3. LDS complete sentences
LDS complete sentences merupakan suatu bahan ajar yang disusun secara runtut sesuai dengan urutan materi dan sengaja dibuat dalam bentuk belum
lengkap. Dalam hal ini siswa ditugaskan untuk melengkapi LDS tersebut sehingga dapat dijadikan sebagai bahan ajar yang sangat membantu siswa dalam
memahami materi secara runtut. Pembelajaran berbantuan LDS complete sentences merupakan pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran
aktif active learning Suprijono 2009. Pembelajaran aktif active learning adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara
aktif dalam proses pembelajaran baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru dalam proses pembelajaran tersebut. Pembelajaran aktif active
learning dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh siswa, sehingga semua siswa dapat mencapai hasil belajar yang
memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif active learning juga dimaksudkan untuk menjaga
perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses pembelajaran Silberman 2009. Beberapa penelitian membuktikan bahwa perhatian anak didik berkurang
bersamaan dengan berlalunya waktu. Penelitian Pollio 1984 menunjukkan bahwa siswa dalam ruang kelas hanya memperhatikan pelajaran sekitar 40 dari
waktu pembelajaran yang tersedia. Sementara penelitian McKeachie 1986 menyebutkan bahwa dalam sepuluh menit pertama perhatian siswa dapat
mencapai 70. Dan berkurang sampai menjadi 20 pada waktu 20 menit terakhir Silberman 2009.
Pembelajaran berbantuan LDS complete sentences dilakukan dengan memberikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimat penyusunnya belum
lengkap, dalam hal ini siswa diminta untuk melengkapi kalimat tersebut menggunakan kunci jawaban yang tersedia Suprijono 2009. Pembelajaran
berbantuan LDS complete sentences dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari 2 atau 3 orang secara heterogen Suprijono 2009.
Langkah-langkah pembelajaran berbantuan LDS complete sentences menurut Suprijono 2009 adalah sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai b. Guru menyampaikan materi secukupnya atau peserta didik disuruh membaca
buku atau modul dengan waktu secukupnya. c. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 2 atau 3 orang secara heterogen.
d. Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.
e. Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
f. Siswa berdiskusi secara kelompok. g. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap peserta
membaca sampai mengerti atau memahami materi. h. Guru bersama siswa membuat kesimpulan di akhir pembelajaran.
Kelebihan dari pembelajaran berbantuan LDS complete sentences adalah siswa merasa tertantang untuk melengkapi lembar kerja sehingga siswa
termotivasi untuk menemukan jawaban yang tepat Widodo 2009. Selain itu, pembelajaran berbantuan LDS complete sentences juga menuntut siswa untuk
mampu mengingat dan mengenal kembali apa yang telah dipelajari Pratama 2009. Kegiatan tersebut dapat mengkondisikan siswa agar tetap berkonsentrasi
pada proses pembelajaran. Konsentrasi besar pengaruhnya terhadap belajar. Seseorang yang mengalami kesulitan berkonsentasi, jelas belajarnya akan sia-sia,
karena hanya membuang tenaga, waktu, dan biaya saja Slameto 2010. Setyoningsih 2011 menyatakan bahwa LDS complete sentences sangat
membantu siswa memahami materi sistem reproduksi secara runtut. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitiannya yang menyebutkan bahwa penggunaan
LDS complete sentences berpengaruh baik terhadap kualitas belajar siswa dilihat dari ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 88,89 dan aktivitas siswa
sebesar 91,67. Sedangkan menurut Nahji 2009 ketuntasan hasil belajar siswa setelah diterapkan LDS complete sentences meningkat dari 59,50 menjadi
86,49 pada mata pelajaran fisika materi persamaan matematis kinematika gerak lurus siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bumiayu tahun pelajaran 20082009.
Pembelajaran berbantuan LDS complete sentences merupakan salah satu pembelajaran efektif di dalam KTSP yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan
Widodo 2009. Penyajian materi sistem reproduksi berbantuan LDS complete sentences dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa pertemuan. Pada setiap
pertemuan, siswa diberikan LDS yang berisi catatan atau ringkasan tentang materi sistem reproduksi yang disusun secara runtut dan sengaja dibuat dalam bentuk
yang belum lengkap ada beberapa bagian yang tidak dimunculkan. Ringkasan dalam LDS tersebut dapat berupa kalimat-kalimat, peta konsep maupun tabel
tentang materi sistem reproduksi. Dalam hal ini siswa diminta untuk mengisi bagian yang kosong dalam LDS secara berkelompok dengan cara mengeksplorasi
informasi yang ada di dalam media animasi. LDS yang diberikan tidak disertai dengan pilihan jawaban, sehingga siswa dituntut untuk menemukan sendiri
jawaban yang tepat dengan cara mengidentifikasi informasi yang ada dalam media animasi.
Pemanfaatan media animasi yang digunakan dalam penelitian ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk aktif dalam mengikuti pelajaran, sehingga
siswa termotivasi untuk mengisi dan melengkapi LDS yang diberikan. LDS yang telah dilengkapi tersebut nantinya berfungsi sebagai catatan yang dapat
memudahkan siswa dalam belajar secara lebih efektif. Dengan demikian hasil belajar siswa menjadi lebih baik dan dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM yang telah ditentukan.
4. Pembelajaran materi sistem reproduksi