lebih tinggi dari seharusnya dan menerima harga output yang lebih rendah dari yang seharusnya.
Hasil nilai DRC roti kacang menunjukkan sebesar 0,815 yang berarti nilai DRC 1. Hasil ini menunjukkan bahwa apabila nilai DRC 1 dan nilainya makin
kecil berarti sistem komoditi makin efisien, mempunyai daya saing yang makin tinggi dan mampu hidup tanpa bantuan dan intervensi pemerintah serta
mempunyai peluang ekspor yang makin besar. Dalam upaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, komoditi dengan nilai DRC lebih kecil akan memperoleh
prioritas lebih tinggi dalam pengembangannya.
4.1.5. Strategi Pengembangan Industri Roti Kacang sebagai Produk Unggulan Lokal di Kota Tebing Tinggi
4.1.5.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi internal yang berupa kekuatan dan kelemahan usaha
industri roti kacang di Kota Tebing Tinggi.
Faktor Internal Kekuatan
Adapun faktor-faktor strategi internal yang menjadi kekuatan bagi Industri roti kacang adalah sebagai berikut :
1 Lokasi Perusahaan strategis Lokasi perusahaan yang strategis dapat mempengaruhi kelancararan suatu
usaha. Lokasi usaha industri roti kacang dapat dikatakan strategis karena dekat dengan bahan baku dan tenaga kerja. Selain itu, lokasi Industri roti kacang juga
dekat dengan jalan raya dan mudah dilalui oleh alat transportasi, sehingga akan memudahkan pada saat pengangkutan bahan baku maupun distribusi produk.
Universitas Sumatera Utara
2 Komunikasi antara Pemilik dan Karyawan Terjalin Baik Suasana kerja dalam industri roti kacang lebih cenderung ke arah
kekeluargaan, sehingga komunikasi yang terjadi antara pemilik dan karyawan tidak bersifat kaku. Kondisi ini dapat membuat para tenaga kerja merasa nyaman
dengan lingkungan kerjanya, yang pada nantinya dapat menciptakan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
3 Koordinasi Pembagian Tugas Cukup Baik Koordinasi dalam pembagian tugas penting karena berpengaruh terhadap
kelancaran selama pelaksanaan aktivitas kerja, sehingga proses kerja yang dilakukan tidak terhambat. Pada industri roti kacang, pembagian tugas cukup baik
karena antara pemilik dan karyawan telah mengetahui tugas apa yang harus dikerjakan.
4 Mutu Produk yang Dihasilkan Baik Pihak industri roti kacang selalu mengutamakan mutu produk yang
dihasilkan, baik dari segi rasa, variasi bentuk atau ukuran, maupun harga jual produk. Oleh karena itu, untuk menjaga mutu produk yang dihasilkannya, pihak
industri roti kacang menggunakan bahan baku yang berkualitas, misalnya menggunakan tepung Cakra Kembar sebagai bahan baku pembuatan roti.
5 Produk Telah Memiliki Izin dari Dinas Kesehatan Saat ini produk industri roti kacang telah dilengkapi nomor PIRT dengan
nomor registrasi. Upaya Industri roti kacang untuk melakukan registrasi ke Dinas Kesehatan adalah bentuk perlindungan konsumen, karena produk yang telah
memiliki nomor PIRT berarti produk tersebut secara legal aman untuk dikonsumsi.
Universitas Sumatera Utara
6 Akses Perusahaan terhadap Bahan Baku Terjamin Bahan baku merupakan salah satu komponen penting dalam
keberlangsungan suatu proses produksi. Pada umumnya bahan baku dalam pembuatan roti cukup mudah diperoleh dan banyak tersedia di sekitar Kota
Tebing Tinggi. Oleh karena itu, sampai saat ini akses industri roti kacang terhadap bahan baku terjamin sehingga proses pembuatan roti dapat berjalan
lancar. 7 Perusahaan memiliki Saluran Distribusi yang Efisien
Saluran distribusi yang efisien dapat menunjang sebuah perusahaan dalam proses pendistribusian produk kepada konsumen. Secara umum, proses
pendistribusian produk Industri roti kacang melalui empat saluran distribusi. Dengan adanya saluran distribusi yang efisien, saat ini produk Industri roti kacang
tidak hanya dipasarkan di sekitar Kota Tebing Tinggi saja, akan tetapi telah mencapai beberapa daerah di sekitar Kota Tebing Tinggi seperti Kota Serdang
Bedagai. 8 Hubungan yang Terjalin Baik antara Pemilik dan Pelanggan
Hubungan yang terjalin baik antara pemilik dan pelanggan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh sebuah perusahaan guna menumbuhkan
loyalitas pelanggan. Secara umum, pihak industri roti kacang selalu berupaya membangun hubungan baik dengan pelanggannya, dengan cara memberikan
pelayanan secara optimal pada saat proses transaksi berlangsung maupun memberikan produk yang berkualitas untuk kepuasan konsumen.
9 Sistem Pembayaran secara Tunai
Universitas Sumatera Utara
Secara umum, sistem pembayaran yang terjadi pada Industri roti kacang dilakukan secara tunai. Dengan adanya pembayaran tunai ini maka dapat
memberikan beberapa keuntungan kepada pihak industri roti kacang, misalnya proses perputaran modal yang lancar sehingga dapat menunjang biaya produksi
selanjutnya dan proses produksi Industri roti kacang tidak terhambat. 10 Penggunaan Peralatan Modern dalam Proses Produksi
Penggunaan peralatan modern sangat membantu industri roti kacang selama proses produksi pembuatan roti. Hal ini karena dengan adanya peralatan
modern tersebut dapat menghasilkan adonan roti yang baik dan produk yang dihasilkan memiliki mutu yang seragam, baik dari bentuk maupun ukuran roti.
Adapun peralatan modern yang digunakan Industri roti kacang untuk mendukung proses produksinya, adalah mesin penggiling, mixer, dan alat pengepres.
Faktor Internal Kelemahan
Faktor-faktor strategi internal yang menjadi kelemahan bagi industri roti kacang adalah sebagai berikut :
1 Labelisasi Kemasan Belum Lengkap Meskipun Industri roti kacang telah memiliki izin dari Dinas Kesehatan
berupa nomor PIRT, akan tetapi pada kemasan produk kurang dilengkapi keterangan mengenai tanggal kadaluarsa produk. Padahal pencantuman tanggal
kadaluarsa produk pada sebuah kemasan penting untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang jangka waktu sebuah produk aman dikonsumsi.
2 Keterbatasan Modal Sendiri Keterbatasan modal merupakan masalah klasik yang sering dihadapi oleh
suatu usaha yang bergerak pada skala kecil dan menengah. Kondisi ini juga terjadi
Universitas Sumatera Utara
pada Industri roti kacang dimana keterbatasan modal ini menghambat pihak industri roti kacang untuk memperluas tempat produksi maupun penambahan
peralatan modern untuk mendukung proses produksinya. Oleh karena itu, hal ini mempengaruhi industri roti kacang untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
3 Tempat Produksi Bangunan Kurang Luas Dengan kapasitas produksi saat ini, maka tempat produksi yang dimiliki
industri roti kacang dapat dikatakan kurang cukup luas sehingga ruang gerak menjadi terbatas. Padahal hampir semua aktivitas usaha industri roti kacang
terpusat di tempat tersebut, yaitu mulai dari aktivitas penyimpanan bahan baku, produksi pembuatan roti, pengemasan, sampai dengan transaksi jual beli.
4 Keterbatasan Jumlah Peralatan Modern yang Dimiliki Perusahaan Meskipun saat ini Industri roti kacang telah memiliki beberapa peralatan
modern, akan tetapi jumlah peralatan yang dimiliki tersebut dirasakan kurang. Oleh karena itu, kondisi ini menghambat industri roti kacang untuk meningkatkan
kapasitas produksinya. 5 Sistem Pembukuan atau Pengelolaan Keuangan Kurang Rapi
Pengelolaan keuangan yang dilakukan pelaku industri roti kacang tergolong sederhana bahkan cenderung kurang rapi. Biasanya transaksi yang
terjadi hanya dicatat dalam bentuk nota dan itupun tidak disimpan dengan baik sehingga sumber dana yang dimiliki tidak digunakan secara efektif untuk
pengembangan usaha bahkan kadang-kadang modal usaha juga ikut terpakai untuk kebutuhan rumah tangga. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dari
pihak industri roti kacang mengenai pentingnya melakukan pembukuan untuk menganalisis usaha.
Universitas Sumatera Utara
6 Kurangnya Keterampilan dalam Pengelolaan Manajemen Perusahaan Keterbatasan Sumber Daya Manusia SDM baik dari segi pendidikan
formal maupun pengetahuan dan keterampilan cukup berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usaha industri roti kacang, khususnya dalam hal
pembukuan keuangan dan catatan usaha. Padahal kemampuan sebuah perusahaan dalam mengelola keuangan sangat penting karena hal ini terkait dengan
pengalokasian modal untuk aktifitas usaha, yaitu mulai dari ketersediaan bahan baku, pembayaran gaji karyawan, pembelian peralatan, dan lain-lain.
7 Bidang Penelitian dan Pengembangan Tidak Ada Saat ini pelaku industri roti kacang tidak memiliki bidang penelitian dan
pengembangan litbang. Padahal bidang litbang memiliki peran yang cukup besar terkait dengan pengembangan produk baru atau riset pasar. Hal ini dikarenakan
keterbatasan tenaga ahli maupun kurangnya kesadaran akan pentingnya bidang litbang dalam sebuah usaha yang berskala kecil dan menengah.
4.1.5.2. Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman
Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi eksternal yang berupa peluang dan ancaman
bagi usaha industri roti kacang di Kota Tebing Tinggi.
Faktor Eksternal Peluang
Adapun faktor-faktor strategi eksternal yang menjadi peluang bagi pelaku industri roti kacang, antara lain :
1 Dukungan Pemerintah Terhadap Akses Sumber Pembiayaan Bagi UMKM Untuk mengatasi masalah permodalan bagi pelaku usaha khusunya bagi
UMKM, maka telah dilakukan beberapa upaya oleh pemerintah pusat maupun
Universitas Sumatera Utara
pemerintah daerah yang bekerjasama dengan lembaga keuangan maupun lembaga non keuangan, misalnya Kredit Usaha Rakyat, pendampingan Dinas Perindustrian
dan Perdagangan untuk pengajuan kredit, atau bantuan pinjaman permodalan dengan bunga rendah dari Dinas KUKM. Dengan adanya skim kredit yang
ditawarkan baik oleh pemerintah, lembaga perbankan, maupun lembaga bukan perbankan maka dapat menjadi peluang bagi Industri roti kacang untuk
meningkatkan modal kerja. 2 Pertumbuhan Ekonomi Kota Tebing Tinggi Semakin Baik
Pertumbuhan ekonomi Kota Tebing Tinggi yang semakin baik maka diharapkan mampu mendukung kelancaran dan perkembangan berbagai kelompok
usaha yang beroperasi di Kota Tebing Tinggi. Oleh karena itu, kondisi ini merupakan peluang yang sangat besar bagi industri roti kacang untuk
mengembangkan usahanya. 3 Sektor Perdagangan dan Jasa Masih Mendominasi Struktur Ekonomi Kota
Tebing Tinggi Secara umum, perkembangan sektor perdagangan dan jasa di Kota Tebing
Tinggi sangat baik. Hal ini karena dari tahun ke tahun sektor perdagangan dan jasa masih merupakan sektor yang menjadi andalan terbesar di Kota Tebing
Tinggi. Kondisi ini diperlihatkan dengan kontribusinya terhadap pembentukan PDRB Kota Tebing Tinggi. Oleh karena itu, kondisi ini merupakan peluang yang
sangat besar bagi industri roti kacang untuk mengembangkan usahanya.
Universitas Sumatera Utara
4 Pengeluaran Rata-Rata Penduduk Kota Tebing Tinggi untuk Kelompok Makanan Masih Tinggi
Pengeluaran rata-rata penduduk Kota Tebing Tinggi yang tinggi untuk kelompok makanan merupakan peluang bagi Industri roti kacang untuk
menghasilkan produk-produk yang berkualitas sehingga produk industri roti kacang dapat menjadi alternatif masyarakat guna memenuhi kebutuhan pangan
yang semakin beragam. Oleh karena itu, kondisi ini dapat menjadi peluang bagi Industri roti kacang untuk memperluas pangsa pasarnya.
5 Kecenderungan Harga Tepung Terigu dan Telur Semakin Turun Tepung terigu dan telur merupakan dua komponen utama dalam
pembuatan roti. Dengan adanya kecenderungan harga tepung terigu dan telur yang semakin turun maka kondisi ini merupakan peluang yang sangat besar bagi
industri roti kacang. Hal ini karena biaya produksi akan semakin turun sehingga mampu memperbesar keuntungan yang diperoleh industri roti kacang.
6 Kebutuhan Pangan yang Semakin Meningkat Seiring dengan Pertumbuhan Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang semakin meningkat dapat berimplikasi terhadap peningkatan kebutuhan pangan. Kondisi ini dapat menjadi peluang bagi Industri
roti kacang untuk mengembangkan usahanya. Hal ini karena jumlah penduduk yang semakin meningkat merupakan pangsa pasar yang potensial untuk
memasarkan produknya. 7 Perkembangan Teknologi yang Cepat
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan teknologi yang cepat merupakan peluang yang sangat besar bagi Industri roti kacang. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi ini dapat
mendukung kelancaran usaha baik pada aspek produksi maupun pemasaran. 8 Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Terhadap Perusahaan Tergolong Kecil
Kekuatan tawar-menawar pemasok terhadap Industri roti kacang tergolong kecil, hal ini karena industri roti kacang tidak terlalu sulit untuk berganti dari satu
pemasok ke pemasok lainnya guna memperoleh bahan baku pembuatan roti.
Faktor Eksternal Ancaman
Faktor-faktor strategi eksternal yang menjadi ancaman bagi Industri roti kacang, antara lain :
1 Tingkat Inflasi yang Fluktuatif Tingkat inflasi yang fluktuatif dapat mempengaruhi keberlangsungan suatu
usaha. Hal ini karena inflasi yang tinggi menunjukkan adanya kenaikan harga rata-rata barang atau jasa di tingkat konsumen yang cukup tinggi, sehingga terjadi
penurunan kemampuan daya beli uang untuk memperoleh barang atau jasa. Kondisi ini dapat mengancam keberlangsungan suatu usaha, termasuk juga usaha
Industri roti kacang. 2 Kecenderungan Harga Gula dan Gas Elpiji Semakin Meningkat
Harga gula dan gas elpiji yang cenderung meningkat dapat menjadi ancaman bagi Industri roti kacang, khususnya pada aspek produksinya. Hal ini
karena gula merupakan salah satu komponen yang digunakan dalam proses pembuatan roti dan gas elpiji digunakan oleh pihak Industri roti kacang sebagai
bahan bakar pada saat proses pengovenan. Oleh karena itu, peningkatan harga gula dan gas elpiji dapat menyebabkan biaya produksi juga naik.
Universitas Sumatera Utara
3 Kecenderungan Harga BBM Semakin Naik Kecenderungan harga BBM yang semakin naik merupakan ancaman bagi
Industri roti kacang untuk mengembangkan usahanya. Hal ini karena kenaikan harga BBM dapat menyebabkan biaya produksi juga semakin meningkat.
4 Tarif Dasar Listrik untuk Skala UMKM belum Turun Saat ini pemerintah belum menurunkan Tarif Dasar Listrik TDL untuk
skala UMKM, meskipun telah terjadi penurunan harga BBM. Penurunan TDL hanya berlaku bagi pelanggan industri yang menggunakan listrik melebihi daya
tertentu saat beban puncak. Padahal banyak pelaku usaha yang berskala kecil dan menengah yang mengunakan listrik dalam proses produksinya. Oleh karena itu,
kondisi ini juga dapat menjadi ancaman bagi industri roti kacang. 5 Jumlah Produsen Roti di Kota Tebing Tinggi Semakin Meningkat
Jumlah produsen roti yang semakin meningkat juga berimplikasi terhadap tingkat persaingan yang semakin tinggi. Selain itu, skala usaha yang
dijalankannya juga semakin beragam, yaitu mulai dari skala rumah tangga, kecil, sampai menengah. Oleh karena itu, peningkatan jumlah produsen roti di Kota
Tebing Tinggi dapat menjadi ancaman bagi industri roti kacang. 6 Hambatan Masuk ke dalam Industri Roti Kecil
Hambatan masuk ke dalam industri roti yang kecil menyebabkan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendirikan usaha roti. Kondisi ini
tentunya dapat menjadi ancaman bagi perusahaan yang telah ada termasuk Industri roti kacang karena adanya perebutan pangsa pasar atau sumber daya
produksi.
Universitas Sumatera Utara
7 Perkembangan Mi Instan, Biskuit, atau Jenis Makanan Jadi lain yang Tergolong Produk Substitusi Roti
Produk substitusi roti yang semakin beragam baik dari segi harga maupun mutu produk, misalnya mi instan, biskuit, brownies, sereal, atau wafer merupakan
salah satu ancaman bagi usaha industri roti kacang di Kota Tebing Tinggi. 8 Pembeli Memiliki Kekuatan untuk Menentukan Pilihan diantara Perusahaan
Roti yang Ada Secara umum, pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan
dalam membeli produk roti sesuai dengan seleranya. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah perusahaan roti yang terdapat di Kota Tebing
Tinggi, dimana masing-masing perusahaan roti menawarkan produk yang semakin bervariasi dan semakin banyak jenisnya termasuk dari segi mutu produk dan harga
jual produk. Oleh karena itu, kondisi ini dapat menjadi ancaman bagi industri roti kacang.
4.1.5.3. Analisis Matriks SWOT