Latar Belakang Penilaian Tingkat Teknologi Dok Pembinaan Upt Btpi Muara Angke Jakarta

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kapal ikan merupakan salah satu komponen pada unit penangkapan ikan, selain nelayan dan alat tangkap. Dalam penggunaannya, bagian kapal yang selalu berinteraksi dengan air laut sering mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut seperti korosi pada kapal besi dan pelapukan pada kapal kayu. Bahkan pada bagian kapal kayu yang sering terkena air laut biasanya ditempeli biota laut seperti teritip dan cacing Teredo navalis hewan semacam kerang pengebor yang dapat menyebabkan kerusakan pada badan kapal. Oleh karena itu, perlu adanya reparasi kapal untuk menjaga agar kapal tetap dalam keadaan baik dalam menjalankan fungsinya sebagai salah satu unit usaha penangkapan ikan. Pekerjaan reparasi yang harus dilakukan akan semakin banyak seiring bertambahnya usia kapal. Pekerjaan reparasi dapat dilakukan di suatu tempat yang disebut galangan kapal. Galangan kapal tidak saja digunakan untuk mereparasi kapal, akan tetapi juga merupakan tempat untuk membangun kapal. Kemampuan galangan untuk membangun dan mereparasi kapal tergantung kepada teknologi yang dimilikinya. Galangan kapal di Indonesia umumnya didominasi oleh galangan kapal yang dikategorikan sebagai galangan tradisional. Dikategorikan sebagai galangan tradisional karena cara pembuatan kapal mengikuti tradisi yang dilakukan secara turun-temurun. Umumnya cara pembuatan kapal secara turun-temurun tidak dilengkapi dengan perencanaan dan perhitungan Naval Architect sebelumnya. Oleh karena itu, galangan tradisional merupakan galangan dengan tingkat teknologi yang tradisional. Menurut Sa’id et al. 2001, pengertian teknologi tradisional sesungguhnya adalah teknologi yang sangat sedikit terkena sentuhan teknologi, sedangkan teknologi mutakhir sangat mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Selama ini banyak orang yang memahami teknologi dalam arti sempit, yang memandang teknologi hanya dari segi metode dan keteknikan saja. Namun sebenarnya teknologi merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen perangkat keras maupun lunak yang secara totalitas dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya sebagaimana yang dikemukakan Jaya 2004. Oleh karena itu, dalam penelitian ini tingkat teknologi dari suatu galangan akan dikaji dari empat komponen teknologi, yaitu: technoware perangkat keras, humanware perangkat pelaku, infoware perangkat informasi, dan orgaware perangkat organisasi. Dok Pembinaan UPT BTPI adalah salah satu galangan yang terletak di komplek UPT BTPI Muara Angke Jakarta. Saat ini, galangan tersebut hanya melayani kegiatan reparasi bagi kapal-kapal yang ada di sekitar Muara Angke. Kegiatan pembangunan kapal sudah tidak dilakukan lagi karena biaya yang tinggi dalam mendatangkan kayu untuk membangun kapal. Mahalnya biaya untuk mendatangkan kayu dari tempat asalnya membuat harga jual kapal kayu sangat tinggi sehingga pembeli beralih ke galangan kapal lain di daerah yang memiliki sumber kayu melimpah dengan harga yang relatif lebih murah. Dok Pembinaan UPT BTPI merupakan salah satu galangan yang menjadi tujuan kapal yang akan melakukan reparasi di Muara Angke. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan reparasi cukup lama, sehingga sering terjadi antrian kapal yang akan melakukan reparasi. Banyaknya permintaan untuk mereparasi kapal di Dok Pembinaan UPT BTPI, menjadi alasan perlunya meningkatkan kapasitas di galangan tersebut. Sebelum dilakukan peningkatkan teknologi, perlu dilakukan terlebih dahulu penilaian tingkat teknologi yang ada saat ini di galangan Dok Pembinaan UPT BTPI.

1.2 Tujuan