Peraturan Pemerintah Permendiknas No. 24 Tahun 2007

Berbeda dengan hasil wawancara terhadap R2, R3 menyatakan bahwa pihak sekolah telah mengetahui dan menyadari pentingnya Laboratorium IPS di SMA, tetapi karena adanya kendala yang dimiliki sekolah ini khususnya masalah dana juga lahan, maka Laboratorium IPS belum bisa disediakan di SMA Negeri 3 Brebes. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari R3, yaitu: “Kami Sudah mengetahui dan menyadari pentingnya sebuah Laboratorium IPS, namun karena banyaknya kendala sehingga sekolah belum bisa menyediakan, kendala yang paling utama adalah terbatasnya dana”. Dengan demikian, faktor persepsi wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana sekolah terhadap pentingnya Laboratorium IPS, pada penelitian ini hanya di dapati di satu sekolah saja, yaitu SMA Negeri 2 Brebes. Sementara dua sekolah lainnya yaitu SMA Negeri 1 Brebes dan SMA Negeri 3 Brebes faktor persepsi ini tidak menjadi kendala sekolah dalam menyediakan Laboratorium IPS di sekolah.

3. Peraturan Pemerintah Permendiknas No. 24 Tahun 2007

Peraturan pemerintah dalam hal ini adalah Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah, yang mengatur tentang standar sarana dan prasarana minimal yang harus dimiliki oleh suatu sekolah, dalam hal ini adalah Sekolah Menengah Atas SMA. Dalam Permendiknas No. 24 Tahun 2007 ini, menyebutkan seluruh sarana dan prasarana yang harus dimiliki oleh sekolah, tetapi Laboratorium IPS tidak disebutkan atau tidak diwajibkan dalam Permendiknas tersebut di sebuah SMA. Dari hasil wawancara, diperoleh data bahwa hanya SMA Negeri 3 Brebes yang mengungkapkan Permendiknas No. 24 Tahun 2007 merupakan kendala sekolah dalam menyediakan Laboratorium IPS. Sementara SMA Negeri 1 Brebes dan SMA Negeri 2 Brebes mengungkapkan bahwa Permendiknas No. 24 Tahun 2007 bukan merupakan kendala sekolah dalam menyediakan Laboratorium IPS. Seperti yang diungkapkan oleh R3, dimana beliau mengungkapkan bahwa: “Peraturan tersebut juga merupakan kendala sekolah ini dalam menyediakan Laboratorium IPS, karena kalau kami mau mengadakan Laboratorium IPS tapi tidak ada dasarnya, tentunya akan sulit terlaks ana”. Sementara R1 menyatakan: “Permendiknas tersebut tidak termasuk faktor yang menghambat atau kendala sekolah dalam mengupayakan adanya Laboratorium IPS di sekolah, menurut saya, justru bagus ada Laboratorium IPS di sekolah, namun karena sekolah istilahnya tidak di tuntut untuk mengadakan Laboratorium IPS tersebut, maka pengadaan sarana dan prasarana dialokasikan pada prasarana harus ada, dalam hal ini aspek “prioritas” digunakan”. Demikian pula dikuatkan oleh R2 yang mengungkapkan: “Tidak merupakan kendala, semua tergantung otonomi sekolah. Demikian dengan Laboratorium IPS, harus ada guru dari Mapel Rumpun IPS yang mengajukan ke pihak sekolah jika ingin ada Laboratorium IPS. Selama ini belum ada yang mengajukan Laboratorium IPS di sekolah ini, kalau ada guru IPS yang mengajukan, kemungkinan pihak sekolah akan mengupayakan”. Dengan demikian faktor peraturan pemerintah berupa Permendiknas No. 24 Tahun 2007 yang tidak menyebutkan dan mewajibkan Laboratorium IPS di dalamnya, menjadi kendala sekolah dalam menyediakan Laboratorium IPS hanya pada SMA Negeri 3 Brebes, sementara di dua sekolah lainnya yaitu SMA Negeri 1 Brebes dan SMA Negeri 2 Brebes, faktor ini tidak menjadi kendala sekolah dalam menyediakan Laboratorium IPS. Untuk lebih mempermudah dalam memahami hasil wawancara terhadap masing-masing Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana Sekolah tentang kendala yang dihadapi sekolah dalam menyediakan Laboratorium IPS, disajikan tabel 10 sebagai berikut: Tabel 10. Hasil Wawancara Faktor Kendala Sekolah dalam Menyediakan Laboratorium IPS No Sekolah Lahan Dana Persepsi Peraturan Pemerintah 1. SMA Negeri 1 Brebes Ya Tidak Tidak Tidak 2. SMA Negeri 2 Brebes Tidak Tidak Ya Tidak 3. SMA Negeri 3 Brebes Ya Ya Tidak Ya Sumber: Analisis Data Primer, 2012. Dari penelitian ini, memberikan hasil bahwa dari 12 item kendala yang terdapat di masing-masing SMA Negeri se Kecamatan Brebes, terdapat 5 item yang menjadikan faktor-faktor diatas sebagai kendala, sementara 7 item yang lain tidak menjadikan faktor-faktor tersebut sebagai kendala sekolah dalam menyediakan Laboratorium IPS di sekolah. Item yang merupakan kendala lebih sedikit dari yang bukan kendala, hal ini menggambarkan bahwa SMA Negeri di Kecamatan Brebes secara umum sejatinya dapat menyediakan Laboratorium IPS di sekolah bila melihat hasil penelitian tersebut diatas walapun masih terdapat beberapa kendala yang ditemukan di sekolah-sekolah tersebut. Kendala yang dihadapi dalam menyediakan Laboratorium IPS di sekolah dapat berupa kendala fisik dan non fisik. Kendala fisik yang dihadapi disekolah yaitu tentang terbatasnya lahan yang dimiliki oleh sekolah. Sementara kendala non fisik yaitu mengenai terbatasnya dana, persepsi personil sekolah terhadap pentingnya Laboratorium, serta Permendiknas No. 24 Tahun 2007 yang tidak menyebutkan dan mewajibkan Laboratorium IPS di sekolah.

A. Pembahasan

Pembahasan ini merupakan bagian tindak lanjut dari hasil penelitian seperti yang telah diuraikan di depan. Pembahasan dari hasil penelitian yang telah diperoleh adalah sebagai berikut: