dengan tersangka sudah diterapkan dengan baik oleh penyidik. Dimana setiap anak yang akan ditahan oleh penyidik harus diberitahukan terlebih dahulu kepada
pihak keluarga atau sanak saudara dari anak tersebut melalui surat penahanan yang dikirimkan langsung ke pihak keluarga. Pada dasarnya penerapan hak ini
harus wajib dilakukan oleh penyidik karena mengingat surat penahanan sendiri adalah suatu kewajiban yang diamanatkan oleh Undang-undang untuk dikirimkan
oleh penyidik kepada keluarga sebagai suatu pemberitahuan bahwa anak tersebut akan dilakukan penahanan dengan alasan-alasan yang sudah tertulis di surat
penahanan tersebut. Hal ini juga untuk menghindari adanya langkah hukum yakni praperadilan yang dilakukan oleh keluarga apabila surat penahanan dari anak
tidak dikirimkan kepada keluarga.
4.2.4 Hak tersangka anak untuk menghubungi dan mendapatkan
kunjungan dari pihak yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan tersangka untuk mendapatkan
jaminan penangguhan penahanan.
Terhadap hak ini, Briptu Wita Anggraeny, selaku penyidik Anak yang bertugas di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak PPA, menyatakan bahwa :
Hak anak untuk mendapat jaminan penangguhan penahanan sebenarnya kita serahkan sepenuhnya kepada penasehat hukum anak yang mengurusnya.Dan
pada dasarnya kita juga punya pertimbangan dalam menangguhkan penahanan anak.Seperti Tersangka anak yang ditahan pada umummnya
masih sekolah, itu kita berikan penangguhan apabila memang diminta oleh penasehat hukum atau pihak keluargannya. Pada intinya kita sebenarnya
tidak ingin menahanan anak kalau anak tersebut masih sekolah, itu harus kita pikirkan matang-matang tentang masa depan anak tersebut nantinya.
Hasil wawancara dengan Anggraeny, Rabu tanggal 4 April 2011 pukul 10.05 WIB di Polrestabes Semarang
Akan tetapi hal ini dibantah oleh Ira, selaku Kordinator yang mengurusi anak yang berkonflik dengan hukum di Lembaga Swadaya Masyarakat LSM
SETARA, beliau menyebutkan dalam wawancaranya bahwa : Selama pengalaman kami dalam mendampingi anak di Polrestabes
Semarang, penerapan hak untuk mendapat jaminan penangguhan penahanan terhadap anak masihlah terkesan setengah hati. Dalam beberapa kasus anak
yang ingin dilakukan penangguhan penahanan selalu terkendala dalam hal jaminan yang akan diberikan. Terkadang dari pihak penyidik minta
sejumlah uang untuk jaminan dari penangguhan penahanan tersebut, padahal dari pihak keluarga yang tidak mampu secara ekonomi sangatlah
sulit untuk memenuhi jaminan itu.Padahal anak yang berkonflik dengan hukum ini sebenarnya masih bersekolah.Ya mau nggak mau anak tersebut
harus ditahan. Hasil wawancara dengan Ira, Kamis tanggal 12 Mei 2011
pukul 08.45 WIB di Kantor LSM “SETARA” Hak tersangka anak ini diatur dalam Pasal 60 Kitab Undang-undang Hukum
Acara Pidana KUHAP, yang berbunyi : Tersangka atau terdakwa berhak menghubungi dan menerima kunjungan
dari pihak yang mempunyai hubungan kekeluargaan atau lainnya dengan tersangka atau terdakwa guna mendapatkan jaminan bagi penangguhan
penahanan ataupun untuk usaha mendapatkan bantuan hukum. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Polrestebes Semarang, bahwa untuk
penerapan hak tersangka anak yang ditahan untuk menghubungi dan mendapatkan kunjungan dari pihak yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan tersangka
untuk mendapatkan jaminan penangguhan penahanan dalam penerapannya masih kurang maksimal.Dimana untuk mendapatkan jaminan penangguhan penahanan
terhadap tahanan anak masih terlalu prosedural dan berbelit-belit. Dalam beberapa kasus anak yang ingin dilakukan penangguhan penahanan selalu terkendala dalam
hal jaminan yang akan diberikan. Terkadang dari pihak penyidik minta sejumlah
uang untuk jaminan dari penangguhan penahanan tersebut, padahal dari pihak keluarga yang tidak mampu secara ekonomi sangatlah sulit untuk memenuhi
jaminan itu.Padahal anak yang berkonflik dengan hukum ini sebenarnya masih bersekolah.
4.2.5 Hak tersangka untuk menerima kunjungan sanak keluarga