Bilangan Penyabunan PENELITIAN UTAMA

bilangan peroksida tertinggi pada awal penyimpanan dan selama penyimpanan. Hal ini disebabkan oleh minyak yang dihasilkan dengan peragian mengandung asam yang dihasilkan oleh mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae yang dapat mempercepat terjadinya proses pembentukan peroksida.

3. Bilangan Penyabunan

Bilangan penyabunan adalah jumlah alkali yang diperlukan untuk menyabunkan sejumlah contoh minyak. Besarnya bilangan penyabunan tergantung pada berat molekul minyak. Minyak yang mempunyai berat molekul rendah akan mempunyai bilangan penyabunan yang tinggi daripada minyak yang mempunyai berat molekul yang tinggi. Dalam penetapan bilangan penyabunan, biasanya larutan alkali yang digunakan adalah larutan KOH. Apabila sejumlah contoh minyak disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol maka tiga molekul KOH akan bereaksi dengan satu molekul minyak. Larutan alkali yang tertinggal ditentukan dengan titrasi menggunakan asam sehingga jumlah alkali yang turut bereaksi dapat diketahui Ketaren, 1986. 190 200 210 220 230 240 250 20 40 60 80 Lama Penyimpanan Hari B ilangan P e n y abu nan m g K O H g Pengepresan - 25 °C Pengepresan - 30 °C Pengepresan - 45 °C Peragian - 25 °C Peragian - 30 °C Peragian - 45 °C Pemancingan - 25 °C Pemancingan - 30 °C Pemancingan - 45 °C Gambar 24. Pengaruh perlakuan terhadap nilai bilangan penyabunan VCO pada awal dan akhir penyimpanan Hasil pengukuran bilangan penyabunan VCO pada awal dan akhir penyimpanan ditunjukkan pada Lampiran 7. VCO yang dihasilkan dengan cara pengepresan, bilangan penyabunannya memiliki nilai antara 196.917 sampai dengan 244.544. VCO yang dihasilkan dengan cara peragian, bilangan penyabunannya memiliki nilai antara 199.561 sampai dengan 245.247. VCO yang dihasilkan dengan cara pemancingan, bilangan penyabunannya memiliki nilai antara 197.360 sampai dengan 244.020. Hasil analisis ragam terhadap bilangan penyabunan VCO yang terdapat pada Lampiran 8 menunjukkan bahwa pada penyimpanan hari ke- 70, bilangan penyabunan VCO dipengaruhi secara nyata oleh cara ekstraksi dan suhu penyimpanan pada taraf 1 dan 5 . Uji lanjutan rentang Newman-Keuls terhadap bilangan penyabunan VCO pada Lampiran 9 menunjukkan bahwa pada penyimpanan hari ke-70, minyak yang dihasilkan dengan cara peragian dan disimpan pada suhu 25 °C memiliki nilai rata-rata bilangan penyabunan tertinggi. Pengukuran bilangan penyabunan dilakukan pada awal dan akhir penyimpanan. Hal ini disebabkan oleh nilai bilangan penyabunan yang tidak memenuhi syarat mutu Codex Stan 19-1981 rev.2-1999 pada pengukuran awal sebelum penyimpanan karena nilainya yang rendah. Rendahnya bilangan penyabunan disebabkan oleh adanya asam-asam lemak jenuh yang berantai panjang yang menjadi asam-asam lemak penyusun contoh minyak. Semakin panjang rantai asam lemak, berat molekulnya akan semakin tinggi sehingga bilangan penyabunan minyak semakin rendah. Gambar 24 menunjukkan bahwa bilangan penyabunan VCO cenderung mengalami penurunan selama penyimpanan. Hal ini menandakan terjadinya proses oksidasi minyak selama penyimpanan. Selama proses oksidasi berlangsung, akan terbentuk gas-gas CO 2 , senyawa aldehid, sejumlah air dan asam-asam volatil yang merupakan asam-asam lemak berantai pendek dengan jumlah atom karbon C4, C6, C8 dan C10 Ketaren, 1986. Asam-asam volatil ini akan menguap sehingga yang tertinggal adalah asam-asam lemak berantai panjang.

4. Bilangan Asam dan Asam Lemak Bebas