contohnya. Tapi dia bukan untuk mendukung. Untuk proses penyeleksian pemimpin yang terbaik dia Pujakesuma boleh ikut Siyo, 2008 : 206 4.3. Kepengurusan di Dalam Paguyuban Pujakesuma 4.3.1. Pemimpin didalam Paguyuban Pujakesuma

Dokumen yang terkait

Makna Upacara Tedhak Siten Bagi Masyarakat Pendukungnya: Studi Deskriptif Tentang Makna Upacara Tedhak Siten Bagi Masyarakat Jawa Di Desa Tanjung Jati Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat

3 110 90

Studi komparatif tentang konsepsi manusia menurut aliran pangestu dan paguyuban Sumarah

0 26 70

Konsep Diri Pemain Wayang Orang di Paguyuban Bharata Jakarta (Studi Fenomenologi Tentang Konsep Diri Pemain Wayang Orang di Paguyuban Bharata Jakarta)

0 8 2

KOMUNIKASI ORGANISASI PAGUYUBAN KAMPUNGRAWA AMBARAWA Komunikasi Organisasi Paguyuban Kampungrawa Ambarawa (Studi Deskriptif Kualitatif Hubungan Internal Paguyuban Kampungrawa Ambarawa Kabupaten Semarang).

0 4 15

PENDAHULUAN Komunikasi Organisasi Paguyuban Kampungrawa Ambarawa (Studi Deskriptif Kualitatif Hubungan Internal Paguyuban Kampungrawa Ambarawa Kabupaten Semarang).

0 3 27

KOMUNIKASI ORGANISASI PAGUYUBAN KAMPUNGRAWA AMBARAWA Komunikasi Organisasi Paguyuban Kampungrawa Ambarawa (Studi Deskriptif Kualitatif Hubungan Internal Paguyuban Kampungrawa Ambarawa Kabupaten Semarang).

0 4 15

MAKNA BERBAKTI PADA ORANG TUA DALAM PERSPEKTIF REMAJA MUSLIM JAWA Makna Berbakti Pada Orang Tua Dalam Perspektif Remaja Muslim Jawa.

0 2 18

PENDAHULUAN Makna Berbakti Pada Orang Tua Dalam Perspektif Remaja Muslim Jawa.

0 1 12

MAKNA BERBAKTI PADA ORANG TUA DALAM PERSPEKTIF REMAJA MUSLIM JAWA Makna Berbakti Pada Orang Tua Dalam Perspektif Remaja Muslim Jawa.

0 1 22

KONSTRUKSI MAKNA TATO PADA ANGGOTA KOMUNITAS PAGUYUBAN TATTOO BANDUNG.

0 0 2