IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PENELITIAN PENDAHULUAN
Pada penelitian pendahuluan dilakukan analisis mutu VCO sebelum dilakukan penyimpanan untuk mengetahui cara ekstraksi mana yang
menghasilkan VCO yang mempunyai mutu terbaik. Analisis mutu meliputi kadar air, bilangan peroksida, bilangan penyabunan dan bilangan asam dan
kadar asam lemak bebas Free Fatty Acid, FFA. VCO yang digunakan pada penelitian ini dihasilkan melalui tiga cara ekstraksi, yaitu pengepresan,
peragian dan pemancingan. VCO yang dihasilkan dengan pengepresan dilakukan dengan
menggunakan alat pengepres untuk mengeluarkan minyak dari daging kelapa parut pada kadar air tertentu. Alat pengepres yang biasa digunakan adalah
screw press . VCO yang dihasilkan dengan cara peragian dilakukan dengan
menambahkan ragi Saccharomyces cerevisiae ke dalam krim santan. Ragi yang digunakan mengandung enzim yang dapat memecah protein yang
berikatan dengan minyak dan karbohidrat sehingga minyak dapat terpisah dengan baik Alam Syah, 2005. VCO yang dihasilkan dengan pemancingan
dilakukan dengan menambahkan minyak kelapa yang sudah jadi pada krim santan agar krim santan berubah menjadi minyak. Untuk mengetahui cara
ekstraksi VCO yang paling baik digunakan standar mutu Codex Stan 19-1981 rev.2-1999 yang ditetapkan oleh Codex Alimentarius. Codex Alimentarius
adalah suatu lembaga di bawah FAO yang bekerjasama dengan WHO yang mengurus standar makanan.
Tabel 7. Hasil analisis mutu VCO sebelum penyimpanan
Analisis Pengepresan Peragian Pemancingan
Codex Stan
19-1981 rev.2-1999
Kadar Air 0.181 0.189 0.176 0.1-0.5
Bilangan Peroksida
mg oksigen100
g contoh 0.497 0.141 0.142 Maks
3.0
Bilangan Penyabunan
mg KOHg contoh
243.734 244.881 243.942 250-260
Bilangan Asam mg
KOHg contoh
0.694 1.257 0.918 Maks. 13
Kadar Asam
Lemak Bebas
asam laurat
0.253 0.460
0.336 Maks. 0.5
Warna Jernih kristal,
agak kekuningan
Jernih kristal Jernih kristal
Jernih kristal
Hasil analisis mutu VCO yang dihasilkan dengan cara pengepresan,
peragian dan dengan menggunakan minyak pemancing ditunjukkan pada Tabel 7. Tabel 7 menunjukkan bahwa VCO yang dihasilkan dengan cara
pengepresan, peragian dan pemancingan pada penelitian ini memiliki karakteristik mutu yang memenuhi syarat mutu Codex Stan 19-1981 rev.2-
1999 kecuali untuk bilangan penyabunan. Rendahnya bilangan penyabunan disebabkan oleh tingginya berat molekul minyak yang dihasilkan. Tingginya
berat molekul minyak menandakan adanya asam-asam lemak jenuh yang berantai panjang yang menjadi asam-asam lemak penyusunnya.
VCO yang dihasilkan dengan cara pengepresan menghasilkan kadar air sebesar 0.181 , bilangan peroksida 0.497 mg oksigen100 g contoh,
bilangan penyabunan 243.734 mg KOHg, bilangan asam 0.694 mg KOHg dan asam lemak bebas 0.253 . VCO yang dihasilkan dengan cara peragian
menghasilkan kadar air sebesar 0.189 , bilangan peroksida 0.141 mg oksigen100 g contoh, bilangan penyabunan 244.881 mg KOHg, bilangan
asam 1.257 mg KOHg dan asam lemak bebas 0.460 . VCO yang dihasilkan dengan cara pemancingan menghasilkan kadar air sebesar 0.176 , bilangan
peroksida 0.142 mg oksigen100 g contoh, bilangan penyabunan 243.942 mg KOHg, bilangan asam 0.918 mg KOHg dan asam lemak bebas 0.336 .
Dari hasil analisis mutu VCO sebelum penyimpanan disimpulkan ketiga sampel VCO yang dihasilkan dengan tiga cara ekstraksi yang berbeda
memiliki mutu yang baik. Ketiga sampel VCO ini dapat dijadikan bahan baku industri.
B. PENELITIAN UTAMA